Sumber Asli -- C0I -Lifter Indonesia Furkon yang turun di kelas 56 kg putra berhasil meraih medali emas pada Kejuaraan Angkat Besi Grand Prix IWF 2015 yang berlangsung di Fuzhou, China 21 – 23 September ini.
Furkon berhasil mengangkat barbel seberat 120 kg untuk angkatan snacth dan 139 kg pada angkatan cleand and jerk. Total angkatan Furkon yang 259 kg ini mengungguli lifter Italia dan Amerika Serikat.
Di ajang ini Indonesia menurunkan 4 lifter, terdiri dari 3 lifter putra dan 1 lifter putri. Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 62 kg meraih medali perak dengan angkatan 143 kg untuk snacth dan 161 pada cleand & jerk. Total angkatan peraih medali perunggu Olimpiade London ini adalah 304 kg.
Satu lifter Indonesia lainnya yang juga turun di kelas 62 kg, yakni Hasbi hanya berada pada rangking 4. Hasbi berhasil mengangkat 125 kg pada angkatan snacth, namun gagal dua kali pada angkatan seberat 132 kg. Dengan demikian, Hasbi terkena diskualifikasi untuk angkatan cleand & jerk karena gagal mengangkat barbel seberat 161 kg sebagnyak tiga kali.
Sementara itu mantan peraih medali perunggu Olimpiade Remaja Dewi Safitri kurang berhasil karena didiskualifikasi pada angkatan 75 gk snacth, sehingga tidak melanjutkan untuk angkatan cleand and jerk.
Anggota Tim Seleksi Satlak Prima Hadi Wihardja mengatakan, dengan hasil di grand prix ini maka menjadi tugas berat bagi pelatih untuk memberikan tugas khusus kepada lifter, khususnya pada setiap angkatan pertama. Begitu pula masalah berat badan atlet, harus diperhatikan.
“Diharapkan pada dua bulan ke depan para lifter nasional ini dapat meminimalisir kegagalan pada angkatan pertama yang bisa mengakibatkan seorang lifter mendapat diskualifikasi,” kata Hadi yang juga mantan atlet angkat besi pada Olimpiade 1984 ini.
Tim yang berangkat ke Fuzhou ini akan kembali ke Tanah Air pada 24 September untuk mempersiapkan diri pada Pra PON yang akan berlangsung awal Oktober mendatang di Bandung.
--> Furkon berhasil mengangkat barbel seberat 120 kg untuk angkatan snacth dan 139 kg pada angkatan cleand and jerk. Total angkatan Furkon yang 259 kg ini mengungguli lifter Italia dan Amerika Serikat.
Di ajang ini Indonesia menurunkan 4 lifter, terdiri dari 3 lifter putra dan 1 lifter putri. Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 62 kg meraih medali perak dengan angkatan 143 kg untuk snacth dan 161 pada cleand & jerk. Total angkatan peraih medali perunggu Olimpiade London ini adalah 304 kg.
Satu lifter Indonesia lainnya yang juga turun di kelas 62 kg, yakni Hasbi hanya berada pada rangking 4. Hasbi berhasil mengangkat 125 kg pada angkatan snacth, namun gagal dua kali pada angkatan seberat 132 kg. Dengan demikian, Hasbi terkena diskualifikasi untuk angkatan cleand & jerk karena gagal mengangkat barbel seberat 161 kg sebagnyak tiga kali.
Sementara itu mantan peraih medali perunggu Olimpiade Remaja Dewi Safitri kurang berhasil karena didiskualifikasi pada angkatan 75 gk snacth, sehingga tidak melanjutkan untuk angkatan cleand and jerk.
Anggota Tim Seleksi Satlak Prima Hadi Wihardja mengatakan, dengan hasil di grand prix ini maka menjadi tugas berat bagi pelatih untuk memberikan tugas khusus kepada lifter, khususnya pada setiap angkatan pertama. Begitu pula masalah berat badan atlet, harus diperhatikan.
“Diharapkan pada dua bulan ke depan para lifter nasional ini dapat meminimalisir kegagalan pada angkatan pertama yang bisa mengakibatkan seorang lifter mendapat diskualifikasi,” kata Hadi yang juga mantan atlet angkat besi pada Olimpiade 1984 ini.
Tim yang berangkat ke Fuzhou ini akan kembali ke Tanah Air pada 24 September untuk mempersiapkan diri pada Pra PON yang akan berlangsung awal Oktober mendatang di Bandung.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 ========= 
0 komentar:
Posting Komentar