Sumber Asli -- C0I - Kekalahan Adriyanti Firdasari di babak pertama turnamen bulutangkis Indonesia Masters yang berlangsung di Malang, Jawa Timur Rabu (2/12) dari pemain China Chen Yufei 12 – 21 dan 4 – 9 menjadi penampilan terakhir Firda di gelanggang bulutangkis dunia. Selama 20 tahun berkarir, dirasa sudah cukup karena tak mampu lagi bergelut dengan cedera yang membelenggu penampilannya.
Firda pun tak kuasa menahan air mata saat namanya dipanggil memasuki lapangan pertandingan Indonesian Masters 2015. Ini adalah pertandingan yang akan menutup kariernya sebagai salah satu pebulutangkis tunggal putri terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Bagaimana keputusan mundur itu harus diambil, berikut pernyataan Adriyanti Firdasari dengan media di Malang, Rabu, dalam bentuk tanya jawab. Berikut petikannya.
Anda sudah memutuskan untuk mundur sebagai pemain bulutangkis. Apa alasannya?
Kalau mau jujur, rasanya berat sekali. Waktu nama saya dipanggil masuk lapangan, air mata saya menetes. Rasanya dalam hati ini campur aduk, sedih, terharu dan ada rasa bangga. Ini adalah hal yang harus dilalui, karena semua atlet nantinya akan merasakan hal yang sama. Ternyata waktu saya datang juga…
Apakah keputusan ini sudah final?
Saya rasa memang sudah waktunya. Setelah malang melintang selama 20 tahun di dunia bulutangkis, saya akhirnya memutuskan untuk mengakhiri karier sebagai pemain dan beralih menjadi pelatih. Rencana terdekat mau melatih di klub asal saya, Jaya Raya Jakarta, namun saya juga tidak menutup kemungkinan kalau ada tawaran lain.
Apa yang sudah Anda Dapatkan selama menjadi pemain bulutangkis?
Wah, banyak sekali. Begitu banyak pelajaran hidup yang didapatnya selama menjadi pemain. Dari usia muda, saya sudah belajar mengemban tanggung jawab, disiplin dan kerja keras. Maklum, persaingan di bulutangkis Indonesia sangat ketat.
Saya juga bisa merasakan seperti apa bangganya jadi juara dan bagaimana mengatasi rasa down ketika kalah. Saya bangga mendapatkan kesempatan membawa nama Indonesia, karena tidak semua orang punya kesempatan seperti ini. Dan saya sudah mengalaminya dari kecil. Nah, sekarang saatnya saya menularkan ilmu yang saya dapat selama ini kepada junior-junior saya.
Anda termasuk pemain yang keluar masuk Pelatnas Cipayung. Bagaimana suka dukanya?
Saya pernah 11 tahun menghuni Pelatnas Cipayung dan yang tak akan bisa dilupakan adalah momen saat memperkuat tim Piala Uber Indonesia tahun 2008. Baru kali itu saya merasakan atmosfer pertandingan yang begitu luar biasa. Rasanya merinding saat baru masuk stadion.
Prestasi apa saja yang sudah Anda persembahkan untuk bangsa di ajang multi event?
Saya pernah menyumbangkan medali emas SEA Games Filipina 2005, medali perak SEA Games Jakarta 2011. Kemudian di single event pernah Juara Indonesian Masters 2014, Juara Dutch Open 2006 dan Juara New Zealand Open 2005. ***
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
0 komentar:
Posting Komentar