Rabu, 25 Juni 2014

Renang > Icuk : Kasus Pencurian Umur Harus Ditertibkan

Sumber Asli -- C0I -Kasus penxurian umur yang terjadi di Kejuaraan Renang Betawi Cup di Jakarta, 20-22 Juni 2014 tidak bisa ditelerir. Untuk itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI DKI Jakarta, Icuk Sugiarto meminta Pengprov PRSI DKI Jakarta selaku penyelenggara dan PB PRSI harus segera menertibkannya.



"Kasus pemalsuan umur itu tidak bisa ditolerir dan harus diselesaikan secepatnya. Itu jelas tidak mendidik dan mengabaikan sportifitas yang harus ditanamkan kepada atlet sejak usia dini," kata Icuk Sugiarto di Jakarta, Senin (23/4/2014).



Menurut Icuk, KONI DKI Jakarta akan melakukan pemanggilan pengurus Pengprov DKI Jakarta untuk meminta penjelasan apalagi akibat adanya pencurian umur itu merugikan atlet DKI Jakarta yang seharusnya meraih gelar juara.



"Saya akan panggil Komtek Pengprov PRSI DKI Jakarta untuk menanyakan kejelasan adanya kasus pemalsuan umur," ungkap mantan pebulutangkis nasional ini sembari menyebut kasus pemalsuan umur ini juga terjadi di beberapa cabang olahraga.



Kasus pencurian umur terjadi di Betawi Cup 2014 setelah muncul surat 'sakti' yang dikeluarkan Wakil Sekjen PB PRSI Abdurrahim untuk mensyahkan Faisal Dewantara asal klub Royal Marlyn berlomba di Kelompok Umur IV (9-10 tahun.



Abdurrahim sendiri mengeluarkan surat keterangan tertanggal 19 Juni 2014 mengatasnamakan Ketua Umum dan Sekjen PB PRSI itu untuk memenuhi permintaan orang tua Faisal. Padahal, perenang kelahiran Pekanbaru, 3 Juli 2002 itu sudah disahkan masuk di KU III (12-13) pada Kejurnas Renang Mei 2014 akibat protes yang dilakukan tim renang DKI Jakarta.



Ini bukan pertama kali Faisal melakukan kasus pencurian umur. Kasusnya sudah mencuat Pada Kejuaraan Renang Antar Perkumpulanm se-Sumatera 2012. Sàat itu, di hadapan panitia orang tua Faisal sudah mengakui dan meminta maaf serta memohon agar anaknya tidak didiskualifikasi. Kemudian berlanjut pada Gubernur Cup 2013. Tetapi, berkat protes yang dilakukan akhirnya Faisal yang diturunkan di KU V dinaikkan ke KU IV.



Mengecewakan



Penyelenggaraan Betawi Cup 2014 kali ini benar-benar mengecewakan. Hal ini bisa dilihat dari sistem penilaian pemenang yang dilakukan penyelenggara.

"Bagaimana kita tidak kecewa. Masak ada atlet yang tidak turun di salah satu nomor yang dipertandingkan tapi tercatat waktunya. Saya tetap akan melayangkan protes," kata Denny, pelatih klub Millenium.



"Masak Caroline A Bangun yañg tidak turun di 200M Gaya Dada bisa keluar waktunya. Pantas saja hasil pertandingan tidak diumumkan pada saat lomba," kata Joice, ibunda Caroline A Bangun.

Ibunda Nicholas Hutasoit, Netty mengaku akan mengembalikan hadiah yang diterima anaknya yang disebut menjadi juara ketiga.



"Saya akan mengembalikan hadiah itu kepada panitia karena anak saya tidak berhak mendapatkan hadiah itu. Siapa pun yang menyaksikan lomba pasti tahu siapa yang paling berhak mendapatkannya," katanya.



Pengakuan Netty ini patut menjadi contoh karena dia tidak menginginkan anaknya mendapatkan hadiah yang bukan menjadi haknya.

- ***

========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========

-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi