Kamis, 10 Agustus 2017

Memaknai Smes Olahraga Jokowi

 Oleh Gungde Ariwangsa SH


Sumber Asli -- C0I - Saat melepas Kontingen Indonesia ke SEA Games 2017 Malaysia, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyempatkan diri bermain tenis meja. Presiden yang berpasangan dengan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir menghadapi duet Susy Susanti/Yopie Warsono. Pertandingan  di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/8) mendapat sambutan meriah dari para atlet, pelatih dan pembina serta undangan yang hadir.

Presiden Jokowi termasuk lincah bermain memainkan bet. Bahkan beberapa kali mengeluarkan smash (smes) ke arah lawannya. Meskipun ada yang menyangkut di net namun Jokowi tidak lelah melancarkan smes untuk mengatasi lawan. Apalagi ada teriakan "Smes lagi, Pak," dari beberapa atlet.

Penampilan Jokowi bermain tenis meja sama seperti yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada saat menerima kontingen atlet difabel Indonesia. Namun kala itu SBY bermain tunggal, bukan seperti Jokowi yang memilih main ganda,  melawan atlet peraih tujuh medali emas pada ASEAN Para Games 2011 David Yakub. Pertandingan yang berlangsung di Istana Merdeka itu juga seru.

Tentu sungguh menggembirakan pemimpin negara ini hobi berolahraga. Ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi rakyat untuk berolahraga demi menciptakan badan dan jiwa yang sehat serta prestasi untuk mengangkat nama bangsa dan negara melalui olahraga di fora internasional. Selain itu, dengan memainkan langsung olahraga membuktikan pemimpin negara ini mempunyai perhatian terhadap olahraga. Dengan demikian tinggal para pembantunya menterjemahkan hal ini dengan baik untuk membangun olahraga Indonesia dengan baik dan berprestasi membanggakan pula.

Namun melihat kenyataan di lapangan, saat ini olahraga belumlah menjadi leading sector dalam pembangunan di Indonesia. Berbeda dengan masa pemerintahan Presiden RI I, Soekarno yang menempatkan olahraga sebagai sektor andalan dalam membangun bangsa dan juga menunjukkan eksistensi  Indonesia sebagai bangsa merdeka di tingkat dunia. Indonesia pun menjadi kekuatan olahraga yang menggetarkan dan dipuji dengan sukses prestasi dan penyelanggaraan Asian Games IV tahun 1962.

Kondisi olahraga saat ini sungguh memprihatinkan. Ironi paling jelas tentunya bisa dilihat pada kondisi cabang olahraga yang dimainkan Jokowi dan SBY yaitu tenis meja. Tenis meja saat ini terpecah dua. Ada Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) pimpinan Lukman Edi dan Pengurus Pusat (PP) PTMSI yang dinakhodai Oegroseno.

Perpecahan itu membuat prestasi tenis meja Indonesia terus merosot. Bila dulu mampu menggetarkan dunia dan menjadi raksasa di Asia Tenggara maka kini jauh tertinggal dari negara-negara tetangga. Di dalam negeri sendiri tenis meja seperti berada dalam kondisi hidup segan mati pun tidak mau.

Selain ironi tenis meja, secara umum, olahraga Indonesia belum mendapat penanganan secara sempurna. Tidak ada keharmonisan yang iklas dan tulus dari lembaga-lembaga tinggi olahraga nasional. Penonjolan ego sektoral masih terjadi sehingga tarik-menarik kepentingan kerap terjadi. Sudah begitu pemerintah yang mendapat amanat dan kekuasaan luar biasa membangun olahraga dalam Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) Nomor 3 Tahun 2005 belum mampu menelorkan kebijakan yang berjenjang, berkesinambungan dan fokus mengarah kepada sasaran prestasi dunia.

Alokasi anggaran untuk olahraga pun masih jauh dari harapan. Sudah begitu dana yang ada tidak bisa disalurkan secara tepat dengan tujuan mencetak peningkatan prestasi. Bahkan sangat menyedihkan dana yang terbatas untuk olahraga itu dimainkan oleh tangan-tangan jahil sehingga muncul kasus korupsi di olahraga.

Bisa disebutkan di sini kasus Wisma Atlet SEA Games 2011, Hambalang dan Dana Sosialisasi Asian Games 2018 membuktikan olahraga sudah berubah dari ajang prestasi menjadi ladang korupsi. Terakhir, status disclaimer untuk kedua kalinya laporang keuangan Kemenpora oleh Badan Pemeriksa Keuangan membuat tanda tanya besar. Ada apa?

Kondisi itu membuat kepentingan atlet dikesampingkan dan dikorbankan. Sangat aneh rasanya dalam setiap menghadapi pesta olahraga tingkat Asia Tengara (SEA Games), Asia (Asian Games), dan dunia (olimpiade) persiapan para atlet Merah Putih kerap menghadapi kendala.  Uang saku terlampat, program uji coba dan latihan tidak bisa dilaksanakan sesuai program, peralatan terlambat menjadi cerita bersambung yang tidak mampu ditutup dengan happy ending.

Cerita terus berulang karena Kemenpora, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan super body Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) seperti berjalan sendiri-sendiri dalam menangani olahraga prestasi Indonesia. Masing-masing merasa bisa dan hebat. Padahal nyatanya prestasi terus merosot.

Petinggi pemangku olahraga prestasi Indonesia itu tidak mampu mewujudkan suatu program yang satu arah dan satu tujuan serta bisa dilaksanaka secara bersama seiring sejalan. Masyarakat menjadi bingung karena kebijakan olahraga terus berubah setiap ganti pejabat. Sudah begitu pembagian tugas dan kewenangan seperti tumpang tindih antarlembaga pembinaan prestasi tersebut.

Persiapan kontingen Indonesia menuju SEA Games 2017 di Malaysia menggambarkan  buruknya kondisi penanganan olahraga Indonesia. Dalam menentukan target saja tidak ada satu kata. Sudah begitu Indonesia sebagai negara yang pernah begitu adidaya kini tidak berani lagi bersuara lantang untuk melontarkan target juara umum. Para pembina mengambil sikap aman dengan target minimalis. Parahnya lagi ada yang mengecilkan arti prestasi SEA Games dengan memberi mimpi fokus ke prestasi Olimpiade.

Coba dengar jawaban yang muncul ketika ditanya masalah target di SEA Games 2017? Ada yang mengatakan SEA Games bukan target utama. Hanya sebagai sasaran antara menuju Asian Games. Indonesia cukup masuk tiga besar saja sudah luar biasa.

Diakui atau tidak, SEA Games merupakan tahapan awal langkah sebelum bicara lantang ke tingkat Asia dan dunia. Jika SEA Games sebagai fondasi saja masih kropos bagaimana mampu membangun ketangguhan di Asia dan kejayaan di dunia. 

Maka sangatlah tepat apa yang dinyatakan Presiden Jokowi ketika melepas Kontingen Indonesia menuju SEA Games 2017. Presiden menolak anggapan, jika pengiriman kontingen Indonesia ke ajang pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara di Kuala Lumpur, Malaysia, hanya sebagai ajang percobaan untuk Asian Games XVIII Tahun 2018, yang akan digelar di Palembang dan Jakarta, tahun 2018 mendatang.

“Masa percobaan. SEA Games ya SEA Games dan targetnya emas ya emas, targetnya juara ya juara. Dan ini nanti menjadi batu untuk melompat ke Asian Games, persiapan menuju ke Asian Games, arahnya ke sana,” kata Presiden.

Bahkan Kepala Negara mengingatkan, sebagai negara besar, Indonesia mestinya memasang target juara umum pada ajang SEA Games XXIX. Jika sebelumnya, Indonesia sudah 10 kali juara umum SEA Games maka kalau bisa menjadi 11 kali akan jauh lebih baik.

Tampaknya Presiden Jokowi bukan hanya ahli melancarkan smes di meja ping pong. Dari pernyataannya itu Presiden juga ahli memberi smes kepada para petinggi pembina olahraga Indonesia. Ternyata cita-cita besarnya tidak mampu diterjemhkan secara baik dan tepat oleh orang-orang  kepercayaannya di olahraga. Jadi, jika masih kerdil dan berpikiran sektoral maka prestasi yang diraih pun akan semakin kerdil dan tercerai berai serta lama-lama lenyap. ***

Gungde Ariwangsa SH, wartawan pemegang kartu utama yang juga Ketua Harian SIWO PWI Pusat. HP: 082110068126, E-mail: aagwaa@yahoo.com
***
-->

READ MORE»

Sabtu, 29 Juli 2017

Murdaya Po: Menteri Pariwisata dan Menteri Pemuda Dan Olahraga Harus Lebih Kooperatif

 
Sumber Asli -- C0I - Naiknya Murdaya Widyawimarta Po menduduki jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) masa bakti 2014 - 2018 sempat menuai protes dan ketidak puasan beberapa pihak. Tidak mengherankan bila usai Musyawah Nasional PGI di Bali, Mei 2014, kepengurusan Murdaya Po - demikian panggilan akrab Murdaya Widyawimarta Po, terus digoyang. Bahkan lahir front Penyelamatan Golf Indonesia yang menuntut agar diadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa untuk memilih Ketua Umum PB PGI yang baru.



Namun terpaan angin kencang itu secara perlahan-lahan surut. Murdaya Po tetap tegar memimpin PGI. Berbagai program untuk mengangkat prestasi golf Indonesia ke tingkat dunia pun mampu dijalankan oleh pengusaha sukses itu. Kini tidak terasa tiga tahun sudah Murdaya Po menjadi orang nomor satu di kancah golf nasional.

Bagaimana Murdaya Po mampu bertahan dan apa pandangannya tentang potensi golf Indonesia? Berikut petikan pernyataannya dalam Halal Bihalal PB PGI dengan insan pers di Pondok Indah Golf, Jakarta Selatan, Jumat (28/7/2017) yang disajikan dalam bentuk tanya jawab oleh Gungde Ariwangsa reporter Cinta Olahraga Indonesia (COI) pers.com.

Awalnya banyak tantangan yang menghadang kepemimpinan Anda di PGI. Namun nyata Anda bisa bertahan sampai tiga tahun menjadi Ketua Umum PGI. Apa rahasianya?

Memimpin organisasi golf Indonesia (PGI) bukan pekerjaan yang mudah. Berbagai kendala harus dihadapi. Begitu juga ada yang pro dan kontra. Tapi ini tidak mengendorkan semangat saya untuk terus melakukan pembinaan olahraga golf demi prestasi negeri.Bagi saya  memimpin sebuah organisasi olahraga adalah sebuah pengalaman istimewa. Saya tetap optimistis Indonesia mempunyai potensi besar untuk mencetak prestasi di cabang olahraga golf di masa mendatang.

Apa saja yang dilakukan untuk mewujudkan hal itu?

Dalam kepengurusan PB PGI yang sekarang, tiga pilar pembinaan yang dijalankan mmebuat pertandingan berkala dan bermutu, pelatihan kelas dunia, dan rangking system yang adil dan terbuka. Setiap pegolf diminta untuk memiliki program masing-masing dan boleh dilatih oleh pelatih yang berbeda-beda. Tapi, mereka harus memiliki platform pelatihan yang sama.

Tahun ini, PB PGI juga menerapkan program National Development Program (NDP). Program ini dibuat untuk memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada pegolf Indonesia secara keseluruhan. Tujuannya, adalah memberikan pengalaman untuk berkompetisi, bersaing, dan menang. Dalam hal ini, PB PGI memberikan dukungan dalam bentuk memberikan subsidi untuk uji coba turnamen-turnamen di luar negeri atau pelatihan khusus. Contohnya, adalah trainning assesment camp yang pernah diselenggarakan.

Bagaimana hasilnya?

Dalam hal.pembinaan pegolf secara umum, Ketua Sub Bidang Pembinaan Prestasi Ari Hufrijantoro menyatakan puas dengan keberadaan para pegolf elit yang ada saat ini. Yang masuk rangking dunia (WAGR) makin banyak, sudah hampir 40 pegolf. Ada tiga pegolf yang sudah ada di 300 dunia. Yakni, Naaraje, Jonathan dan pegolf putri Inez Beatrice.

Dan skor pegolf amatir Indonesia masih bagus. Baru pernah terjadi ada pegolf amatir Indonesia yang bisa bermain under 20 di lapangan besar yang sulit. Saat ini, pegolf pro dan amatir hanya dibedakan status, tidak menggambarkan kemampuan bermain mereka.


Bulan Agustus ada SEA Games 2017 di Malaysia, apa target PGI?

Dalam menghadapi SEA Games 2017 di Malaysia, PB PGI telah menetapkan tujuh atlet untuk tampil di Kuala Lumpur, 19-31 Agustus mendatang. Tim putra diperkuat Jonathan Wijono, Naraajie Emerald Ramadhanputra, Almay Rayhan Yagutah, dan Kevin Caesario Akbar. Atum putri ada Rivani Adelia Sihotang, Tatiana Jacueline Wijaya, dan Ida Ayu Indira Melati Putri. Mereka didampingi pelatih Alga Topan, David Milne, dan Lawrie Montague.

Targetnya harus lebih baik dari dua tahun lalu. Kali ini persiapannya lebih matang. Saya tidak mau ngomong emas, perak atau perunggu. Pokoknya lebih bagus dari sebelumnya. Di atas kertas, pegolf putra-putri Indonesia punya peluang untuk mendapatkan satu emas di SEA Games Malaysia 2017. Mereka adalah pegolf terbaik Indonesia karena pemilihan tim bersifat obyektif. Ada beberapa indikator penilaian, yaitu berdasarkan rangking tertinggi World Amateur Gok Rangking (WAGR), order of merit PB PGI dan coach pick untuk menentukan strategi yang diterapkan.

Setelah SEA Games 2017 apa program berikutnya?

Habis SEA Games PGI dipercaya menjadi tuan rumah 2017 SEA Amateur Golf Team Championship (Putra Cup, Santi Cup, Lion City & Kartini Cup). Kejuaraan golf amatir Asia Tenggara itu rencananya akan digelar di Gading Raya Padang Golf & Klub, Serpong, Banten, 4-8 September 2017 mendatang. 

Penyelanggaraan kejuaraan itu merupakan salah satu bentuk upaya PB PGI untuk meningkatkan prestasi para pegolf Indonesia. Event ini sangat baik untuk meningkatkan kepercayaan diri para pegolf Indonesia.

Saya berharap para pegolf Indonesia bisa berprestasi. Selain itu, sebagai tuan rumah kita bisa sekaligus mempromosikan lapangan golf di Indonesia.

Ada perpaduan prestasi dan promosi untuk Indonesia?

Ya betul. Golf selain untuk mencetak prestasi atlet juga bisa menjadi promosi Indonesia. Kita ini memiliki banyak lapangan golf yang bagus yang tersebar di berbagai daerah. Ini bisa dimanfaatkan untuk promisi Indonesia melalui wisata golf. Makanya, kita perlu keterlibatan pemerintah dalam mendukung kesuksesan penyelrnggaraan dan program peningkatan prestasi atlet golf Indonesia.

Karena itu saya  meminta pemerintah yakni Menteri Pariwisata dan Menteri Olahraga lebih kooperatif dan mau kerja sama. Kualitas lapangan-lapangan kita sangat bagus ditunjang dengam fasilitas yang lengkap. Potensi besar yang harus diangkat bersama-sama untuk prestasi dan promosi Indonesia melalui golf.

Program lainnya?

Selain menggelar event skala nasional dan internasional, PB PGI juga menggelar pelatihan pengenalan aturan golf. Dari Bidang Badan Profesi PB PGI, tahun ini dijadwalkan ada satu kali pelatihan rule school level I dan sekali level II. Level I Rules School telah digelar di Gading Raya Padang Golf & Klub, Tangerang, Banten, 28 Februari- 1 Maret lalu. Total ada 69 peserta yang ikut berpartisipasi dan ada 59 orang yang lulus.

Rules School Level II rencananya akan diselenggarakan di Gading Golf Raya, 14-15 Agustus ini. Ada dua kategori peserta yaitu full participant yang akan mengikuti materi ujian selama dua hari dan sit-in exam yang hanya akan mengikuti ujian. Untuk full participant dibatasi maksimal 40 peserta. Sedangkan kategori sit-in exam akan disesuaikan dengan kondisi.

Dari hasil pelatihan,  peran peserta yang lulus kepelatihan sangat diharapkan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang rules golf kepada masyarakat golf di sekitarnya. Selain itu, mereka juga bisa menjadi observer atau mendampingi referee di urnamen-turnamen lokal. ***

-->

READ MORE»

Sabtu, 22 Juli 2017

Kejurnas Catur 2017: Benamkan Jakarta Dan Jabar, Jatim Juara Umum


Sumber Asli -- C0I - Jawa Timur merampas gelar juara umum dari DKI Jakarta pada Kejuaraan Nasional Catur 2017 yang berakhir Jumat (21/7/2017) malam di Cipayung, Bogor, Jawa Barat. Untuk nomor perseorangan gelar bergengsi diraih Novendra Priasmoro dan Aisyah Anisa.


            Jawa Timur berhasil meraih juara umum dengan perolehan medali terbanyak lima medali emas, empat medali perak, dan dua medali perunggu. Posisi kedua direbut oleh tim catur dari Jabar dengan empat medali emas, empat medali perak, dan tiga medali perunggu. Sedangkan juara bertahan DKI Jakarta tergeser ke posisi ketiga dengan tiga medali emas, lima perak, dan lima medali perunggu.
            Untuk kategori catur terbuka dalam kejuaraan catur nasional ke-46 itu MI (Master International) Novendra Priasmoro dari DKI Jakarta, dan WFM (Women Fide Master) Aisyah Anisa dari Jawa Timur berhasil merebut juara pertama
            Novendra Priasmoro berjaya setelah memimpin dengan mengumpulkan 8,5 poin.
Kemenangan Novendra di kejurnas itu bukan suatu hal yang mudah didapat mengingat persaingan pada hari terakhir kejurnas berlangsung alot. Novendra memastikan juara setelah pada dua babak terakhir meraih sekali menang dan sekali remis, sehingga secara total 10 babak pertandingan dia memimpin dengan mengumpulkan 8,5 poin.
Pada pertandingan babak sembilan, Novendra mampu mengalahkan senior dia yang juga unggulan pertama GM Susanto Megaranto (Jabar), dan pada babak terakhir 10 bermain remis melawan Yoseph T Taher (PB).
            Ketika ditanya tentang kemenangannya itu, Novendra mengatakan dirinya telah mempersiapkan diri untuk kejurnas ini. "Tentu saja saya sangat senang dengan kemenangan ini," kata Novendra yang juga pernah mempersembahkan medali emas bagi DKI Jakarta pada PON 2016 di Bandung. "Saya sudah mempersiapkan diri untuk Kejurnas ini sejak 12 Juli lalu," katanya.
            Namun pecatur DKI itu juga mengakui bahwa persaingan di Kejurnas sangat ketat.
"Ini tidak mudah, banyak pemain top di sini, termasuk para pecatur bergelar grand master, tapi saya tidak merasa beban karena sudah sering berhadapan dengan mereka," katanya.
"Ini kejurnas kelompok senior pertama yang saya ikuti, tambahnya.
            Sementara itu pecatur Jabar yang sempat memimpin klasemen sementara kejurnas catur itu, FM Anjas Novita, harus puas di posis kedua dengan mengumpulkan total 8 poin.
Sedangkan pecatur nomor satu Indonesia GM Susanto Megaranto berada di urutan ketiga dengan 7,5 poin.
Sementara di bagian putri, juara pertama diraih  oleh  WFM Aisyah  Anisa dari Jawa Timur dengan perolehan poin tertinggi 7. Berada di tempat kedua adalah WNM (Women National Master) Madya Anggraini juga dari Jawa Timur  dengan poin 6.5, sementara di tempat ketiga diraih oleh Kadijah Qurrotain dengan poin 6.5.
Ketua Panitia Penyelenggara Dr Willy M. Yoseph mengatakan kejurnas  diikuti oleh 746 pecatur dari 32 provinsi seluruh Indonesia. Kejurnas  akan menjadi tonggak sejarah karena melalui kejurnas ini PB Percasi bertekat mencetak Grand Master (GM) kelas dunia.

Willy M Yoseph di Cisarua, Bogor, Jawa Barat mengatakan kejurnas kali ini dibuatkan tema: "Bangkit Catur Indonesia, Mencetak Grand Master Kelas Dunia." Bukan baru sekarang kita berniat menecetak GM kelas dunia. Ini sebenarnya sudah berlangsung sejak beberapa dekade yang lalu. Bahkan Indonesia sudah memiliki beberapa GM yang usianya masih muda. Akan tetapi semuanya seperti masih sporadis. Belum dapat bersaing hebat dengan Grand Master luar negeri.

Kita kalah jauh dengan Vietnam, Philipina, Singapura, dan Malaysia. Di tingkat Asia jauh lebih kalah lagi. Dengan China, prestasi dan kehebatan GM mereka tak setara dengan kita. Bahkan tak bisa. Untuk dibandingkan. Karena itu kita ingin memiki GM kakiber dunia, dan ini butuh tekad kuat dengan program-pogram yang besar dan semua memikiki komitmen yang kuat untuk melaksanakan komitmen itu yaitu mencetak GM kaliber dunia,” ucapnya.***
-->

READ MORE»

Tour Of Duty Prestasi Utut Adianto Untuk Cipatakan Kader-kader GM Di 34 Provinsi


Sumber Asli -- C0I - Utut Adianto sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) yang baru, kembali menegaskan  janji besarnya Tour Of Duty Prestasi ke 34 provinsi. Dia akan mengunjungi 34 Pengurus Provinsi Percasi sambil membawa Grand Masters atau Master Internasional untuk memberikan pelatihan di daerah yang dikunjunginya.


            “Saya akan lakukan kunjungan ke seluruh Pengprov. Mungkin setiap Sabtu dan Minggu. Saya akan bawa Grand Masters atau Masters Internasional untuk memberikan pelatihan di daerah-daerah. Kita ingin memperbaiki sistem pembinaan prestasi catur sehingga bisa menyebar dan merata ke seluruh Indonesia,” ujar Utut Adianto yang disambut tepuk tangan gemuruh hadirin saat memberikan sambutan dalam penutupan Musyawarah Nasional Percasi dan Kejuaraan Nasional Catur 2017  di hotel Grand Cempaka Resort, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/7/2017).
            Utut yang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) itu menambahkan, GM/MI yang dibawanya nanti akan diminta memberikan pelatihan selama satu minggu di daerah. Ini untuk mengangkat prestasi catur di daerah-daerah terutama di luar Pulau Jawa. Untuk itu dia meminta agar daerah menyiapkan para pecatur yang akan mendapat pelatihan itu.
            “Kita akan perbaiki sistem pembinaan. Selama ini hanya tunplek di Jawa. Padahal banyak bibit potensial di daerah lainnya. Memang ini berat karena mengunjungi 34 provinsi bisa membutuhkan waktu 3 tahun. Namun saya siap untuk melakukannya demi kejayaan caur Indonesia,” kata Ketua Umum PB Percasi 2017 - 2021 itu.
            Dari Tour of Duty Prestasi ini diharapkan akan lahir pecatur-pecatur andalan Indonesia. Muncul GM-GM baru sebagai penerus jejak lankah yang sudah dilakukan oleh para pecatur senior diantaranya Utut Adianto sendiri.
            Lebih lanjut kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menegaskan, tugas berat sudah menanti PB Percasi ke depan. Dibutuhkan kerja keras dan ketekunan yang kuat untuk menghadapinya. Dia percaya, sepanjang semua antusias, terutama orangtua para pecatur, semua akan bisa dihadapi dan dilalui dengan hasil yang terbaik.
            Disebutkan, tahun 2018, sudah menanti Olimpiade Catur. Dia berharap pada event ini Indonesia bisa masuk posisi 20 besar dunia sebagai pondasi untuk mengejar peringkat 10 besar tahun 2020. “Susanto Megaranto dan kawan-kawan harus kerja keras,” tutur GM kebanggaan Indonesia itu berharap.
            Selain membutuhkan kerja keras dan ketekunan, kata Utut, dibutuhkan juga dukungan dana yang tidak kecil. Namun selama pembina catur Indonesia, Eka Putra Wirya masih semangat masalah dukungan dana ini bisa dicarikan solusinya. Yang penting, para pecatur siap menjawab dengan kerja keras dan ketekunan dalam mengejar prestasi.
            Dalam bagian lain, Utut menyinggung, sampai saat ini, olahraga catur yang sudah mampu mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah internasional, belum memiliki kantor sendiri. Karena itu, anggota Komisi X DPR RI ini, akan berjuang untuk bisa membangun kantor Percasi yang berdiri sendiri. “Kalau nanti bisa dibangun maka gedung itu akan dihibahkan untuk catur Indonesia. Namanya gedungnya bukan Utut atau siapa pun namun Gedung Percasi karena ini untuk catur Indonesia,” ucapnya yang lagi-lagi disambut tepuk tangan hadirin.
Sebelumnya ketika terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PB Percasi dalam musyawarah nasional (Munas) Percasi yang diselenggarakan di hotel Grand Cempaka Resort, Cisarua, Bogor, Senin (17/7/2017), Utut berjanji,  tiap ke daerah dia akan membawa seorang pecatur bergelar GM untuk memberikan couching clinic di tiap daerah. "Jangan khawatir, semua dibayar oleh PB Percasi," ucap Utut. ***
***
-->

READ MORE»

Selasa, 18 Juli 2017

Ingin Menjadi Juara Dunia Seperti Icuk Sugiarto?


Sumber Asli -- C0I -Icuk Sugiarto yang lahir di Solo, Jawa Tengah, 4 Oktober 1962, merupakan legenda hidup bulutangkis Indonesia. Segudang prestasi untuk mengumandangkan Lagu Indonesia Raya dan Mengibarkan Merah Putih di kancah internasional telah dicetaknya. Dia menjadi juara dunia tahun 1983.

Selain memiliki teknik-teknik luar biasa, Icuk juga terkenal memiliki fisik dan semangat juang yang tinggi di lapangan. Setelah pensiun dari atlet, Icuk bukan berarti berhenti berkarya di bulutangkis. Suami dari Hj. Nina Yaroh ini terus menularkan ilmunya kepada generasi penerus bulutangkis di Tanah Air.




Sebagai pelatih, Icuk termasuk bertangan dingin. Lewat bimbingan dan polesannya dia meningkatkan permainan atlet-atlet bulu tangkis Indonesia agar selalu dapat menorehkan prestasi tertinggi pada setiap pertandingan.

Contoh paling nyata tentu keberhasilannya mengangkat putranya Tommy Sugiarto, dan putrinya Jauza Fadhilla Sugiarto yang sudah menjadi andalan Indonesia.

Icuk ingin mencetak juara-juara dunia untuk kejayaan bulutangkis Indonesia. Dia ingin menularkan ilmu dan kejayaannya kepada putra-putri dari seluruh Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke.

Untuk itulah Icuk Sugiarto mendirikan Icuk Sugiarto Training Camp (ISTC) di Sukabumi, Jawa Barat. Peresmian training cam ini dilakukan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.

Icuk mengatakan, mendirikan training camp termotivasi dan ingin berkontribusi dalam perkembangan bulutangkis di Indonesia agar dapat bersinar di pentas dunia. "Dengan adanya training camp ini, ilmu yang saya miliki bisa ditransferkan langsung kepada para pebulutangkis muda," ujar Icuk.

Pusat pelatihan yang berdiri di atas tanah 2.200 meter persegi ini memang terbilang modern kendati berada di kawasan pedesaaan di Desa Kadudampit, Situgunung, Cisaat, Sukabumi.

Selain memiliki lima lapangan, ISTC juga memiliki fasilitas 40 kamar yang siap menampung para pebulutangkis yang akan menimba ilmu bulutangkis. Perlengkapan fitnes lengkap tersedia di ISTC.

"Saya berharap ISTC akan memberikan manfaat bagi perbulutangkisan Indonesia. Saya ingin tempat akan melahirkan pemain-pemain bulutangkis andal yang siap bersaing di pentas internasional," ujar Icuk.



NAH KESEMPATAN UNTUK MENJADI JUARA DUNIA SUDAH TERBUKA DAN TERSEDIA. Anda ingin menjadi juara dunia seperti Icuk Sugiarto. Atau Anda ingin menjadikan putra-putri Anda berprestasi dunia? Atau Anda pembina yang ingin mengangkat prestasi putra-putra daerah Anda menjadi atlet dengan segudang prestasi tingkat dunia?

Bila YA maka berlatihlah di Icuk Sugiarto Training Camp (ISTC). Saya siap menjembatani keinginan Anda untuk mendapat polesan langsung dari sang juara dunia Icuk Sugiarto.

Atau Anda ingin mengundang Icuk Sugiarto untuk menjadi
* MOTIVATOR
* BERMAIN EKSIBISI
* MELAKUKAN COACHING CLINIC
* NARA SUMBER?

Hubungi segera:
Gungde Ariwangsa
No HP: 082110068127.
E-mail: aagwaa@yahoo.com
WA: 087783358784

CATATAN:

Bagi daerah yang ingin menyiapkan tim tangguh untuk Porkab/Porkot dan Poprov serta PON maka sangat memilih Icuk Sugiarto Training Camp (ISTC) sebagai tempat berlatih.
***
-->
READ MORE»

Selasa, 21 Maret 2017

PERMOHONAN MAAF DAN BANTUAN DARI ORANG YANG TERANIAYA

Sumber Asli -- C0I -Saya, Gungde Ariwangsa, sebagai pengelola situs Cinta Olahraga Indonesia Pers (COIPers) meminta maaf kepada para pembaca setia atas vakumnya pengisian berita dalam beberapa hari ini. Ini karena saya sedang menghadapi masalah yang berat setelah perusahaan tempat saya bekerja di Harian Umum Suara Karya tidak memenuhi kewajiban membayar gaji, THR sejak bulan November 2016 yang lalu.


Saya dan ratusan karyawan lainnya terlantar, tercerai berai mencari upaya untuk bisa bertahan hidup. Padahal kebutuhan hidup semakin berat. Selain itu kami juga terus berjuang untuk mendapatkan hak-hak kami sebagai karyawan dalam perusahaan yang didukung oleh Partai Golkar.

Setelah terjadi penggantian kepemimpinan di Partai Golkar dengan naiknya Setya Novanto sebagai Ketua Umum nasib karyawan Suara Karya juga tidak berubah. Tetap tidak diurus sehingga masih berada dalam ketidak pastian.

Tidak dibayarnya gaji sejak November 2016 itu membuat saya berjuang ke sana-ke mari untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Langkah berutang ke berbagai pihak terpaksa dilakukan. Kini saya dan beberapa kawaryawan terjebak dalam lilitan utang. Saya sendiri sudah terjebak utang mencapai puluhan juta rupiah.

Untuk membayar utang dan menanggung kebutuhan hidup sehari-hari itulah saya berusaha mencari pemasukan dengan membantu menulis di berbagai media. Namun itu sama sekali tidak mencukupi. Waktu saya pun tersita sehingga tidak bisa lagi menulis di media COIPers. Juga saya tidak bisa memberi honor penulis lainnya. Sehingga terbengkalai pengisiannya.

Karena itu jika ada yang bermurah hati dan berbuat baik membantu saya dengan menyisihkan kelebihan rezeki Anda tolonglah bantu saya. Bantuan dari Anda akan sangat berarti untuk meringankan beban hidup saya. Dengan batuan dari Anda saya berharap bisa lagi aktif dan memberi honor penulis untuk mengisi COI Pers.

Bersama, kita bisa meringankan derita korban perusahaan yang tidak mempunyai hati nurani pada karyawannya. Bantuan Anda adalah ibadah buat Anda dan berkah buat saya.

Bantuan uluran tangan Anda bisa dikirimkan ke:

BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317
BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7


Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih. Semoga Tuhan akan membalas berlibat uluran tangan kebaikan Anda.  

***
-->
READ MORE»

Selasa, 28 Februari 2017

Dari Lima Cabor Hanya Jujitsu Yang Diterima KONI Pusat

Sumber Asli -- C0I - JAKARTA – Ju Jitsu menjadi satu-satunya cabang olahraga yang diterima menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dari   5   (lima)   calon   anggota  yang   mendaftarkan diri. Penerimaan ju jitsu ini disahkan dalam Rapat Anggota KONI Tahun 2017 yang berlangsung di Gedung Dwi Warna, Lemhannas, Jakarta, Rabu (22/2/2017).


            Namun menurut Wakil IV Ketua Umum KONI Pusat, K Inugroho yang menjadi pimpinan sidang pleno Rapat Anggota KONI Tahun 2017 tersebut, penerimaan Ju Jitsu masih dengan catatan. “Pengurus ju jitsu  wajib menyelesaikan masalah internal organisasi dalam waktu 1 bulan,” ujar K Inugro di Gedung KONI Pusat, Jakarta, Selasa (28/2/2017).  
            Lebih lanjut K Inugroho menjelaskan, sesuai dengan rekomendasi Komisi I  kepada sidang pleno Rapat Anggota KONI Tahun 2017 ada lima calon   anggota  yang   mendaftarkan   keanggotaan   sebagai calon anggota KONI. Selain ju jitsu, empat cabang olahraga lainnya  belum diterima sebagai anggota. Keempat cabang olahraga itu adalah :
1) Ice Skating Indonesia
2) Persatuan Sambo Indonesia
3) Indonesia Off Road Federation
4) Persatuan Kurash Indonesia.
“Calon anggota yang belum memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam   Anggaran   Dasar   dan   Anggaran   Rumah   Tangga   KONI,   Rapat Sidang   Komisi   I   memberikan   toleransi   selama   6   (enam)   bulan   guna melengkapi,   dan   selama   waktu   tersebut   yang   bersangkutan   tetap berstatus sebagai Calon Anggota dan akan dibahas pada Rapat Anggota KONI berikutnya,” ujar Inugroho.
            Sidang pleno juga mengesahkan menerima baik Laporan pelaksanaan Program Kerja KONI Pusat Tahun 2016   sepanjang   menyangkut  Bidang   Organisasi,   Hukum,   Kerjasama Dalam Negeri dan Kerjasama Luar Negeri. Juga menerima   Program   Kerja   KONI   Pusat   Tahun   2017   khusus  Bidang Organisasi,   Hukum,   Kerjasama   Dalam   Negeri   dan   Kerjasama   Luar Negeri. Juga disetujui Peraturan Organisasi tentang : 1) Organisasi dan Tugas Pengurus2) Tata Cara Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus; 3) Pembentukan KONI Provinsi, Kabupaten dan Kota; 4) Tata Tertib Rapat. (COI-1)

-->
READ MORE»

Minggu, 26 Februari 2017

Piala Presiden 2017 > Robohkan Bhayangkara FC, Semen Padang Tantang Arema FC Di Semifinal

Sumber Asli -- C0I -SOLO - Tidak ringan perjuangan Semen Padang FC merebut tket ke semifinal Piala Presiden 2017. Tim Urang Awak itu harus menunggu 88 menit untuk menaklukkan Bhayangkara FC 1-0 dalam laga babak delapan besar di Stadion Manahan, Solo, Minggu, (26/2/2017. Kemenangan ini selanjutnya mengantar Semen Padang menantang Arema FC yang sebelumnya juga menang tipis 1-0 atas Sriwijaya FC.
    Pertandingan berjalan sangat ketat dari awal sampai akhir. Duel sepertinya akan diteruskan dengan adu penalti. Namun Semen Padang  memecah kebuntuan di menit 88 melalui lesakan Vendry Mofu. Pada menit 88, Mofu menanduk bola umpan lambung Irsyad Maulana dan bersarang di pojok kanan gawang Bhayangkara FC. Skor 1-0 pun bertahan sampai laga berakhir.
    Di babak pertama laga berlansung sangat alot. Ada sejumlah peluang yang lahir. Tapi belum satupun mampu membuahkan gol. Paruh waktu kedua tensi laga semakin tinggi. Menit 67, Semen Padang sempat memberikan ancaman. Rico Simanjutak lepas dari kawalan, dia lalu mengirim umpan datar, namun gagal diubah menjadi gol oleh Mofu.
    Bhayangkara juga beberapa kali membuat kiper Semen Padang jatuh bangun. Tapi tetap saja belum ada gol yang mampu dihasilkan.
    Kemenangan itu membuat Semen Padang berhasil menyusul Arema FC, Persib Bandung dan PBFC yang sudah lebih dulu masuk babak empat besar. Di semifinal nanti Laskar Bukit Indarung akan bertemu lawan tangguh, Arema FC. (COI-1)

Susunan pemain:

Bhayangkara FC: Wahyu Tri, Putu Gede, Otavio Dutra, Indra Kahfi, Dany Saputra, Alean Sanda, Lee Yoo-Joon, Evan Dimas, Ilham Udin, Dendy Sulistyawan, Jajang Mulyana.

Semen Padang: Muhammad Ridwan, Novan Sasongko, Cassio Francisco, Boas Atururi, Ko Jae-Sung, Vendry Mofu, Kevin Ivander, Syamsul Bahri, Marcel Sacramento.
***
-->
READ MORE»

Piala Presiden 2017 > Adam Alis Selamatkan Arema Lolos Ke Semifinal

Pertemuan Arema FC melawan Sriwijaya FC berlangsung sengit dan keras
Sumber Asli -- C0I -SOLO - Dalam laga perempatfinal yang berlangsung keras dan sengit serta ketat, Adam Alis menyelamatkan Arema FC lolos ke semifinal Piala Presiden 2017. Adam Alis menjadi pahlawanan kemenangan Singo Edan dalam menaklukkan Sriwijaya FC 1-0 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (26/2/2017) malam.

    Kedua tim bermain sangat sengit dan begitu keras di babak pertama. Sama-sama saling melakukan penyerangan, baik Arema FC maupun Sriwijaya FC tak ada yang berhasil mencetak gol selama 45 menit pertama.
    Pertandingan ini benar-benar menjadi pentas adu taktik dua pelatih muda, Aji Santoso di kubu Arema dan Widodo Cahyono Putro di kubu Sriwijaya. Keduanya juga sama-sama mantan penggawa timnas.
    Bek Sriwijaya FC, Yanto Basan sempat terkapar beberapa menit. Yanto terkapar setelah terkena sepakan Cristian Gonzales di bagian muka.  Duel ini jadi titik mula sengitnya duel kedua pemain di pertandingan ini.
    Gonzales kemudian memaksa Yanto Basna mendapatkan kartu kuning setelah akselerasinya membuat eks bek Persib itu melancarkan tekel terlambat.
    Arema FC yang didukung ribuan Aremania memecah kebuntuan di menit 47. Adam Alis menjadi pahlawan Arema berkat golnya melalui tendangan bebas. Tendangan tersebut sedikit berbelok arah setelah mengenai salah satu pemain Sriwijaya.
    Selain itu Arema patut berterima kasih pada Kurnia Meiga. Pasalnya, kiper timnas Indonesia ini berhasil menepis sepakan keras Beto Goncalves di menit 71.
    Kemenangan ini harus dibayar mahal oleh Arema. Singo Edan terpaksa kehilangan Feri Aman Saragih di menit 77. Pelanggaran kerasnya pada Yu Hyun Koo membuat wasit harus mengeluarkan kartu merah pada Feri. (COI-1)
Susunan pemain:
Arema:
Kurnia Meiga; Benny Wahyudi, Bagas Adi, Arthur Cunha, Johan Farizi; Ahmad Bustomi, Adam Alis, Hanif Sjahbandi, Esteban Vizcarra, Cristian Gonzales, Nasir.
Sriwijaya FC
Teja Paku Alam; Gilang Ginarsa, Yanto basna, Firdaus Ramadhan, Zalnando,  Yoo Hungoo, Rachmad Hidayat, Slamet Budiyono, M. Nur Iskandar, Hilton Moreira, Beto Goncalves.


***
-->

READ MORE»

Bulutangkis Superliga 2017 > Kembali Patahkan Djarum Kudus, Musica Juara Beruntun Empat Kali

Kubu Musica Champion merayakan sukses merebut gelar Bulutangkis Superliga 2017
Sumber Asli -- C0I - SURABAYA  -  Klub Musica Champion belum terhadang pada ajang Superliga Badminton. Musica meraih gelar keempat kalinya secara beruntun setelah dalam final Bulutangkis Superliga 2017 kembali mematahkan perlawanan Djarum Kudus 3-2 di  DBL Arena, Surabaya, Minggu (26/2/2017).

            Musica juga mengandaskan Djarum Kudus pada final tahun 2015.  Sedangkan bagi Musica, ini merupakan gelar keempatnya yang diraih secara berturut-turut sejak 2013 lalu.
            Musica mendapat poin pertama tanpa harus mengeluarkan banyak keringat ketika pemain Djarum Kudus Son Wan Ho harus mundur dari laga karena mengalami cedera ketika bertanding melawan pemain Musica Chou Tien Chen di game pertama ketika kedudukan sedang ketat 13-14.
            Akan tetapi, Djarum Kudus menyeimbangkan kembali kedudukan melalui Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamulyo yang berhasil menggulung Fajar Alvian/Muhammad Rian Ardianto dua game langsung 21-18, 21-17.
            Djarum Kudus sempat berhasil memimpin perolehan poin 2-1 atas Musica, ketika secara gemilang Ihsan Maulana Mustofa menumbangkan kompatriotnya di Pelatnas Jonathan Christie di partai ketiga dengan skor 21-15, 21-14.
            Akan tetapi, Musica kembali berhasil menyeimbangkan poin melalui pasangan Kim Sa Rang/Lee Yong Dae yang mengempaskan duet sesama Korea milik Djarum Kudus Ko Sung Hyun/Shin Baek Chol dua game 21-16, 21-19.
            Akhirnya kemenangan Musica dipastikan oleh Anthony Sinisuka Ginting yang menyudahi perlawanan Shesar Hiren Rustavito, setelah bermain ketat di game pertama. Pertarungan tersebut berakhir dengan skor 23-21 dan 21-10 untuk kemenangan Anthony.
            "Kami kurang beruntung saja, namun pertandingan memang seperti itu ada menang dan kalah," kata Ketua PB Djarum Kudus Yoppy Rosimin.
            Terkait dengan mundurnya Son Wan Ho karena cedera, Yoppy menilai hal tersebut menjadi pengaruh utama tim Djarum Kudus mengalami kekalahan, pasalnya Son Wan Ho diharapkan mendulang poin bagi mereka.
            "Ini jelas pengaruh, karena poin itu diharapkan dari tunggal pertama dan ganda pertama lalu selanjutnya tinggal fight di partai ketiga dan keempat yang kemungkinannya 50:50 dan memang di partai terakhir kami serahkan, tapi ini emang sudah ada yang atur," ujar Yoppy yang juga merupakan Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation.
            Sementara itu, pihak Musica sendiri sepakat bahwa cederanya tunggal pertama Djarum Kudus Son Wan Ho menjadi bantuan terbesar mereka untuk memenangkan laga ulangan tahun 2015 lalu ini.
            "Cederanya Son di partai pertama merupakan pengaruh besar, karena secara hitung-hitungan partai pertama dan kedua mereka lebih unggul dan di pertandingan empat hingga lima kami lebih unggul, jadi ini memang merupakan sesuatu yang berpengaruh besar," kata Manajer Musica Champion Effendy Wijaya di lokasi yang sama. (COI-1)

***
-->

READ MORE»

Lihat Hasil Time Trial Pelatnas Renang, Anindya Bakrie Optimistis Akuatik Raih Medali Lebih Baik Di SEA Games 2017

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI), Anindya Novyan Bakrie melantik Pengprov PRSI Bali, Sabtu (25/2/2017), di Badung
Sumber Asli -- C0I - BADUNG – Time Trial Tim Pelatnas Renang Indonesia yang diproyeksikan menuju SEA Games 2017 mendapat pantauan dari Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI), Anindya Novyan Bakrie. Dia pun mengaku puas atas hasil time trial yang berlangsung di Kolam Renang Tirta Arum Bali, Jumat dan Sabtu (25/2/2017).
Usai melantik Pengprov PRSI Bali, Sabtu (25/2/2017), di Badung, Anindya Bakrie menyatakan, cukup puas dengan hasil tes kecepatan selama dua hari di Bali. "Para perenang yang ikut di time trial ini akan mengikuti uji coba pada turnamen di Singapura, Kejurnas Palembang dan Malaysia. Saya optimistis akuatik akan memperoleh medali lebih baik dari tahun sebelumnya," papar Anin.
            Time Trial diikuti 17 perenang Pelatnas Prima Utama serta 2 perenang Pelatnas Prima Pratama, dibawah pengawasan pelatih asal Perancis David Armandoni yang didampingi beberapa pelatih lokal seperti Hartadi, Albert Sutanto, Felix Sutanto, Nijarudin, Omar dan Grant pelatih dari Satlak Prima. Selain itu juga hadir Penanggung Jawab Akuatik Satlak Prima, Lukman Niode. Pengurus PB PRSI yang hadir diantaranya wakil Ketua Umum Sarman Simanjorang dan Sekjen Ali Patiwiri.
            Dijelaskan David, time trial ini sangat diperlukan untuk mengukur kemampuan para atlet selama berlatih di pelatnas enam minggu terakhir. "Kami ingin melihat level para perenang, karena sudah 6 minggu latihan berat. Ada yang capek dan ada juga yang cepat," jelasnya.
David menambakan, hasil time trial beberapa masih ada yang perlu diperbaiki. Dan ini harus segera karena para perenang akan tampil di Singapura Terbuka 10-12 Maret.         "Di Singapura, mereka harus cepat dan meraih catatan waktu terbaik. Karena di Singapura juga jadi kualifikasi SEA Games 2017," papar David di Bali.
Sedangkan Pelatih Hartadi Nurtoyo, menjelaskan, kesiapan mental perenang Indonesia perlu dimatangkan mengingat sejak akhir tahun lalu , mereka belum mengikuti kejuaraan. "Time Trial ini tidak ada yang spesifik. Cuma menghadapi try out ke Singapura, kami ingin melihat situasi bertanding anak-anak supaya mereka terlatih kembali di kejuaraan resmi," paparnya.
Beberapa perenang mengalami kemajuan seperti Reza Kania Dewi, mencatat waktu 22,20 detik atau hanya terpaut satu detik dari rekor nasional yang ditorehkan Kania.
"Kalau kemajuan kita lihat dari waktu bertanding tentu tidak bisa, karena mereka saat ini dalam porsi latihan berat. Kita cuma mau tahu kesiapan mental, evaluasi hasil latihan selama ini bagaimana, apa yang masih kurang dan apa yang harus diperbaiki," jelas Hartadi.
            Dalam kesempatan ini, Lukman Niode, Wakil Kepala Satlak Prima cukup memuji perkembangan para perenang pelatnas. "Mereka saat ini dalam tahap latihan berat, tapi sudah mendekati waktu terbaik mereka. Jadi pasti di Singapura nanti bisa dapat catatan terbaik mereka," ucap Lukman yang juga menjabat Dewan Pakar di PB PRSI. (COI – 1)

***
-->

READ MORE»

IBL 2017 Seri V > Benamkan Aspac di Bigmatch, Satria Muda Cetak Kemenangan Beruntun Keenam

Pemain Satria Muda  Jakarta, Arki Dikania Wisnu saat beraksi untuk melewati hadangan lawan
Sumber Asli -- C0I - BANDUNG - Satria Muda (SM) Pertamina belum terbendung di Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2017 setelah dalam partai bigmatch sukses membungkam W88.News Aspac Jakarta, Sabtu (25/2/2017) malam. Ini menjadi kemenangan keenam secara beruntun SM di ajang IBL 2017. Sedangkan bagi Aspac ini menjadi kekalahan kedua setelah sebelumnya ditaklukkan NSH Jakarta di Seri II

            Bertanding dalam lanjutan Seri V IBL di GOR C-tra Arena, Bandung, pertarungan antar-kedua tim langganan juara liga ini berlangsung ketat sejak awal. Namun SM mampu menunjukkan dominasinya setelah meraih kemenangan dengan skor mencolok, 76-56.
            Power forward SM Juan Laurent menjadi pencetak poin tertinggi dengan 19 angka dan delapan rebound. Sementara itu, pemain asing Tyreek Jewell menambahkan 15 poin dan 14 rebound.
            Di kubu Aspac, Pringgo Regowo menjadi pendulang poin tertinggi sekaligus menjadi satu-satunya pemain Aspac dengan dua digit poin yaitu 20 poin ditambah dua rebound.
            Dalam pertadingan lainnya, Pacific Caesar Surabaya memperbesar peluang lolos ke babak "playoff" setelah menang atas Hangtuah Sumsel dengan skor 86-77. Kemenangan tersebut adalah yang kelima bagi anak-anak asuh pelatih Bisih dari delapan laga dan menempatkan mereka di posisi kedua klasemen sementara Divisi Putih.
            Dipantau dari laman resmi IBL Indonesia, dalam laga yang berlangsung di GOR C-Tra Arena, Bandung, Sabtu, Hangtuah Sumsel sebenarnya unggul di akhir tiga kuarter pertama dengan skor masing-masing 23-22, 43-41 dan 71-66. Namun di kuarter akhir, Kelly Purwanto dan kawan-kawan seolah kehilangan tenaga dan hanya bisa menambah enam poin. Mereka pun harus mengakui keunggulan lawan dengan skor akhir 86-77.
Sementara itu JNE Siliwangi Bandung menaklukkan Bima Perkasa Jogja dengan skor 70-52. Kemenangan tersebut menjadi yang ketiga bagi JNE di musim ini dari delapan laga, sementara untuk Bima Perkasa Jogja, kekalahan tersebut menjadi yang keenam dari tujuh pertandingan.
Dalam pertandingan sebelumnya, NSH Jakarta semakin membenamkan Satya Wacana Salatiga dengan memberikan tim asal Jawa Tengah itu kekalahan kesembilan di IBL 2017, dengan skor 76-70.
            Hasil itu membuat Cassiopeia Manuputty dan kawan-kawan mencatatkan rekor belum pernah sekalipun menang di IBL 2017. Sementara bagi NSH, itu adalah kemenangan keempat dari sembilan pertandingan yang sudah dijalani. (COI-1)


***
-->

READ MORE»

Tenis Combiphar Open 2017 > Juara Lagi, Fanselow Ingin Ke Jakarta Lagi

Petenis Jerman, Sebastian Fanselow kembali berjaya merebut gelar tunggal putra Combiphar Tennis Open 2017, Minggu (26/2/2017) di Jakarta
Sumber Asli -- C0I -JAKARTA  - Petenis Jerman, Sebastian Fanselow (25 tahun) berhasil memboyong gelar juara tunggal turnamen pekan ketiga Combiphar Tennis Open 2017. Pada laga pamungkas yang berlangsung di lapangan tenis Hotel Sultan Jakarta, Minggu (26/2/2017), unggulan kelima itu menjungkalkkan seeded teratas, Alexandre Muller dari Perancis. Peringkat ke-488 dunia itu menang dua set langsung dengan skor akhir 6-1 6-3.

          “Seperti pekan lalu, ini juga gelar yang terduga. Dua gelar dalam dua minggu yang membuat saya begitu gembira,” tutur Fanselow seusai laga berdurasi satu jam delapan menit itu.
          Fanselow tampil sangat digdaya di partai final kejuaraan level ITF Men’s Future berhadioah total 45.000 dollar AS atau sekitar Rp 600 juta ini. Di game pembuka, dia langsung mematahkan servis Muller yang bercokol di posisi ke-333 dunia itu. Juara pekan lalu itu tak tertahankan terus melaju hingga memimpin 5-0, untuk selanjutnya menutup set pertama dengan kemenangan 6-1.
          Di set kedua, Muller memberikan perlawanan berarti namun hanya tahan hingga tiga game awal. Fanselow terus menggedor dengan torehan tiga aces alias servis yang tak tertepis dan terbantu lima double fault lawan dan menyudahi permainan dengan kedudukan akhir 6-3.
          “Suatu saat, saya ingin kembali tampil di Jakarta,” tutur sang juara yang langsung bertolak menuju California, AS untuk mengikuti turnamen serupa.
          Sebagai juara, Sebastian Fanselow berhak mengemas 18 poin tambahan di daftar peringkat dunia dan mengantongi hadiah uang 2160 dollar AS atau sekitar Rp 28 juta. Sedangkan Alexandre Muller sebagai runner-up harus puas hanya mengoleksi tambahan 10 poin serta hadiah uang 1272 dollar AS atau sekitar Rp 17 juta. (COI-1)

Hasil Minggu (26/2)
Final Tunggal
5-Sebastian Fanselow (Jerman) v 1-Alexandre Muller (Perancis) 6-1 6-3
***
-->
READ MORE»

Sabtu, 25 Februari 2017

Piala Presiden 2017 > Singkirkan MU Lewat Penalti, PBFC Hadapi Persib Bandung Di Semifinal

Duel Pusamania Borneo FC melawan Madura United berlangsung sengit di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (25/2/2017)
Sumber Asli -- C0I - SOLO – Pusamania Borneo FC (PBFC) menyingkirkan Madura United (MU) lewat adu penalti pada perempatfinal Piala Presiden 2017 yang berlangsung sengit di  Stadion Manahan, Solo, Sabtu (25/2/2017). Kemenangan 5-4 dalam adu penalti setelah bermain imbang tanpa gol dalam waktu normal itu mengantar PBFC lolos ke semifinal untuk menghadapi juara bertahan Persib Bandung yang selumnya menang tipis 3-2 atas Mitra Kukar.

            Duel PBFC kontra MU berlangsung sengit. Kedua tim bermain imbang pada babak pertama dan pada duel panas babak kedua, mereka tak mencetak gol.
            Menjelang menit akhir babak kedua, banyak tercipta peluang emas dari kedua tim. Dua kali bola hasil tembakan pemain Madura United membentur tiang gawang. Sementara, tendangan bebas Zulvin Zamrun pada menit 89 masih bisa ditepis kiper Madura United.
            Skor imbang 0-0 bertahan hingga 90 menit waktu normal dan langsung dilanjutkan ke babak adu penalti. Pusamania Borneo FC mendapat kesempatan menendang pertama.
            Lima penendang PBFC sukses menjalankan tugasnya, yaitu Yamashita Kunihiro, Tamsil Sijaya, Michel Orah, Fandi Ahmad, Dirkir Glay. Sementara hanya empat penendang Madura United yang berhasil menceploskan bola, yaitu Dane Milovanovic, Slamet Nurcahyono, Rendika Rama, Fabiano Beltrame, adapun Fachruddin gagal.
            Di semifinal, PBFC akan bertemu dengan Persib Bandung. PBFC bertindak sebagai tuan rumah lebih dulu, Kamis (2/3/2017), sebelum gantian dijamu, Minggu (5/3/2017). (COI-1)

***
-->

READ MORE»

Bulutangkis Djarum Superliga 2017 > Sepi Penonton, Hanya Ratusan Orang Saksikan Final Putri

* Mutiara Cardinal Bandung  Cukur Berkat Abadi Banjarmasin 
 
Tunggal putri andalan Mutiara Cardinal,Hanna Ramadini

Sumber Asli -- C0I - SURABAYA – Final beregu putri Djarum Superliga Badminton 2017 ternyata tidak super. Laga puncak tim putri Mutiara Cardinal melawan Berkat Abadi di DBL Arena Surabaya, Sabtu (25/2) siang, sepi penonton. Hanya ratusan orang saja yang menyaksikan pertandingan yang akhirnya dimenangkan oleh Mutiara Cardinal dengan skor telak 3-0.
            Minimnya kehadiran penonton itu membuat kondisi stadion jomplang. Bayangkan kapasitas stadion 5.000 penonton hanya diisi ratusan orang. Ini pun hanya pendukung masing-masing tim. Sudah begitu menurut laporan CNNIndonesia.com, para penonton pun cenderung pasif atau jarang bersorak sorai.
Panitia Superliga 2017 melaporkan bahwa jumlah tiket yang terjual hingga pukul 15.00 adalah 133 lembar. Ini berarti jumlah penonton yang menyaksikan pertandingan final putri adalah sekitar 133 orang saja.
            "Jumlah penonton hari ini memang kurang menggembirakan, karena cukup jauh (jumlahnya) dibandingkan tiga tahun lalu," kata Direktur Djarum Superliga Badminton, Achmad Budiharto, kepada CNNIndonesia.com.
            Jadwal pertandingan menjadi sebab perbedaan signifikan dari jumlah penonton final putri tahun ini dengan Superliga 2014 yang juga digelar di Surabaya. Setiap tahun, penonton Superliga memang paling ramai pada saat babak final putra. Pada 2014, jadwal pertandingan final putra berbarengan dengan pertandingan final putri.Sedangkan tahun ini, pertandingan final putri diadakan terpisah dengan pertandingan final putra.
Selain itu, perubahan harga tiket menjadi sebab lain sepinya penonton pertandingan final putri. Pada babak penyisihan grup, tiket dijual Rp50.000. Di babak semifinal tiket dijual Rp100.000 dan final Rp150.000.
            Pertandingan final tim putra yang mempertemukan tim Musica Champions melawan PB Djarum akan digelar besok (25/2) siang. Musica Champions merupakan juara bertahan Superliga 2014 dan 2015.
            Tim putri Mutiara Cardinal Bandung di luar dugaan bisa menang mudah atas unggulan pertama Berkat Abadi Banjarmasin dalam final dan mengantarnya meraih gelar pertama superliga pertamanya. Mutiara Cardinal Bandung yang baru kali pertama berhasil tembus partai final dalam 10 kali keikutsertaannya sejak 2007 lalu, mengalahkan debutan final lainnya yang juga merupakan debutan turnamen, Berkat Abadi, dengan skor telak 3-0.
            Dalam pertandingan yang dilangsungkan di DBL Arena, Surabaya, Sabtu tersebut, Hanna Ramadini membuka kemenangan Mutiara dengan mengalahkan pemain pemain Timnas China Zhang Beiwen dua game langsung 21-15, 21-10.
            Ganda pertama Mutiara, Yulfira Barkah/Tiara Rosalia Nuraidah juga berhasil menyumbangkan angka bagi klub berbasis di Kota Kembang itu dengan membungkam pemain senior asal klub Berkat Abadi Rizki Amelia Pradipta/Greysia Polii 21-15, 21-14.
            Kemenangan Mutiara ditentukan di partai ketiga, di mana tunggal putri muda Indonesia Gregoria Mariska Tunjung yang menyudahi permainan baik dari pemain Hong Kong Yip Pui Yin 21-18, 21-18.
Sementara, di pertandingan lainnya, dalam perebutan juara ketiga sektor putri, wakil Jepang Hokuto Bank berhasil menumbangkan Tjakrindo Masters 3-2 dan menjadi pemenangnya. (COI-1)

***
-->

READ MORE»

Piala Presiden 2017 > Atep Menggila, Persib Bandung Bungkam Mitra Kukar Lewat Laga Sengit

Atep (tengah) menggetarkan jala Mitra Kukar untuk membuat Persib Bandung memimpin
Sumber Asli -- C0I -SOLO  - Sengit duel antara Persib Bandung dan Mitra Kukar pada perempatfinal Piala Presiden 2017 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (25/2/2017). Dalam pertandingan itu pemain Persib Atep menggila dengan mencetak dua gol untuk mengantar Maung Bandung menang tipis 3-2 atas Naga Mekes sekaligus memastikan diri meraih tiket semifinal. Persib tinggal menunggu lawan berikutnya, Pusamania Borneo FC atau Madura United  

    Satu lagi gol kememangan Persib dipersembahkan oleh Vladimir Vujovic. Sedangkan gol balasan Mitra Kukar dicetak Oh Inkyun dan Andre Agustiar Prakoso.
    Pada babak pertama, Persib unggul lebih dulu melalui gol Atep pada menit ke-10. Namun, Mitra Kukar berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-28 melalui tendangan bebas Oh Inkyun. Namun, Vladimir Vujovic membawa Persib kembali unggul satu menit usai water break babak pertama.
    Mitra Kukar memulai babak kedua dengan semangat yang lebih tinggi. Para pemain Naga Mekes berusaha mengurung pertahanan Persib Bandung dalam beberapa menit awal babak kedua. Namun, tak satu pun gol berhasil diciptakan oleh Zulham Zamrun dkk.
    Kedua tim pun saling melakukan serangan dengan berusaha memaksimalkan serangan balik usai sukses menggagalkan serangan lawan. Namun, upaya Febri Hariyadi dkk. maupun Oh Inkyun dkk. dalam 30 menit babak kedua pertandingan semifinal Piala Presiden 2017 itu tak kunjung membuahkan hasil.
    Atep berhasil membawa Persib memperbesar keunggulan pada menit ke-72. Memanfaatkan bola rebound yang membentur mistar gawang Mitra Kukar usai tendangan bebas, Atep menyambut bola dan melakukan diving head ke arah gawang yang tak terkawal dengan baik karena Gerri Mandagi masih dalam posisi terjatuh usai mencoba menghalau percobaan pertama.
    Namun, hanya dalam waktu kurang dari dua menit, Mitra Kukar berhasil memperkecil lagi ketertinggalannya. Sebuah umpan silang dilepaskan oleh Hendra Adi Bayauw dari sisi kiri dan berhasil dimaksimalkan oleh Andre Agustiar Prakoso menjadi gol yang menggetarkan jala gawang I Made Wirawan.
    Mitra Kukar hampir saja menyamakan kedudukan pada menit ke-79. Tembakan Septian David Maulana dari luar kotak penalti gagal dihalau oleh I Made Wirawan. Namun, sayang bola masih membentur tiang gawang Persib Bandung.
    Menit terakhir pertandingan Persib Bandung mendapatkan peluang melalui Erick Weeks Lewis yang sudah berhadapan dengan Gerri Mandagi. Namun, tembakan Erick masih terlalu lemah dan mengarah langsung ke kiper Mitra Kukar tersebut.
    Hingga laga usai, kedudukan 3-2 untuk keunggulan Persib bertahan. Persib pun berhak lolos ke semifinal Piala Presiden 2017 berkat kemenangan tersebut. Persib akan menghadapi pemenang antara Pusamania Borneo FC dan Madura United yang akan berhadapan di pertandingan kedua di hari Sabtu (25/2/2017). (COI-1)

Susunan Pemain

Persib Bandung (4-3-3): 78-I Made Wirawan; 12-Henhen Herdiana, 3-Vladimir Vujovic, 16-Achmad Jufriyanto, 6-Tony Sucipto; 11-Dedi Kusnandar, 8-Gian Zola, 24-Hariono; 13-Febri Hariyadi, 9-Serginho van Dijk, 7-Atep

Pelatih: Djadjang Nurdjaman

Mitra Kukar (4-2-3-1): 47-Gerri Mandagi; 3-Wiganda Pradika, 5-Jorge Gotor, 16-Saepuloh Maulana, 4-Syaiful Ramadhan; 66-Dhika Pratama, 10-Oh In-kyun; 99-Yogi Rahadian, 7-Zulham Zamrun, 29-Septian David; 19-Aldino Herdianto

Pelatih: Jafri Sastra
***
-->

READ MORE»

Tenis Combiphar Open 2017 > Justin/Christo Berjaya, Dominasi Asing Terkikis

Justin Barki/Christopher Rungkat juara, Indonesia selamat pada turnamen Combiphar Tennis Open 2017, Sabtu (25/2/2017).
Sumber Asli -- C0I - JAKARTA - Duet Justin Barki/Christopher Rungkat berjaya pada nomor ganda sehingga dominasi pemain asing terkikis pada turnamen pekan ketiga Combiphar Tennis Open 2017. Kini pemain asing hanya berpesta di nomor tunggal yang finalnya baru akan berlangsung Minggu (26/2/2017)


Pada babak final kejuaraan berhadiah total 45.000 dollar AS atau sekitar Rp 600 juta ini, Justin/Christo yang menempati unggulan ketiga  menghentikan perlawanan duet Jepang, Sho Katayama/Sho Shimabukuro, Sabtu (25/2/2017). Justin/Christo menang dua set langsung dengan skor akhir 6-3 6-2.
          “Kunci kemenangan di partai final ini adalah service pertama yang baik, terutama dari Justin. Kami sendiri ekstra waspada karena pasangan Jepang ini bermain cukup solid di babak sebelumnya,” kata Christo usai laga yang hanya memakan tempo 46 menit.
          Kemenangan ini memberikan gelar juara ganda kedua bagi pasangan kombinasi junior senior ini di ajang ITF Men’s Future setelah gelar pertama mereka di arena yang sama, Lapangan Tenis Hotel Sultan Jakarta, akhir tahun lalu. Duet yang terpaut 11 tahun ini, Justin (16) dan Christo (24) telah tampil bersama dalam lima turnamen internasional.
          “Saya belajar banyak dari pengalaman Christo di dunia tenis, tidak mudah melakoni karir profesional. Perjalanan saya masih jauh, belum tahu yang akan terjadi pada masa mendatang, namun saya merasa cukup gembira dengan prestasi hingga saat ini,” papar Justin yang memegang raket dengan tangan kiri ini.
          Gelar juara di turnamen ini, memberi donasi Justin/Christo 18 poin peringkat internasional. Pekan mendatang, Justin yang kini bercokol di posisi ganda ke-977 akan melambung ke kisaran 830-an dunia. Sedangkan ranking Christo hanya akan sedikit beringsut dari urutan ke-179 dunia pekan ini.
Duel Eropa di Tunggal
          Sementara itu, pertarungan antar petenis Eropa bakal mewarnai laga akhir nomor tunggal. Unggulan pertama asal Perancis, Alexandre Muller akan terlibat bentrok dengan juara pekan lalu yang menempati seeded kelima, Sebastian Fanselow (Jerman).
          Di semi final, Muller yang bercokol di peringkat ke-333 dunia ini sukses menghentikan laju finalis pekan lalu, Dayne Kelly (Autralia). Muller menang rubber set dalam pertarungan berdurasi dua jam 28 menit dengan skor akhir 7-6(6) 1-6 7-6(1). Sedangkan Sebastian Fanselow menang atas wakil Jepang, Sho Shimabukuro 6-4 7-5. (COI-1)

Hasil Sabtu (25/2)
Semi Final
Tunggal
1-Alexandre Muller (Perancis) v 3-Dayne Kelly (Australia) 7-6(6) 1-6 7-6(1)
5-Sebastian Fanselow (Jerman) v Sho Shimabukuro (Jepang) 6-4 7-5
Final
Ganda
3-Justin Barki/Christopher Rungkat v Sho Katayama/Sho Shimabukuro (Jepang) 6-3 6-2

***
-->
READ MORE»

Jalani Time Trial Di Bali, Kesiapan Mental Perenang SEA Games Perlu Dimatangkan

Pengukuhan dan pelantikan Pengprov PRSI Bali di Badung, Sabtu (25/2/2017)
Sumber Asli -- C0I -BADUNG - Tim Pelatnas Renang Indonesia yang diproyeksikan menuju SEA Games 2017, mengikuti Time Trial yang berlangsung di Kolam Renang Tirta Arum Bali, Jumat dan Sabtu (25/02/2017). Time Trial diikuti 17 perenang pelatnas SEA Games, dibawah pengawasan pelatih asal Perancis David Armandoni yang didampingi beberapa pelatih lokal seperti Hartadi Nurtoyo, Albert Sutanto, Felix Sutanto, Nijarudin, Omar dan Grant.
Selain itu juga hadir Penanggung Jawab Akuatik Satlak Prima, Lukman Niode. Pengurus PB PRSI yang hadir diantaranya wakil Ketua Umum Sarman Simanjorang dan Sekjen Ali Patiwiri.

Dijelaskan David, time trial ini sangat diperlukan untuk mengukur kemampuan para atlet selama berlatih di pelatnas enam minggu terakhir. "Kami ingin melihat level para perenang, karena sudah 6 minggu latihan berat. Ada yang capek dan ada juga yang cepat," jelasnya.

David menambakan, hasil time trial beberapa masih ada yang perlu diperbaiki. Dan ini harus segera karena para perenang akan tampil di Singapura Terbuka 10-12 Maret.

"Di Singapura, mereka harus cepat dan meraih catatan waktu terbaik. Karena di Singapura juga jadi kualifikasi SEA Games 2017," papar David di Bali.

Sedangkan Pelatih Hartadi Nurtoyo, menjelaskan, kesiapan mental perenang Indonesia perlu dimatangkan mengingat sejak akhir tahun lalu , mereka belum mengikuti kejuaraan.
"Time Trial ini tidak ada yang spesifik. Cuma menghadapi try out ke SIngapura, kami ingin melihat situasi bertanding anak-anak supaya mereka terlatih kembali di kejuaraan resmi," paparnya.

Beberapa perenang mengalami kemajuan seperti Reza Kania Dewi, mencatat waktu 22,20 detik atau hanya terpaut satu detik dari rekor nasional yang ditorehkan Kania.

"Kalau kemajuan kita lihat dari waktu bertanding tentu tidak bisa, karena mereka saat ini dalam porsi latihan berat. Kita cuma mau tahu kesiapan mental, evaluasi hasil latihan selama ini bagaimana, apa yang masih kurang dan apa yang harus diperbaiki," jelas Hartadi.

Dalam kesempatan ini, Lukman Niode, dari Satlak Prima cukup memuji perkembangan para perenang pelatnas."Mereka saat ini dalam tahap latihan berat, tapi sudah mendekati waktu terbaik mereka. Jadi pasti di Singapura nanti bisa dapat catatan terbaik mereka," ucap Lukman penuh optimistis. (COI-1)


***
-->

READ MORE»

Piala Presiden 2017 > Harus Menang, Persib Bandung Perlu Main Lepas Lawan Mitra Kukar

Pasukan Persib Bandung diharap main tanpa beban melawan Mitra Kukar
Sumber Asli -- C0I - SOLO -  Pertemuan Persib Bandung melawan Mitra Kukar pada perempatfinal Piala Presiden 2017 ternyata merupakan ulangan semifinal turnamen yang sama dua tahun lalu. Ketika itu Persib menang dan kemudian juara. Bagaimana dengan pertarungan kali ini di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (25/2/2017).
            Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman menginstruksikan kepada para pemainnya untuk bermain tanpa beban. Djadjang ingin pemainnya tak terbebani dengan masa lalu dan target harus menang. Sebab, dengan bermain lepas, justru membuat para penggawa Persib bisa menunjukkan performa terbaik dan menjalankan strategi dengan baik.
            Djanur – sapaan akrab Djadjang Nurdjaman, pun memastikan semua pemainnya dalam kondisi siap tempur. “Semua pemain telah siap tempur. Saya berharap mereka bermain lepas,” ucap Djadjang seperti dilansir laman resmi klub.
            Selain itu, Djanur meminta para pemainnya tetap fokus dan konsentrasi tanpa memandang remeh lawan. Catatan beberapa laga terakhir di Stadion Manahan, cukup menjadi motivasi untuk tetap tampil baik, dan melupakan isu kelemahan absennya pemain Mitra Kukar.
            Dikabarkan, lima pemain Mitra Kukar menderita cedera, mereka adalah Bayu Pradana, Dedi Gusmawan, Jorge Gotor, Oh In-kyun dan Septian David Maulana. “Saya tidak mau melihat kondisi tim lawan, kita fokus pada tim. Mitra Kukar punya kualitas pemain secara kolektif, jadi kita tetap waspadai mereka,” katanya seperti dilansir indopos.
            Persib sendiri ke Solo berkekuatan 22 pemain. Dua pemain asing seleksi yakni William Steve Overtoom dan David Sebastian Magnus Lofquist masuk dalam daftar pemain yang dibawa. Sedangkan Febri Hariyadi dan Gian Zola akan menyusul rekan-rekannya usai menjalani proses seleksi Timnas U-22 di Tangerang. Mereka tetap masuk dalam rencana Djadjang untuk laga melawan Mitra Kukar. (COI-1)

***
-->

READ MORE»

Kamis, 23 Februari 2017

Piala Presiden 2017 > Jadwal 8 Besar Berubah, PSSI Gelar Emergency Meeting

PSSI merubah jadwal pertandingan babak delapan besar Piala Presiden 2017
Sumber Asli -- C0I -Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengubah susunan jadwal pertandingan di babak delapan besar Piala Presiden 2017 yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. Keterangan tertulis PSSI yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebut perubahan itu dilakukan usai PSSI melakukan koordinasi dengan pemilik hak siar. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan adalah animo masyarakat, harapan para sponsor dan keamanan.
Adapun pergantian jadwal itu adalah sebagai berikut. Pusamania Borneo FC dengan Madura United yang awalnya kick off pada Sabtu (25/2) pukul 18.00 WIB digeser ke pukul 21.00 WIB.

Sementara itu, pertandingan Persib Bandung melawan Mitra Kukar, yang seharusnya berlaga di akhir, akan dimulai pukul 18.00 WIB.

Pada hari Minggu (26/2), Semen Padang dengan Bhayangkara FC akan bertanding pada 21.00 WIB, mundur 3 jam dari jadwal sebelumnya.

Laga Arema FC versus Sriwijaya FC diubah menjadi pukul 18.00 WIB.

Terkait dengan pertimbangan keamanan, panitia pelaksana Piala Presiden 2017 menyatakan dua dari delapan tim yang bertanding memiliki pendukung terbanyak. Oleh karena itu, mendapat perhatian lebih dari pihak berwajib.

Demi menghindari hal yang tidak diinginkan, jadwal tanding dua tim tersebut digeser menjadi yang paling awal pada hari Sabtu dan Minggu.

"Kami memahami situasi klub pascarevisi jadwal. Dengan alasan itu, pada hari Jumat (24/2) pukul 10.00 WIB, kami akan menggelar emergency meeting bersama manajer tim peserta babak delapan besar di Solo," kata Ketua Panitia Pelaksana Piala Presiden 2017 Iwan Budianto.

Langkah Panpel Piala Presiden 2017 tersebut ditanggapi baik oleh tim delapan besar Piala Presiden 2017.

Manajer tim Madura United Haruna Soemitro menilai rencana menggelar "emergency meeting" untuk membahas revisi "kick off" laga di perempat final sebagai hal yang tepat.

"Ini yang kami tunggu. Terkait persiapan teknis, tidak ada masalah. Kami siap main jam berapa pun," tutur Haruna.

Pernyataan senada juga datang dari salah satu pemain Bhayangkara FC I Putu Gede Juni Antara.

Menurut dia, timnya siap walau pertandingan mereka diundur menjadi malam hari.

"Bermain lebih malam memang sedikit masalah. Namun, kami sudah siap. Kami bakal menampilkan permainan terbaik agar mampu menang atas Semen Padang," kata Putu Gede.(COI-1)

Berikut jadwal terbaru laga delapan besar Piala Presiden 2017 yang diadakan di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.


Sabtu, 25 Februari 2017

Pukul 18.00 WIB: Persib Bandung vs Mitra Kukar

Pukul 21.00 WIB: Pusamania Borneo FC vs Madura United


Minggu, 26 Februari 2017

Pukul 18.00 WIB: Arema FC vs Sriwijaya FC

Pukul 21.00 WIB: Semen Padang vs Bhayangkara FC.


***
-->

READ MORE»
Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi