Selasa, 28 Juli 2015

Petinju Wanita Kuba Ogah Berkarier Di Amerika Serikat

Sumber Asli -- C0I -Selama delapan tahun, petinju wanita asal Kuba, Namibia Flores, harus berjuang dengan rahang tertutup dan perlindungan sempurna untuk melpaskan pukulan pada rekan berlatihnya yang sebagian besar laki-laki. Flores mengikuti persiapan yang sama dengan lawan laki-lakinya. Ia mengangkat beban ban truk yang sama dan menunggu kesempatan yang sama untuk bisa bertanding bagi negaranya.

    Namun, wanita 39 tahun yang tubuhnya terbentuk apik melalui berbagai sesi latihan melelahkan itu menjadi bagian dari ras unik dimana ia berusaha mencapai mimpi atletiknya di tengah fakta bahwa petinju wanita tidak diakui oleh bangsanya.   
"Saya tidak melihat bahayanya bagi perempuan," ujar Flores yang mengikat rambutnya dan mengenakan helmnya sebelum melangkah ke ring untuk melawan rekan laki-lakinya.
    Berjuang melawan rintangan dan waktu, Flores tetap melancarkan tinjunya, dengan harapan suatu hari bisa bertarung untuk negaranya, menjadi duta olahraga dan menjadi contoh bagi petinju wanita lain yang ia harapkan bisa menjadi lawannya.
    Tinju sangat terkenal di Kuba dan negara tersebut telah memenangkan 67 medali Olimpiade, jauh lebih banyak daripada negara lain yang tidak sebesar Amerika Serikat. Cabang olahraga lain di pulau berbasis komunis itu lebih terbuka pada peran perempuan namun tinju dianggap sebagai benteng kejantanan dimana wanita dilarang ikut berkompetisi.
    Flores sudah kehilangan kesempatannya bertanding dalam Olimpiade, yang sejak 2012 lalu memasukkan kategori tinju wanita dengan usia atlet tidak lebih dari 40 tahun.
    Meskipun topik tinju wanita tidak secara terbuka dibahas oleh otoritas olahraga setempat, sebuah sumber yang dekat dengan federasi tinju Kuba menyatakan pada AFP seperti dilaporkan Antara, bahwa pembukaan cabang olahraga tinju wanita sedang dalam tahap negosiasi.
    Hal tersebut merupakan alasan kuat bagi Flores untuk terus berharap. Di dalam sebuah pusat gym tua di barat Havana, Flores yang sedang berlatih di ring tampak bermandi keringat di tengah udara musim panas Karibia.
    Ia mengarahkan tinjunya ke kiri, mencoba menembus pertahanan lawan bermainnya sebelum melanjutkan dengan pukulan keras dari tinju kanan. "Ada beberapa wanita seperti Namibia yang memiliki adrenalin tinggi, mereka harus melepaskan energi mereka," kata pelatih Flores, Isidro Barzaga.
    Melihat penampilan anak asuhnya, Barzaga berharap akan banyak wanita lain yang tertarik menekuni dunia tinju. Namun, tinju wanita masih berada dalam masa sulit di Kuba.
    Bagi Flores, tinju merupakan bagian tak terpisahkan dari dirinya. "Dengan tinju saya dapat menghilangkan seluruh energi negatif yang saya peroleh dari rumah dan dari tempat saya bekerja," kata Flores.
    Bertanding setiap hari dengan laki-laki membuatnya merasakan sensasi tersendiri. Flores mengaku telah mendominasi sebagian besar rekan berlatihnya meskipun tetap saja ada beberapa petinju laki-laki itu yang kemampuannya melebihi dirinya.
    Maret lalu, Flores pergi ke AS untuk menghadiri acara pemutaran film "Boxeadora", sebuah karya dokumenter yang menceritakan tentang dirinya. Saat berada di sana, ia mengunjungi beberapa kota dan mendapat tawaran untuk bergabung dengan klub tinju AS.
    Namun Flores menegaskan dirinya tidak akan meninggalkan negaranya. "Mengapa bertanding untuk AS ketika saya belajar tinju di sini (Kuba)," ujarnya sebelum bergabung dengan pelatihnya untuk sesi latihan intensif lainnya.

- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi