Sabtu, 21 September 2013

Karateka ISG Keluhkan Jadwal Latihan

Sumber Asli -- C0I - Sejumlah karateka dari berbagai negara peserta Islamic Solidarity Games ke-3 di Palembang mengeluhkan jadwal latihan di Gelanggang Sriwijaya Promotion Centre (SPC), Jakabaring.





Mereka menilai panitia tidak konsisten dengan jadwal yang telah disepakati dalam pertemuan sebelumnya. Sabtu siang, 21 September 2013, pelatih karate dari salah satu negara Afrika kecewa dengan panitia sehingga memilih meninggalkan tempat latihan.



"Kami pulang dulu, mungkin besok atau lusa kami bisa latihan dengan nyaman," kata sumber Tempo, kala ditemui di SPC. Dia dan beberapa karateka lainnya memilih untuk menikmati keindahan Kota Palembang ketimbang menantikan jadwal latihan yang tak jelas. Dia juga berharap panitia dapat memperketat jadwal latihan sehingga tidak satu negara peserta merasa dirugikan.



Sebelumnya diberitakan cabang karate diikuti oleh 24 negara peserta dengan mempertandingkan kelas katak komite. Belakangan jumlah peserta menjadi 26. Kedua negara yang mendaftar paling buncit itu adalah Kamerun dan Togo. Panitia penyelenggara menduga penambahan dua negara peserta tersebut merupakan salah satu penyebab terjadi tumpang tindih latihan. Hal lain, menurut panitia, banyak di antara negara peserta yang tidak dapat menggunakan waktu latihan sesuai dengan jadwal. "Kalau kita sudah siap semua seharusnya mereka dapat menggunakan jadwal semaksimal mungkin," kata Djafar Djantang, katua panitia pelaksana cabang Karate.



Dia mengakui banyak di antara negara peserta datang terlambat ke arena latihan sehingga akan berimbas pada jadwal negara berikutnya. Hal ini turut disayangkan oleh Djafar sebagai bahan koreksi bersama antara atlet, pelatih dan panitia. Dalam kesepakatan yang dilakukan sebelumnya, setiap kontingan diberikan waktu berlatih hingga 60 menit. Satu kontingen akan berlatih di ruang yang sama yang terletak di sisi belakang SPC. "Seharusnya hari ini Kamerun tidak ada jadwal latihan karena mereka baru mendaftar," katanya.



Dari jadwal yang diterima media massa, seharusnya ada beberapa negara yang memiliki kesempatan menjajal arena. Mereka di antaranya Aljazair, Brunai Darussalam, Guyana, Irak, Libya, Palestina dan Sudan. Sementara itu kedua negara yang baru mendaftar, Togo dan Kamerun, diperkenankan menggunakan waktu istirahat sebagai jadwal latihan mereka.



Sementara menyangkut kesiapan arena pertandingan yang akan memulai laga awal pada 23 September mendatang, Wakil Ketua Panitia Aliyudin Asral memastikan jika pihaknya masih menyisahkan sekitar 10 persen dari total pekerjaan. "Tinggal lagi teknisi memasang lampu penerangan," katanya. Selanjutnya panitia akan memasang busa tipis sebagai lantai arena pertandingan.


- ***


-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi