Sumber Asli -- C0I - Mimpi pasangan ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk menjuarai Indonesia Open kembali tertunda. Kali ini, mereka terhenti di semifinal, usai dikalahkan pasangan Tiongkok, Xu Chen/Ma Jin.
Pada laga yang dihelat di Istora Senayan, Sabtu 21 Juni 2014, Tontowi/Liliyana tampil kurang gereget pada awal game pertama, dan sempat tertinggal 2-6. Namun, secara perlahan mereka balik memimpin, hingga akhirnya menang 21-18.
Memasuki game kedua, pasangan Tiongkok lagi-lagi unggul sejak awal. Tontowi/Liliyana sempat mengejar perolehan poin hingga 8-10. Namun setelahnya, mereka lengah dan Xu Chen/Ma Jin pun akhirnya memaksakan rubber game, usai menang 21-12.
Pada awal game penentuan, Tontowi/Liliyana lagi-lagi tampil di bawah performa terbaiknya, bahkan mereka tertinggal jauh 3-12. Sempat menghidupkan asa saat skor 15-20, juara dunia 2013 itu akhirnya harus takluk dengan kedudukan 15-21.
Mengomentari kekalahan itu, Liliyana mengakui kalau permainan dia dan Tontowi terus tertekan, khususnya pada game ketiga. "Memang susah sekali. Ibaratnya semua pukulan, dengan cara apa pun, selalu bisa dibalikkan oleh mereka," kata Liliyana.
Dengan hasil tersebut, empat kali sudah pasangan peringkat 2 dunia itu gagal menjuarai Indonesia Open. Pada 2011 dan 2012, mereka takluk di final, sedangkan edisi tahun lalu kalah dari wakil Denmark Joachim Fischer/Christinna Pedersen di semifinal.
Terkait hal itu, Tontowi mengaku heran karena dia dan Liliyana selalu gagal "memecahkan telur" di Indonesia Open. "Saya juga enggak tahu kenapa susah banget di sini. Mungkin Istora memang lebih angker (dibanding venue-venue lain)," ucapnya.
Liliyana sebenarnya sudah merasakan titel Indonesia Open. Pada 2005, dia juara bersama Nova Widianto pada nomor ganda campuran, sedangkan pada 2009, pebulutangkis asal Manado itu memenanginya bersama Vita Marissa pada ganda putri.
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Pada laga yang dihelat di Istora Senayan, Sabtu 21 Juni 2014, Tontowi/Liliyana tampil kurang gereget pada awal game pertama, dan sempat tertinggal 2-6. Namun, secara perlahan mereka balik memimpin, hingga akhirnya menang 21-18.
Memasuki game kedua, pasangan Tiongkok lagi-lagi unggul sejak awal. Tontowi/Liliyana sempat mengejar perolehan poin hingga 8-10. Namun setelahnya, mereka lengah dan Xu Chen/Ma Jin pun akhirnya memaksakan rubber game, usai menang 21-12.
Pada awal game penentuan, Tontowi/Liliyana lagi-lagi tampil di bawah performa terbaiknya, bahkan mereka tertinggal jauh 3-12. Sempat menghidupkan asa saat skor 15-20, juara dunia 2013 itu akhirnya harus takluk dengan kedudukan 15-21.
Mengomentari kekalahan itu, Liliyana mengakui kalau permainan dia dan Tontowi terus tertekan, khususnya pada game ketiga. "Memang susah sekali. Ibaratnya semua pukulan, dengan cara apa pun, selalu bisa dibalikkan oleh mereka," kata Liliyana.
Dengan hasil tersebut, empat kali sudah pasangan peringkat 2 dunia itu gagal menjuarai Indonesia Open. Pada 2011 dan 2012, mereka takluk di final, sedangkan edisi tahun lalu kalah dari wakil Denmark Joachim Fischer/Christinna Pedersen di semifinal.
Terkait hal itu, Tontowi mengaku heran karena dia dan Liliyana selalu gagal "memecahkan telur" di Indonesia Open. "Saya juga enggak tahu kenapa susah banget di sini. Mungkin Istora memang lebih angker (dibanding venue-venue lain)," ucapnya.
Liliyana sebenarnya sudah merasakan titel Indonesia Open. Pada 2005, dia juara bersama Nova Widianto pada nomor ganda campuran, sedangkan pada 2009, pebulutangkis asal Manado itu memenanginya bersama Vita Marissa pada ganda putri.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar