Jumat, 24 Juli 2015

Insan Sepakbola yang Jadi Korban Menpora Mengadu Komnas HAM

Sumber Asli -- C0I -Tindakan Menpora Imam Nahrawi yang belum juga mencabut SK pembekuan PSSI mulai mengundang reaksi. Tidak tanggung-tanggung, rencananya, pelatih, pemain dan wasit dan pedagang jersey yang menjadi korban SK tersebut akan mengadukan nasibnya ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Jakarta, Senin (27/7).

    "Iya, ada yang sudah menghubungi saya bahwa akan mengadu pada hari Senin jam 2 siang, namun siapa saja itu kita lihat saja detailnya nanti," ujar Komisioner Komnas HAM Siriane Indriani di Jakarta, Jumat (25/7).
    Dibenarkan Siane, dampak dari pembekuan PSSI membuat semakin banyak orang yang menganggur karena kebijakan Menpora tersebut.
    Seperti diketahui, Komnas HAM meminta kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi untuk segera mencabut pembekuan otoritas tertinggi sepak bola Indonesia, PSSI karena tidak sesuai dengan misi Presiden Joko Widodo yang katanya pro dengan rakyat.
    "Ini kondisi sedang sangat sulit, kami menyesalkan penyelesaian sepak bola sangat berlarut-larut. Pada kondisi sepak bola saat ini, bukan hanya soal sepak bolanya saja yang harus dilihat, tapi di dunia sepak bola Indonesia, sudah menjadi kegiatan industri dan ekonomi serta masyarakat pada kehidupan sehari-hari," ujarnya.
    Lebih lanjut Coba Siriane mengatakan, ada jutaan masyarakat bola yang menggantungkan nasibnya kepada PSSI dan semua kompetisi kerjanya. "Multi player effect ini harus dipikirkan oleh pemerintah. Dalam hal ini pemerintah harus lebih arif, karena masyarakat banyak yang dirugikan dengan keputusan yang tidak proporsional ini," tambahnya.
    Siriane juga banyak mendapatkan laporan bahwa saat ini, ada banyak pengangguran, juga ada banyak masyarakat yang menggantungkan nasib kepada sepak bola, jika PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola Indonesia dalam keadaan pembekuan dan tidak bisa melakukan apapun, maka semuanya itu menjadi korban.
    "Sungguh pembekuan PSSI ini merupakan keputusan yang keliru.  Kami meminta jangan dibiarkan masalah ini berlarut-larut dan segera dipulihkan, digairahkan kembali PSSI-nya," ujar Siriane.         Wanita berambut sebahu itu juga bercerita bahwa ada banyak orang pengangguran dan tidak bisa bayar sekolah karena dampak pembekuan PSSI. "Ini jelas menyengsarakan rakyat kecil, karena banyak asongan, tukang jual baju, minuman dan semua yang berkaitan dengan sepak bola menjadi sulit. Dampak dari banyak pengangguran bisa menimbulkan angka kriminalitas yang juga tinggi," ujarnya.
    "Ada banyak pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Menpora dalam keputusannya membekukan PSSI. Hak asasi mendapatkan kesejahteraan dan kehidupan bagi masyarakat bola," bebernya.
    "Selain itu, jelas ini juga bertolak belakang dengan  misi presidennya Joko Widodo yang yang katanya ingin meningkatkan ekonomi rakyatnya, ini kok malah menghancurkan ekonomi rakyatnya. Tentu hal ini sangat bertolak belakang misi Jokowi itu. Silahkan saja melapor bagi yang merasa dizhalimi oleh keputusan Menpora ini, karena manusia memiliki hak memeiliki kesejahteraan dalam hidupnya," tandasnya.

- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi