Sumber Asli -- C0I - Rumah khas tempo dulu, sederhana, tak tampak nuansa mewah. Rumah sempit mantan atlet bulu tangkis berprestasi era 1960-1980-an ini berada di RT 10/RW 08, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Kotamadya Jakarta Timur.
Mungkin banyak yang tak menyangka bahwa orang yang menghuni rumah ini adalah seorang pahlawan yang pernah mengharumkan nama besar negaranya melalui prestasi-prestasinya dalam cabang olahraga bulu tangkis.
Dia adalah Tati Soemirah. Tati menjadi pemain penentu kemenangan pada pertandingan Uber Cup tahun 1975 dan mengantarkan Indonesia untuk kali pertama menjuarai piala bergengsi itu.
Sayang, Tati merupakan salah satu mantan atlet yang nasibnya terabaikan pemerintah. Meskipun ia telah membela negara dengan prestasi bulu tangkis selama 24 tahun, Tati sampai saat ini masih merasakan hidup yang sangat pas-pasan.
Perempuan yang masih melajang ini sempat melatih bulu tangkis di Pekayon, Bekasi, sampai akhirnya ia diangkat sebagai pegawai oleh Rudy Hartono di salah satu perusahaan minyak pelumas. Di perusahaan minyak pelumas itu, Tati bekerja di bagian umum.
Sebelum bekerja di perusahaan minyak atau pasca-gantung raket pada 1982, finalis kejuaraan dunia tahun 1974 ini pernah bekerja sebagai kasir di salah satu apotek di Jakarta karena pemiliknya adalah salah satu penggemar Tati.
Namun, pada 2005 lalu, dia mengundurkan diri dari apotek tersebut. Untuk menyambung hidup, Tati membuka rental Playstation (PS) di rumahnya.
Kehidupan yang semakin sulit membuatnya terpaksa harus menjual Vespa yang pernah ia beli dari hasil bermain bulu tangkis.
Akan tetapi, empat bulan setelah Tati keluar dari apotek, ia cukup beruntung karena mendapat bantuan sepeda motor baru dari Komunitas Bulu Tangkis Indonesia (KBI).
"Sejak saya gantung raket, tidak ada perhatian dari pihak intansi terkait terhadap nasib saya sebagai mantan atlet. Perhatian baru diberikan Kementerian Pemuda dan Olah Raga pada waktu menterinya Adhyaksa Dault," kata Tati saat menerima paket Lebaran dan santunan uang dari Aksi Cepat Tanggap, di rumahnya, Jumat (25/7/2014).
Ia tak mengira, masih ada yang mau peduli kepadanya. "Alhamdulillah, saya bersyukur masih ada yang peduli dengan nasib saya, terima kasih ya," ujar mantan langganan juara bulu tangkis dalam ajang PON ini.
Menurut dia, perhatian pemerintah terhadap mantan atlet yang berprestasi itu bisa diwujudkan dengan pemberian uang pensiun setiap bulan sehingga, pasca-gantung raket, mantan atlet setidaknya tidak mengalami kesulitan ekonomi.
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Mungkin banyak yang tak menyangka bahwa orang yang menghuni rumah ini adalah seorang pahlawan yang pernah mengharumkan nama besar negaranya melalui prestasi-prestasinya dalam cabang olahraga bulu tangkis.
Dia adalah Tati Soemirah. Tati menjadi pemain penentu kemenangan pada pertandingan Uber Cup tahun 1975 dan mengantarkan Indonesia untuk kali pertama menjuarai piala bergengsi itu.
Sayang, Tati merupakan salah satu mantan atlet yang nasibnya terabaikan pemerintah. Meskipun ia telah membela negara dengan prestasi bulu tangkis selama 24 tahun, Tati sampai saat ini masih merasakan hidup yang sangat pas-pasan.
Perempuan yang masih melajang ini sempat melatih bulu tangkis di Pekayon, Bekasi, sampai akhirnya ia diangkat sebagai pegawai oleh Rudy Hartono di salah satu perusahaan minyak pelumas. Di perusahaan minyak pelumas itu, Tati bekerja di bagian umum.
Sebelum bekerja di perusahaan minyak atau pasca-gantung raket pada 1982, finalis kejuaraan dunia tahun 1974 ini pernah bekerja sebagai kasir di salah satu apotek di Jakarta karena pemiliknya adalah salah satu penggemar Tati.
Namun, pada 2005 lalu, dia mengundurkan diri dari apotek tersebut. Untuk menyambung hidup, Tati membuka rental Playstation (PS) di rumahnya.
Kehidupan yang semakin sulit membuatnya terpaksa harus menjual Vespa yang pernah ia beli dari hasil bermain bulu tangkis.
Akan tetapi, empat bulan setelah Tati keluar dari apotek, ia cukup beruntung karena mendapat bantuan sepeda motor baru dari Komunitas Bulu Tangkis Indonesia (KBI).
"Sejak saya gantung raket, tidak ada perhatian dari pihak intansi terkait terhadap nasib saya sebagai mantan atlet. Perhatian baru diberikan Kementerian Pemuda dan Olah Raga pada waktu menterinya Adhyaksa Dault," kata Tati saat menerima paket Lebaran dan santunan uang dari Aksi Cepat Tanggap, di rumahnya, Jumat (25/7/2014).
Ia tak mengira, masih ada yang mau peduli kepadanya. "Alhamdulillah, saya bersyukur masih ada yang peduli dengan nasib saya, terima kasih ya," ujar mantan langganan juara bulu tangkis dalam ajang PON ini.
Menurut dia, perhatian pemerintah terhadap mantan atlet yang berprestasi itu bisa diwujudkan dengan pemberian uang pensiun setiap bulan sehingga, pasca-gantung raket, mantan atlet setidaknya tidak mengalami kesulitan ekonomi.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar