Sumber Asli -- C0I -Kursi pelatih PSM Makassar kini kosong setelah Rudi William Keltjes kembali ke timnas menjadi penasehat teknis usia dini. Beberapa nama pun sempat mencuat menjadi kandidat pengganti Rudi.
Seperti Imran Amirullah, Bahar Muharram, Syamsuddin Umar, sampai Tony Ho. Tapi, dari nama-nama tersebut, mereka ramai-ramai mengaku tidak siap.
Asisten pelatih, Bahar Muharram, menolak untuk menjadi caretaker alias pelatih sementara PSM sambil menunggu pelatih tetap tim. Ia bahkan menyarankan agar Syamsuddin Umar, kembali diplot sebagai pelatih kepala.
Menurutnya, Syamsuddin merupakan pelatih berpengalaman. Apalagi Syamsuddin Umar juga sempat berprestasi bersama PSM di awal tahun 2000-an silam, saat itu ia membawa PSM menjadi juara. Sayangnya, Syamsuddin pun memberikan jawaban "tidak".
Imran yang kini menangani PSM U-21 pernah menjadi caretaker pelatih PSM saat masih berlaga di kompetisi IPL. Saat itu, Imran melanjutkan tugas Petar Segert yang memutuskan mundur. Prestasi Imran saat itu lumayan bagus, ia mampu membawa PSM lolos babak play off dan membawa PSM kembali ke ISL.
Nah, bersedia kan Imran kembali tangani tim Juku Eja? Sama seperti Bahar, Imran juga menolak melatih PSM. Dengan tegas Imran menyatakan bahwa dirinya belum siap dan belum mampu menangani tim senior PSM.
"Saya tidak siap, justru saya masih banyak kekurangan. Saya masih kalah jauh dari Rudi," ujar Imran merendah.
Tony Ho yang penah menjadi asisten pelatih di PSM juga enggan menjadi pelatih PSM. Alasannya, ia masih terikat kontrak dengan Persebaya.
"Saat ini tidak mungkin, karena saya hormati kontrak di Persebaya. Apa orang bilang kalau saya sampai pindah, itu sangat tidak profesional, itu sikap tidak baik," kata Tony, Rabu (25/6/2014).
Apapun alasannya, tugas berat jelas menanti pelatih PSM yang baru. Bagaimana tidak, PSM harus berjuang lepas dari bayang-bayang degradasi sementara PSM kini hanya menyisakan enam laga lagi.
Saat ini, PSM masih bercokol di posisi 9 klasemen sementara wilayah timur dengan 13 poin.
Assegaf Razak Siap
Manajemen PT Pagolona Sulawesi Mandiri (PSM) belum menentukan siapa yang akan melanjutkan tongkat estafet pelatih PSM Makassar dari tangan Rudi William Keltjes. Sejumlah nama-nama yang digadang-gadang cocok menjadi pelatih PSM, semuanya menolak. Seperti Imran Amirullah, Bahar Muharram, Tony Ho, dan Syamsuddin Umar.
Namun, ternyata tidak semuanya menolak menangani Syamsul Chaeruddin dkk. Karena belum ada pelatih yang ingin menukangi PSM saat ini, penasehat teknis tim, Assagaf Razak, mengajukan dirinya untuk menangani PSM saat memulai latihan awal Juli nanti. Ia bersedia melatih para pemain hingga pengurus dan manajemen menentukan pelatih tetap PSM.
"Saya bersedia. Saya siap melatih sementara (caretaker)," kata Assagaf.
Keinginannya untuk melatih PSM didasarkan kepada bentuk kepeduliannya terhadap tim ini. Apalagi PSM merupakan tim yang membesarkan namanya semenjak ia masih aktif sebagai pemain sepak bola.
Soal kualitas, diakuinya memang belum banyak pengalaman yang dia jalani meski sudah memperoleh lisensi kepelatihan di grade A Nasional.
"Itu tergantung dari manajemen saja. Kalau saya diberikan kepercayaan, ya akan saya jalankan dengan baik. Ini saya ingin lakukan bukan karena materi tapi karena bentuk kepedulian saya kepada tim ini. PSM itu tim besar," kata Assagaf.
Assagaf Razak sebelumnya termasuk orang yang berhasil menyelamatkan PSM dari jurang degradasi tahun 2009 lalu, ketika itu tim PSM yang dilatih Hanafing terpuruk di papan bawah klasemen.
Saat itu, manajemen langsung bergerak cepat dengan mendatangkan Tumpak Sihite menggantikan Hanafing. Opa Tumpak, panggilan Tumpak Sihite, dibantu oleh Assagaf Razak dan Tony Ho sebagai asisten pelatih, berhasil membawa PSM lepas dari zona degradasi
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Seperti Imran Amirullah, Bahar Muharram, Syamsuddin Umar, sampai Tony Ho. Tapi, dari nama-nama tersebut, mereka ramai-ramai mengaku tidak siap.
Asisten pelatih, Bahar Muharram, menolak untuk menjadi caretaker alias pelatih sementara PSM sambil menunggu pelatih tetap tim. Ia bahkan menyarankan agar Syamsuddin Umar, kembali diplot sebagai pelatih kepala.
Menurutnya, Syamsuddin merupakan pelatih berpengalaman. Apalagi Syamsuddin Umar juga sempat berprestasi bersama PSM di awal tahun 2000-an silam, saat itu ia membawa PSM menjadi juara. Sayangnya, Syamsuddin pun memberikan jawaban "tidak".
Imran yang kini menangani PSM U-21 pernah menjadi caretaker pelatih PSM saat masih berlaga di kompetisi IPL. Saat itu, Imran melanjutkan tugas Petar Segert yang memutuskan mundur. Prestasi Imran saat itu lumayan bagus, ia mampu membawa PSM lolos babak play off dan membawa PSM kembali ke ISL.
Nah, bersedia kan Imran kembali tangani tim Juku Eja? Sama seperti Bahar, Imran juga menolak melatih PSM. Dengan tegas Imran menyatakan bahwa dirinya belum siap dan belum mampu menangani tim senior PSM.
"Saya tidak siap, justru saya masih banyak kekurangan. Saya masih kalah jauh dari Rudi," ujar Imran merendah.
Tony Ho yang penah menjadi asisten pelatih di PSM juga enggan menjadi pelatih PSM. Alasannya, ia masih terikat kontrak dengan Persebaya.
"Saat ini tidak mungkin, karena saya hormati kontrak di Persebaya. Apa orang bilang kalau saya sampai pindah, itu sangat tidak profesional, itu sikap tidak baik," kata Tony, Rabu (25/6/2014).
Apapun alasannya, tugas berat jelas menanti pelatih PSM yang baru. Bagaimana tidak, PSM harus berjuang lepas dari bayang-bayang degradasi sementara PSM kini hanya menyisakan enam laga lagi.
Saat ini, PSM masih bercokol di posisi 9 klasemen sementara wilayah timur dengan 13 poin.
Assegaf Razak Siap
Manajemen PT Pagolona Sulawesi Mandiri (PSM) belum menentukan siapa yang akan melanjutkan tongkat estafet pelatih PSM Makassar dari tangan Rudi William Keltjes. Sejumlah nama-nama yang digadang-gadang cocok menjadi pelatih PSM, semuanya menolak. Seperti Imran Amirullah, Bahar Muharram, Tony Ho, dan Syamsuddin Umar.
Namun, ternyata tidak semuanya menolak menangani Syamsul Chaeruddin dkk. Karena belum ada pelatih yang ingin menukangi PSM saat ini, penasehat teknis tim, Assagaf Razak, mengajukan dirinya untuk menangani PSM saat memulai latihan awal Juli nanti. Ia bersedia melatih para pemain hingga pengurus dan manajemen menentukan pelatih tetap PSM.
"Saya bersedia. Saya siap melatih sementara (caretaker)," kata Assagaf.
Keinginannya untuk melatih PSM didasarkan kepada bentuk kepeduliannya terhadap tim ini. Apalagi PSM merupakan tim yang membesarkan namanya semenjak ia masih aktif sebagai pemain sepak bola.
Soal kualitas, diakuinya memang belum banyak pengalaman yang dia jalani meski sudah memperoleh lisensi kepelatihan di grade A Nasional.
"Itu tergantung dari manajemen saja. Kalau saya diberikan kepercayaan, ya akan saya jalankan dengan baik. Ini saya ingin lakukan bukan karena materi tapi karena bentuk kepedulian saya kepada tim ini. PSM itu tim besar," kata Assagaf.
Assagaf Razak sebelumnya termasuk orang yang berhasil menyelamatkan PSM dari jurang degradasi tahun 2009 lalu, ketika itu tim PSM yang dilatih Hanafing terpuruk di papan bawah klasemen.
Saat itu, manajemen langsung bergerak cepat dengan mendatangkan Tumpak Sihite menggantikan Hanafing. Opa Tumpak, panggilan Tumpak Sihite, dibantu oleh Assagaf Razak dan Tony Ho sebagai asisten pelatih, berhasil membawa PSM lepas dari zona degradasi
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar