Sumber Asli -- C0I - Prestasi tim karate Indonesia di ajang Liga Primer Federasi Karate Dunia (WKF) mengalami penurunan drastis. Bila sebelumnya, tim karate Indonesia mampu menyabet gelar juara umum pada 2013, kali ini melalui ajang serupa yang berakhir Sabtu (21/6) di Jakarta, Indonesia gagal meraih satu pun medali emas.
Di hari terakhir yang seluruhnya mempertandingkan nomor kumite (tarung), Indonesia hanya menambah 1 medali perak dan 2 perunggu yang semuanya disumbangkan melalui karateka wanita. Dengan hasil tersebut raihan total karateka Indonesia ialah 2 perak dan 5 perunggu melalui tim Garuda A dan Garuda B.
Tambahan medali perunggu disumbangkan oleh Srunita Sari Sukatendel di kelas -50 kg dan Serlitha Palalangan di kelas -68 kg. Sementara medali perak disumbangkan oleh Tiara Puja Kusuma di kelas -55 kg. Di final, Tiara dikandaskan karateka Jepang Kobayashi Miki dengan skor 3-0.
“Sejauh ini saya cukup puas karena ini pertama kali bermain di Liga Primer. Target saya pribadi hanyalah main dengan baik karena itu bisa membuat saya jadi juara. Tapi, lawan memang bertanding lebih baik dibandingkan saya,” kata karateka berusia 23 tahun itu.
Dengan raihan medali tersebut, target masuk 5 besar dalam Liga Primer kali ini yang sebelumnya dicanangkan Pengurus Besar Federasi Karate-do Indonesia (PB Forki) gagal terpenuhi. Posisi Indonesia berada dalam peringkat 7 dalam daftar perolehan medali.
Ketua umum PB Forki Hendardji Supandji mengatakan, kegagalan Indonesia mempertahankan juara umum akibat adanya karateka kelas dunia dari Jepang, Iran, dan Korea Selatan yang ikut bertanding dalam Liga Primer kali ini. “Karateka dari Iran, Jepang, Korea Selatan yang turun merupakan karateka yang sama-sama diturunkan dalam Asian Games 2014. Jadi di balik kegagalan ini, kita bisa sedikit mengukur bagaimana kekuatan kita nanti di Asian Games,” kata Hendardji.
Hendardji mengungkapkan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap atlet maupun pelatih yang akan dipromosikan dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas) Asian Games. Dari hasil evaluasi itu, akan ditentukan 13 karateka yang masuk dalam pelatnas Asian Games.
“Ini bukan seleksi akhir, setelah ini masih akan ada seleksi melalui kejuaraan di Eropa. Dari jumlah tersebut, kita akan menyusutkan kembali menjadi 8 karateka,” tandas Hendarji.
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Di hari terakhir yang seluruhnya mempertandingkan nomor kumite (tarung), Indonesia hanya menambah 1 medali perak dan 2 perunggu yang semuanya disumbangkan melalui karateka wanita. Dengan hasil tersebut raihan total karateka Indonesia ialah 2 perak dan 5 perunggu melalui tim Garuda A dan Garuda B.
Tambahan medali perunggu disumbangkan oleh Srunita Sari Sukatendel di kelas -50 kg dan Serlitha Palalangan di kelas -68 kg. Sementara medali perak disumbangkan oleh Tiara Puja Kusuma di kelas -55 kg. Di final, Tiara dikandaskan karateka Jepang Kobayashi Miki dengan skor 3-0.
“Sejauh ini saya cukup puas karena ini pertama kali bermain di Liga Primer. Target saya pribadi hanyalah main dengan baik karena itu bisa membuat saya jadi juara. Tapi, lawan memang bertanding lebih baik dibandingkan saya,” kata karateka berusia 23 tahun itu.
Dengan raihan medali tersebut, target masuk 5 besar dalam Liga Primer kali ini yang sebelumnya dicanangkan Pengurus Besar Federasi Karate-do Indonesia (PB Forki) gagal terpenuhi. Posisi Indonesia berada dalam peringkat 7 dalam daftar perolehan medali.
Ketua umum PB Forki Hendardji Supandji mengatakan, kegagalan Indonesia mempertahankan juara umum akibat adanya karateka kelas dunia dari Jepang, Iran, dan Korea Selatan yang ikut bertanding dalam Liga Primer kali ini. “Karateka dari Iran, Jepang, Korea Selatan yang turun merupakan karateka yang sama-sama diturunkan dalam Asian Games 2014. Jadi di balik kegagalan ini, kita bisa sedikit mengukur bagaimana kekuatan kita nanti di Asian Games,” kata Hendardji.
Hendardji mengungkapkan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap atlet maupun pelatih yang akan dipromosikan dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas) Asian Games. Dari hasil evaluasi itu, akan ditentukan 13 karateka yang masuk dalam pelatnas Asian Games.
“Ini bukan seleksi akhir, setelah ini masih akan ada seleksi melalui kejuaraan di Eropa. Dari jumlah tersebut, kita akan menyusutkan kembali menjadi 8 karateka,” tandas Hendarji.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar