Selasa, 28 Juli 2015

HANIF RUSJDI > Menpora Harus Tindak Oknum PB PTMSI Yang Hancurkan Prestasi


Sumber Asli -- C0I -Prestasi buruk tenis meja Indonesia dengan hanya mampu meraih satu medali perunggu pada SEA Games XXVIII di Singapura, 5 - 16 Juni 2015 lalu, berbuntut panjang. Persaingan dua  Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI), kubu pimpinan Ketua Umum Marzuki Alei dan pihak yang dipimpin Ketua Umum Komjen Pol (Purn) Oegroseno, akan makin memanas. Pasalnya Ketua Harian PB PTMSI kubu Oegroseno, Hanif Rusjdi menuduh ada oknum PB PTMSI mecoba rusak prestasi cabang olahraga itu dengan boikot pertandingan di SEA Games ke-28 Singapura.

    Dualisme kepengurusan PTMSI itu telah menimbulkan perpecahan dalam pengiriman tim tenis meja ke SEA Games lalu. Kondisi itu tidak bisa diatasi Kementrian Pemuda Dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI). Dua kubu tetap berjalan dan bersaing.
    Pada Februari tahun ini, PB PTMSI versi  Oegroseno hasil musyawarah nasional luar biasa 23 pengurus provinsi (pengprov) telah menggelar rapat kerja nasional yang dihadiri oleh 24 pengrov PTMSI. Meski tidak diakui KONI, tapi kepengurusan itu tetap berjalan. Sementara itu, PB.PTMSI versi Ketua Umum Marzuki Alie juga telah menggelar muswarah nasional di bulan yang sama dan hanya dihadiri oleh 13 pengprov.
    Dualisme kepengurusan cabor itu, saat ini telah melalui proses hukum. Dimana PP PTMSI versi Ketua Umum Oegroseno telah dimenangkan Pengadilan Tinggi (PT) Tata Usaha Negara (TUN) dan diperkuat putusan PT TUN Jakarta bahwa Surat Keputusan Ketua Umum KONI Pusat No.29A tahun 2014 tidak sah.
    Bagaimana kondisi tim Indonesia di SEA Games lalu berikut keterangan Hanif kepada Antara di Pekanbaru, Riau, Selasa (28/7). Wartawan Suara Karya Gungde Ariwangsa menyajikan pernyataan  menjabat manajer tim tenis meja Merah Putih itu dalam bentuk tanya jawab.

Bagaimana tanggapan atas hasil tenis meja di SEA Games lalu?
  
    Prestasi tenis meja SEA Games ke-28 Singapura, kita berhasil peroleh satu medali perunggu di nomor beregu putra. Namun yang kita sayangkan, ada oknum dari PB PTMSI sendiri menyuruh agar atlet cabang olahraga itu tidak bertanding.
    Indikasi itu terkuak setelah saya mendapat informasi yang menyebutkan saat seluruh atlet cabor tersebut sampai di negeri jiran itu pada 29 Juli 2015 telah terjadi kontak  antara oknum PB PTMSI versi Ketua Umum Marzuki Alie dengan para pelatih tenis meja Sea Games tahun 2015. Oknum itu  meminta kepada seluruh atlet yang berada di bawah PB PTMSI untuk tidak bermain dalam SEA Games ke-28 tersebut alias melakukan pemboikotan.
    Selain itu oknum PB PTMSI itu mengkampanyekan kepada federasi tenis meja beberapa negara Asia Tenggara yang mengikuti SEA Games tahun 2015, untuk tidak mempertandingkan cabang olahraga tenis meja di SEA Games Singapura. Federasi tenis meja beberapa negara Asia Tenggara itu menyampaikan pada salah satu pengurus PB PTMSI versi Ketua Umum Oegroseno kekecewaan mereka dengan perlakuan oknum tersebut dan berasal dari Indonesia. Bahkan mereka katakan, tidak sepantasnya oknum tersebut menjadi pengurus tenis meja Indonesia.

Kenapa baru sekarang hal ini diungkap?

    Saya baru dapat menyampaikan hal itu karena membutuhkan konfirmasi dan bukti. Selain itu, masyarakat tenis meja di media sosial kini sedang bertanya-tanya siapa oknum itu dan oknum pejabat PB PTMSI itu. Namun saya meminta jangan menyebutkan nama atau indentitasnya karena berdampak pada masa depannya.

Lalu apa yang harus dilakukan?

    Saya  meminta pada pemerintahan Joko Widodo terutama Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi, KONI, KOI dan KONI-KONI yang berada di daerah, agar melihat hal itu dengan sangat serius dan segera mengambil tindakan kepada oknum-oknum tersebut. Jelas sudah sekarang, ini bukan fitnah. Oknum PB PTMSI telah nodai nama baik Indonesia dan tidak pantas oknum itu diberi kesempatan sebagai pembina cabang olahraga khususnya tenis meja. ***

KETERANGAN FOTO

Hanif Rusjdi (kedua dari kiri)
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi