Sumber Asli -- C0I - Ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berhasil meraih tiket putaran kedua turnamen Yonex-Sunrise Indonesia Terbuka Grand Prix Gold 2013 dengan menaklukkan pasangan Meksiko, Lino Munoz/Cynthia Gonzales dengan skor 21-7, 21-10 hanya dalam waktu 17 menit di GOR Amongraga, Yogyakarta.
"Menurut saya untuk ukuran pemain yang bukan dari negara bulutangkis, penampilan mereka cukup baik. Mereka hanya kurang jam terbang saja. Tadi kami lebih banyak menyesuaikan dengan kondisi lapangan, karena kami sudah unggul jauh," kata Liliyana, dikutip dari rilis PBSI, Selasa malam.
Tontowi/Liliyana menargetkan untuk dapat mempertahankan gelar juara yang mereka raih tahun lalu di Palembang, Sumatera Selatan.
Ganda campuran nomor satu Indonesia itu lebih mewaspadai rekan-rekan senegara pada turnamen berhadiah total 120 ribu dolar AS itu.
"Di sini banyak teman sendiri yang akan menjadi lawan. Kami sudah sering berlatih bersama, jadi tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga harus lebih waspada. Ditambah lagi, kami sempat absen tanding sebulan, jadi harus menyesuaikan diri," ujar Tontowi.
Meskipun menjadi unggulan pertama, pasangan yang baru menyabet gelar Juara Dunia 2013 itu mengaku tidak ingin lengah.
"Dengan sistem poin 21 ini, hasil pertandingan tidak bisa diprediksi. Kalau buat salah, lawan sudah dapat poin, jadi kami harus tampil konsisten jika ingin menang," jelas Liliyana, pemain kelahiran Manado, 9 September 1985.
Liliyana menambahkan pertandingan di turnamen ini juga menjadi bahan evaluasinya bersama Tontowi setelah sebulan absen di turnamen usai tampil di Kejuaraan Dunia 2013.
"Pertandingan ini juga bisa kami jadikan evaluasi performa setelah sebulan lebih absen di turnamen. Walaupun begitu, kami berharap dapat memberikan hasil maksimal dan tentunya ingin pertahankan gelar di depan publik sendiri," tambah Liliyana.
Sementara itu, pasangan ganda campuran lain Riky Widianto/Richi Puspita Dili harus melakoni pertarungan rubber game sebelum menang, 21-15, 16-21, 21-19 melawan Terry Hee/Yao Lei asal Singapura.
"Menurut saya untuk ukuran pemain yang bukan dari negara bulutangkis, penampilan mereka cukup baik. Mereka hanya kurang jam terbang saja. Tadi kami lebih banyak menyesuaikan dengan kondisi lapangan, karena kami sudah unggul jauh," kata Liliyana, dikutip dari rilis PBSI, Selasa malam.
Tontowi/Liliyana menargetkan untuk dapat mempertahankan gelar juara yang mereka raih tahun lalu di Palembang, Sumatera Selatan.
Ganda campuran nomor satu Indonesia itu lebih mewaspadai rekan-rekan senegara pada turnamen berhadiah total 120 ribu dolar AS itu.
"Di sini banyak teman sendiri yang akan menjadi lawan. Kami sudah sering berlatih bersama, jadi tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga harus lebih waspada. Ditambah lagi, kami sempat absen tanding sebulan, jadi harus menyesuaikan diri," ujar Tontowi.
Meskipun menjadi unggulan pertama, pasangan yang baru menyabet gelar Juara Dunia 2013 itu mengaku tidak ingin lengah.
"Dengan sistem poin 21 ini, hasil pertandingan tidak bisa diprediksi. Kalau buat salah, lawan sudah dapat poin, jadi kami harus tampil konsisten jika ingin menang," jelas Liliyana, pemain kelahiran Manado, 9 September 1985.
Liliyana menambahkan pertandingan di turnamen ini juga menjadi bahan evaluasinya bersama Tontowi setelah sebulan absen di turnamen usai tampil di Kejuaraan Dunia 2013.
"Pertandingan ini juga bisa kami jadikan evaluasi performa setelah sebulan lebih absen di turnamen. Walaupun begitu, kami berharap dapat memberikan hasil maksimal dan tentunya ingin pertahankan gelar di depan publik sendiri," tambah Liliyana.
Sementara itu, pasangan ganda campuran lain Riky Widianto/Richi Puspita Dili harus melakoni pertarungan rubber game sebelum menang, 21-15, 16-21, 21-19 melawan Terry Hee/Yao Lei asal Singapura.
- ***
-->
0 komentar:
Posting Komentar