Sumber Asli -- C0I - Pelatih Timnas Indonesia U-23 Rahmad Darmawan (RD) mengaku salah satu kunci kemenangan anak asuhnya pada semifinal Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 melawan Turki di Stadion Jaka Baring Palembang, Jumat adalah disiplin pemain.
Pada pertandingan penentuan itu, Tim Garuda Muda menang 7-6 melalui adu pinalti setelah diwaktu normal dan ditambal dua kali perpanjangan waktu masing-masing 15 menit berakhir dengan kedudukan 0-0.
"Alhamdulillah, kita beruntung. Tapi hasil ini didapatkan melalui kerja keras. Kedisiplinan pemain juga menjadi kuncinya," kata Rahmad Darmawan usai pertandingan.
Kedisiplinan pemain yang dimaksud oleh pria yang juga pelatih klub Arema Indonesia itu adalah semua pemain tahu dengan posisi dan tugasnya. Salah satu yang mendapatka apresiasi adalah kedisiplinan barisan pertahanan.
Saat menghadapi Turki, Rahmad Darmawan menurunkan kuartet Diego Michiels, Andri Ino, Manahati Leskusen dan Alfin Ismail Tuasalamony. Selama 150 menit lamanya pertandingan keempatnya bermain konsisten.
"Pada pertandingan tadi saya juga mengubah sedikit formasi menjadi 4-1-4-1 dengan mengandalkan empat gelandang sejajar. Hasilnya cukup efektif," katanya menambahkan.
Pria kelahiran Metro Lampung ini menegaskan, selain disiplin pemain dan perubahan formasi, mental pemain juga cukup bagus. Terbukti saat pemain Turki memprovokasi, semua pemain tetap tenang dan tetap bermain dengan tugasnya.
"Pemain tidak terpancing emosinya. Padahal lawan terus memprovokasi. Yang jelas, kemenangan ini adalah kemenangan anak-anak dari hasil kerja keras," kata mantan pelatih Sriwijaya FC itu.
Sementara itu, pelatih Turki Ersoy Sandalci mengaku faktor kelelahan pemain juga menjadi kendala saat timnya kalah dari tuan rumah Indonesia. Padahal, banyak peluang gol dan bisa membawa timnya melaju ke final.
Saat berharapan dengan Indonesia, Turki sebenarnya mendapatkan hadiah pinalti pada menit 65. Hanya saja, Yakup Alkan yang dipercaya menjadi algojo gagal melaksakan tugas. Begitu juga saat adu pinalti. Pemain dengan nomor punggung sembilan ini juga gagal melaksanakan tugasnya.
"Tim capek. Jadi banyak yang gagal melakukan tendangan pinalti. Jelas kami sedih dengan hasil ini. Tapi inilah sepak bola," katanya usai pertandingan.
Pada babak final Timnas Indonesia yang dipersiapkan untuk SEA Games 2013 Myanmar ini akan ditantang pemenang antara Maroko melawan Arab Saudi. Sesuai dengan jadwal, pertandingan digelar di Stadion Jaka Baring Palembang, Senin (29/9).
Pada pertandingan penentuan itu, Tim Garuda Muda menang 7-6 melalui adu pinalti setelah diwaktu normal dan ditambal dua kali perpanjangan waktu masing-masing 15 menit berakhir dengan kedudukan 0-0.
"Alhamdulillah, kita beruntung. Tapi hasil ini didapatkan melalui kerja keras. Kedisiplinan pemain juga menjadi kuncinya," kata Rahmad Darmawan usai pertandingan.
Kedisiplinan pemain yang dimaksud oleh pria yang juga pelatih klub Arema Indonesia itu adalah semua pemain tahu dengan posisi dan tugasnya. Salah satu yang mendapatka apresiasi adalah kedisiplinan barisan pertahanan.
Saat menghadapi Turki, Rahmad Darmawan menurunkan kuartet Diego Michiels, Andri Ino, Manahati Leskusen dan Alfin Ismail Tuasalamony. Selama 150 menit lamanya pertandingan keempatnya bermain konsisten.
"Pada pertandingan tadi saya juga mengubah sedikit formasi menjadi 4-1-4-1 dengan mengandalkan empat gelandang sejajar. Hasilnya cukup efektif," katanya menambahkan.
Pria kelahiran Metro Lampung ini menegaskan, selain disiplin pemain dan perubahan formasi, mental pemain juga cukup bagus. Terbukti saat pemain Turki memprovokasi, semua pemain tetap tenang dan tetap bermain dengan tugasnya.
"Pemain tidak terpancing emosinya. Padahal lawan terus memprovokasi. Yang jelas, kemenangan ini adalah kemenangan anak-anak dari hasil kerja keras," kata mantan pelatih Sriwijaya FC itu.
Sementara itu, pelatih Turki Ersoy Sandalci mengaku faktor kelelahan pemain juga menjadi kendala saat timnya kalah dari tuan rumah Indonesia. Padahal, banyak peluang gol dan bisa membawa timnya melaju ke final.
Saat berharapan dengan Indonesia, Turki sebenarnya mendapatkan hadiah pinalti pada menit 65. Hanya saja, Yakup Alkan yang dipercaya menjadi algojo gagal melaksakan tugas. Begitu juga saat adu pinalti. Pemain dengan nomor punggung sembilan ini juga gagal melaksanakan tugasnya.
"Tim capek. Jadi banyak yang gagal melakukan tendangan pinalti. Jelas kami sedih dengan hasil ini. Tapi inilah sepak bola," katanya usai pertandingan.
Pada babak final Timnas Indonesia yang dipersiapkan untuk SEA Games 2013 Myanmar ini akan ditantang pemenang antara Maroko melawan Arab Saudi. Sesuai dengan jadwal, pertandingan digelar di Stadion Jaka Baring Palembang, Senin (29/9).
- ***
-->
0 komentar:
Posting Komentar