Rabu, 29 Juli 2015

Kejuaraan Dunia Panahan 2015 > Hanya Ika dan Riau Yang Tersisa

Sumber Asli -- C0I - Tim Panahan Indonesia harus berjuang keras untuk bisa meraih tiket ke Olimpiade Rio de Jeneiro 2016. Kini, tinggal pemanah putri Ika Yulia Rachmawati dan pemanah putra, Riau Teguh yang masih tersisa untuk tampil di nomor perorangan Recurve pada Kejuaraan Dunia Panahan di Denmark, 28 Juli - 2 Agustus 2015.

    Dalam pertandingan babak penyisihan, Ika Yulia Rachmawati menunjukkan performa terbaiknya. Dia mampu mengalahkan pemanah Italia 6-2 dan pemanah Inggris 6-5. Sementara Riau Ega menjadi satu-satunya pemanah putra yang tampil.
    "Hanya Ika dan Teguh yang masih tersisa untuk nomor Recurve. Kita berharap keduanya bisa memberikan yang terbaik pada penampilan besok (Red-Kamis (29/7) pagi)," kata Sekjen PB Perpani, Alman Hudry melalui pesan BBM yang diterima, Rabu (29/7).
    Sebelumnya di nomor beregu Recurve putri juga mengalami kegagalan. Trio pemanah andalan  Ika Yuliana Rochmawati, Titik Kusumawardani, dan Diananda Chairunisha tidak mampu berbuat banyak. Mereka hanya mampu menduduki peringkat ke-17 pada kejuaraan dunia yang sekaligus sebagai babak kualifikasi Olimpiade Rio de Jeneiro 2016.
    Kegagalan ini diikuti beregu putra. Bahkan, hasil yang diraih masih jauh dari harapan yakni hanya menempati peringkat ke-34 di bawah Malaysia yang dilatih pelatih Korea di urutan ke-30.
    "Kalau di nomor Recurve gagal, kita masih punya peluang di nomor Compound putri," kata Alman.
    Pada Kejuaraan Dunia ini, Indonesia mengirim 11 pemanah. Menariknya, tiga dari 11 anggota kontingen Indonesia memiliki hubungan darah sekaligus pernah meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
    Adalah duo D, Dellie Treesyadinda dan Della Adisty Handayani, kakak-adik yang akan menjadi andalan Indonesia pada Kejuaraan Dunia Panahan 2015 untuk nomor compound putri. Keduanya merupakan generasi termuda dari keluarga peraih penghargaan MURI karena eksistensinya di dunia olahraga, khususnya panahan. Selain itu, satu nama lain dari nomor compound putri, adalah pemanah senior Lilies Heliarti, yang notabene merupakan tante dari Dinda -sapaan akrab Dellie Treesyadinda- dan Della.
    Darah panahan mengalir dari sang kakek, Yahya Buari, serta nenek Kusminah. Generasi kedua ada Lilies Handayani beserta sang suami, Deni Trisyanto, yang melanjutkan tradisi memanah di keluarga. Pada generasi ketiga, ada sang cucu, Dellie Treesyadinda, Della Adisty Handayani, serta Ananda Rivaldi Putra, yang kini mulai menjadi andalan Indonesia.
    Dinda dan Della, kini memikul panji Indonesia yang akan berlaga pada Kejuaraan Dunia Panahan di Kopenhagen, Denmark. Dinda dan Della, yang terbiasa menjadi rival selama bertahun-tahun, kini akan saling bahu-membahu mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia.
    Dinda kini sudah berusia 25 tahun dan menempati peringkat ke-54 dunia. Dia juga pernah menyabet medali emas pada 1st Asian Grand Prix 2013 serta medali perak pada 3rd Asian Grand Prix. Sementara itu, Della terpaut usia tujuh tahun di bawah kakaknya dan menduduki peringkat ke-141 dunia.
    Kepiawaian di dunia panahan mengalir kental di tubuh kedua dara asal Surabaya ini berkat polesan sang ibu, Lilies Handayani, yang bersama pelatih tim Indonesia saat ini, Nurfitriana, menjadi pengoleksi medali pertama Indonesia di Olimpiade dari cabang panahan. Pada Olimpiade 1988 di Seoul, Korea Selatan, Lilies, Kusuma Wardhani dan Nurfitriana mampu merebut medali perak
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi