Jumat, 27 September 2013

Sekolah Khusus Olahraga Tak Perlu Kurikulum Baru

Sumber Asli -- C0I - Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, tidak perlu ada kurikulum khusus bagi pelajar yang menempuh pendidikan di Sekolah Khusus Olahraga. Menurut Taufik, saat pekan olahraga pelajar nasional, ada juga atlet berprestasi yang tidak berasal dari sekolah olahraga.





"Mereka yang masuk SKO tujuannya agar latihan, tidur, dan sekolah berada di satu tempat. Kalau yang di sekolah biasa saja bisa berprestasi mestinya yang di SKO tidak ada masalah," ujarnya, Kamis 26 September 2013.



Menurut Taufik, tidak ada perbedaan antara pelajar yang menghuni sekolah khusus olahraga Ragunan dengan pelajar sekolah lainnya. Menurut Taufik, atlet junior yang menempuh pendidikan di SKO Ragunan juga harus berprestasi dari sisi akademik.



"Harus dijaga antara prestasi dan intelektual akademik. Kalau tidak ada prestasi akademik, maka tidak punya ijazah," kata Taufik. Di era saat ini, lanjut dia, justru para calon atlet tidak hanya mengandalkan kemampuannya di bidang olahraga tapi juga aspek intelektual akademis.



Ihwal kehadiran pelajar SKO di kelas yang kurang, Taufik mengatakan, hal itu bisa disiasati dengan penggunaan modul pelajaran. Apalagi saat ini sudah banyak media yang membantu kegiatan belajar, seperti penggunaan internet, email.



Kendati pelajar absen lantaran mengikuti kejuaraan para guru dan pelatih tetap meminta anak asuhnya untuk belajar. "Ketika mereka absen pun tetap dihitung masuk karena mereka kan tidak sakit atau bolos tapi membela sekolah bahkan negaranya," ucap Taufik.

- ***


-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi