Sumber Asli -- C0I -CEO Persebaya Gede Widiade akan melayangkan gugatan terhadap Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang telah memberikan izin kepada Tim Transisi Kementerian Pemuda dan Olaraga (Kemenpora) yang telah menggunakan nama timnya di laga ekshibisi partai final Piala Kemerdekaan antara Persebaya melawan Persekap Pasuruan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu lalu.
"Besok pagi (14/9) kami akan protes keras, kami akan lakukan gugatan kepada semua pihak yang terkait terutama dengan BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia,Red)," ujar Gede dalam press release yang disebar kepada wartawan.
Pria yang juga mantan Manajer Timnasn U-23 itu mengatakan, bahwa pihaknya sudah bersikap bijak dan terbuka di Piala Presiden, yakni dengan mengikuti keinginan Mahaka dan BOPI agar masyarakat bisa menyaksikan pertandingan dengan baik, hidup, antusias dan lancar yakni dengan mengganti Persebaya menjadi Persebaya United.
"Bunyi kesepakatan kami dengan Mahaka maupun BOPI adalah, bagaimana kami bisa bermain di Piala Presiden dengan menggunakan nama Persebaya United, sementara di Piala Kemerdekaan menggunakan nama Persebaya 1927. Namun nyatanya, perbuatan yang sangat tidak manusiawi dan tidak sportif dilakukan oleh pihak-pihak terkait di Piala Kemerdekaan dengan menggunkan nama tim saya yakni Persebaya Surabaya," jelas pria asal Bali kelahiran Jawa Timur itu.
Gugatan akan dilayangkan kepada semua pihak yakni Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan, BOPI, dan tentunya Tim Transisi Kemenpora yang semena-mena terhadap hukum sepak bola dan harga diri Persebaya Surabaya.
"Saya dahulu menjadi CEO Persebaya 1927 atas dasar kecintaan saya terhadap sepak bola. Sekarang, saya berada di Persebaya yang benar juga atas dasar kecintaan saya kepada sepak bola. Namun mengapa, sepak bola kami dan khususnya Persebaya kami dirusak oleh orang-orang yang mengaku akan memperbaiki tata kelola sepak bola, namun nyatanya malah merusak sportifitas," katanya.
"Saya mau bicara ini agar semua masyarakat tahu dan menghormati sepak bola dengan baik. Kami akan langsung lakukan gugatan kepada semua pihak yang terkait,” tambahnya.
--> "Besok pagi (14/9) kami akan protes keras, kami akan lakukan gugatan kepada semua pihak yang terkait terutama dengan BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia,Red)," ujar Gede dalam press release yang disebar kepada wartawan.
Pria yang juga mantan Manajer Timnasn U-23 itu mengatakan, bahwa pihaknya sudah bersikap bijak dan terbuka di Piala Presiden, yakni dengan mengikuti keinginan Mahaka dan BOPI agar masyarakat bisa menyaksikan pertandingan dengan baik, hidup, antusias dan lancar yakni dengan mengganti Persebaya menjadi Persebaya United.
"Bunyi kesepakatan kami dengan Mahaka maupun BOPI adalah, bagaimana kami bisa bermain di Piala Presiden dengan menggunakan nama Persebaya United, sementara di Piala Kemerdekaan menggunakan nama Persebaya 1927. Namun nyatanya, perbuatan yang sangat tidak manusiawi dan tidak sportif dilakukan oleh pihak-pihak terkait di Piala Kemerdekaan dengan menggunkan nama tim saya yakni Persebaya Surabaya," jelas pria asal Bali kelahiran Jawa Timur itu.
Gugatan akan dilayangkan kepada semua pihak yakni Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan, BOPI, dan tentunya Tim Transisi Kemenpora yang semena-mena terhadap hukum sepak bola dan harga diri Persebaya Surabaya.
"Saya dahulu menjadi CEO Persebaya 1927 atas dasar kecintaan saya terhadap sepak bola. Sekarang, saya berada di Persebaya yang benar juga atas dasar kecintaan saya kepada sepak bola. Namun mengapa, sepak bola kami dan khususnya Persebaya kami dirusak oleh orang-orang yang mengaku akan memperbaiki tata kelola sepak bola, namun nyatanya malah merusak sportifitas," katanya.
"Saya mau bicara ini agar semua masyarakat tahu dan menghormati sepak bola dengan baik. Kami akan langsung lakukan gugatan kepada semua pihak yang terkait,” tambahnya.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
0 komentar:
Posting Komentar