Sumber Asli -- C0I - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo mengemukakan bahwa Jakarta telah ditetapkan sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Namun pernyataan itu dibantah pihak Kemenpora. Menurut Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot Dewo Broto, Komite Olimpiade Asia (OCA) baru memberi sinyal bahwa Indonesia berpeluang besar jadi tuan rumah.
Dari hasil pertemuan dengan Presiden OCA Sheik Fahad Al-Sabah di Kuwait, 25 Juli lalu, tak diputuskan apakah Jakarta atau Palembang yang berhak menyandang status tuan rumah. Pertemuan itu, lanjut Gatot, hanya bersifat pribadi Presiden OCA, bukan mengatasnamakan lembaga.
"Dari sikap, gestur dan harapan Presiden OCA sudah sangat clear dan tidak perlu diragukan lagi. Beliau menaruh minat pada Indonesia untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Hanya saja, itu kan baru head to head Presiden OCA dengan Indonesia," kata Gatot saat dihubungi, Kamis (31/7).
Menurut dia, keputusan tuan rumah Asian Games 2018 baru akan ditetapkan melalui sidang OCA di Korea Selatan, September mendatang. "Ketok palunya sesuai tata tertib organisasi, yakni di Kongres OCA, bukan di perseorangan pribadi. Jadi kami belum bisaca soal main house (kota penyelenggara), tetapi bicara Indonesia dulu," imbuh pria asal Yogyakarta ini.
Karena itu, pihaknya meminta semua pihak agar tak berkomentar macam-macam ke media. Kemenpora khawatir ada anggota OCA lain melakukan komplain keras gara-gara Indonesia sudah mendeklarasikan diri sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
"Sabar sebentar. Kan di Kuwait tempo hari belum ada hitam di atas putih dari OCA, kecuali nanti dari Kongres OCA. Ibarat main bola, kita sudah di kotak penalti tinggal nge-golin saja," ungkap Gatot.
Terkait perdebatan apakah Jakarta atau Palembang yang layak jadi tuan rumah, pihaknya juga meminta semua pihak agar tak berpolemik. Pasalnya, OCA masih akan melakukan verifikasi sejumlah venue pada Agustus ini. "Itu nanti masih tergantung verifikasi dari OCA pada Agustus," katanya.
Pada pertemuan di Kuwait dengan Presiden OCA, Indonesia diwakili sejumlah pejabat, di antaranya Gatot Dewo Broto, Ketua KOI Rita Subowo, Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin. Setelah pertemuan itu, Rita mengemukakan Jakarta ditetapkan sebagai tuan rumah, sedangkan Palembang berstatus kota pendukung.
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Dari hasil pertemuan dengan Presiden OCA Sheik Fahad Al-Sabah di Kuwait, 25 Juli lalu, tak diputuskan apakah Jakarta atau Palembang yang berhak menyandang status tuan rumah. Pertemuan itu, lanjut Gatot, hanya bersifat pribadi Presiden OCA, bukan mengatasnamakan lembaga.
"Dari sikap, gestur dan harapan Presiden OCA sudah sangat clear dan tidak perlu diragukan lagi. Beliau menaruh minat pada Indonesia untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Hanya saja, itu kan baru head to head Presiden OCA dengan Indonesia," kata Gatot saat dihubungi, Kamis (31/7).
Menurut dia, keputusan tuan rumah Asian Games 2018 baru akan ditetapkan melalui sidang OCA di Korea Selatan, September mendatang. "Ketok palunya sesuai tata tertib organisasi, yakni di Kongres OCA, bukan di perseorangan pribadi. Jadi kami belum bisaca soal main house (kota penyelenggara), tetapi bicara Indonesia dulu," imbuh pria asal Yogyakarta ini.
Karena itu, pihaknya meminta semua pihak agar tak berkomentar macam-macam ke media. Kemenpora khawatir ada anggota OCA lain melakukan komplain keras gara-gara Indonesia sudah mendeklarasikan diri sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
"Sabar sebentar. Kan di Kuwait tempo hari belum ada hitam di atas putih dari OCA, kecuali nanti dari Kongres OCA. Ibarat main bola, kita sudah di kotak penalti tinggal nge-golin saja," ungkap Gatot.
Terkait perdebatan apakah Jakarta atau Palembang yang layak jadi tuan rumah, pihaknya juga meminta semua pihak agar tak berpolemik. Pasalnya, OCA masih akan melakukan verifikasi sejumlah venue pada Agustus ini. "Itu nanti masih tergantung verifikasi dari OCA pada Agustus," katanya.
Pada pertemuan di Kuwait dengan Presiden OCA, Indonesia diwakili sejumlah pejabat, di antaranya Gatot Dewo Broto, Ketua KOI Rita Subowo, Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin. Setelah pertemuan itu, Rita mengemukakan Jakarta ditetapkan sebagai tuan rumah, sedangkan Palembang berstatus kota pendukung.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar