Sumber Asli -- C0I - Jakarta - Pada ulang tahunnya yang ketiga, Asosiasi atlet Olimpiade Indonesia (IOA), punya target untuk membina semakin banyak atlet dan mantan atlet agar lebih matang.
Pada jumpa pers di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/13) malam WIB, IOA menegaskan akan memilih jalur pembinaan yang berbeda dari badan-badan satuan tugas olahraga yang sudah ada seperti Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) maupun Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
"Kami tidak akan melakukan pembinaan skil atlet karena sudah ada Satlak Prima, KONI dan KOI. Kami akan memberi pembinaan nonteknis seperti persiapan mental dan motivasi atlet menjelang pertandingan," kata Sekretaris Jenderal IOA, Lukman Niode.
Menurut Lukman, skil saja belum cukup untuk tampil di event internasional, apalagi sebesar Olimpiade. Mental atlet juga harus benar-benar siap menghadapi tekanan-tekanan nonteknis seperti faktor penonton, perjalanan yang jauh sampai gengsi event itu sendiri. Para mantan atlet Olimpiade (olympian), seperti yang tergabung dalam IOA, adalah orang-orang yang tepat untuk memberikan motivasi karena pernah terjun langsung ke 'medan perang'.
"Karena itu, kami terus bersinergi dengan KONI, KOI maupun Menteri Pemuda dan Olahraga," ia menambahkan.
IOA, yang menginduk kepada Asian-Oceania Olympians Associations (AOOA) sudah memiliki 254 anggota mantan atlet yang tampil sejak Olimpiade 1952 hingga 2012. Selain Anton Suseno, para olimpian yang tergabung dalam IOA antara lain Lukman Niode (renang), Kresna Bayu (judo), Purnomo M Yudhi, Emma Tahapary (atletik), Yayuk Basuki (tenis), Richard Sambera (renang), Ricky Subagja, Susi Susanti, Alan Budikusuma, Taufiq Hidayat (bulutangkis), Hadi Wihardja (angkat besi) dan La Paene Masara (tinju).
Sementara itu, presiden IOA, Anton Suseno, juga mematangkan rencana untuk memberikan asuransi kepada para mantan atlet olimpiade Indonesia.
"Di luar negeri, atlet mendapat asuransi penuh dari rumah-rumah sakit negara, militer dan lain-lain. Nah, kami mencoba untuk memberikan itu kepada para mantan atlet, meskipun untuk saat ini asuransi baru bisa datang dari sponsor. Asuransi ini juga untuk mereka yang benar-benar membutuhkan. Bukan untuk mantan atlet yang saat ini menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan sebagainya, karena mereka sudah punya," katanya.
Hal lain yang menjadi fokus kerja IOA adalah menyiapkan para atlet, terutama memasuki masa-masa pensiun dari dunia olahraga. IOA akan membantu memberikan soft skill agar para atlet mendapatkan pekerjaan. Mental para atlet juga harus disiapkan sebelum pensiun.
"Sebelumnya, mereka (para atlet) selalu berada dalam sorotan, media hampir setiap hari memuat berita mereka. Tetapi setelah pensiun, hal itu lenyap seketika. Nah, hal seperti in bisa menimbulkan depresi. Ini juga harus disiapkan," kata Lukman.
IOA juga berhasrat menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Kongres Olimpiade yang diikuti mantan-mantan atlet Olimpiade. Hal tersebut sudah diutarakan kepada AOOA. "Kita disuruh siap-siap dan kami pastikan sudah siap," ujar Anton.
Tak hanya mantan atlet, calon atlet juga menjadi target IOA. Saat ini, menurut Anton, usia muda kerap dihadapkan pada pilihan sulit: menjadi atlet atau menjadi murid yang baik.
"Padahal atlet juga berhak mendapat pendidikan yang sama dengan siswa lain. Masalah seperti ini yang akan kami tangani," ungkapnya.
IOA, yang akan merayakan ulang tahunnya Selasa malam nanti (3/12/13) WIB di Hotel Atlet Century, ingin bela diri pencak silat lebih dikenal dunia.
"Kalau Korea punya taekwondo, Cina identik dengan wushu, kita juga harus punya cabang andalan, yaitu pencak silat. Kami ingin olahraga ini bisa diperlombakan di Olimpiade dan tentunya bisa menjadi potensi medali emas bagi Indonesia," ia mengakhiri.
========= Dukungan ANDA amat kami butuhkan agar lebih semangat dan berprestasi. Berapa pun dukungan Anda akan membuat kami lebih mengenal Anda dan kami pun tambah semangat untuk berkarya dan meningkatkan prestasi. Semua demi Anda. Terimakasih Dukungan bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Pada jumpa pers di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/13) malam WIB, IOA menegaskan akan memilih jalur pembinaan yang berbeda dari badan-badan satuan tugas olahraga yang sudah ada seperti Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) maupun Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
"Kami tidak akan melakukan pembinaan skil atlet karena sudah ada Satlak Prima, KONI dan KOI. Kami akan memberi pembinaan nonteknis seperti persiapan mental dan motivasi atlet menjelang pertandingan," kata Sekretaris Jenderal IOA, Lukman Niode.
Menurut Lukman, skil saja belum cukup untuk tampil di event internasional, apalagi sebesar Olimpiade. Mental atlet juga harus benar-benar siap menghadapi tekanan-tekanan nonteknis seperti faktor penonton, perjalanan yang jauh sampai gengsi event itu sendiri. Para mantan atlet Olimpiade (olympian), seperti yang tergabung dalam IOA, adalah orang-orang yang tepat untuk memberikan motivasi karena pernah terjun langsung ke 'medan perang'.
"Karena itu, kami terus bersinergi dengan KONI, KOI maupun Menteri Pemuda dan Olahraga," ia menambahkan.
IOA, yang menginduk kepada Asian-Oceania Olympians Associations (AOOA) sudah memiliki 254 anggota mantan atlet yang tampil sejak Olimpiade 1952 hingga 2012. Selain Anton Suseno, para olimpian yang tergabung dalam IOA antara lain Lukman Niode (renang), Kresna Bayu (judo), Purnomo M Yudhi, Emma Tahapary (atletik), Yayuk Basuki (tenis), Richard Sambera (renang), Ricky Subagja, Susi Susanti, Alan Budikusuma, Taufiq Hidayat (bulutangkis), Hadi Wihardja (angkat besi) dan La Paene Masara (tinju).
Sementara itu, presiden IOA, Anton Suseno, juga mematangkan rencana untuk memberikan asuransi kepada para mantan atlet olimpiade Indonesia.
"Di luar negeri, atlet mendapat asuransi penuh dari rumah-rumah sakit negara, militer dan lain-lain. Nah, kami mencoba untuk memberikan itu kepada para mantan atlet, meskipun untuk saat ini asuransi baru bisa datang dari sponsor. Asuransi ini juga untuk mereka yang benar-benar membutuhkan. Bukan untuk mantan atlet yang saat ini menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan sebagainya, karena mereka sudah punya," katanya.
Hal lain yang menjadi fokus kerja IOA adalah menyiapkan para atlet, terutama memasuki masa-masa pensiun dari dunia olahraga. IOA akan membantu memberikan soft skill agar para atlet mendapatkan pekerjaan. Mental para atlet juga harus disiapkan sebelum pensiun.
"Sebelumnya, mereka (para atlet) selalu berada dalam sorotan, media hampir setiap hari memuat berita mereka. Tetapi setelah pensiun, hal itu lenyap seketika. Nah, hal seperti in bisa menimbulkan depresi. Ini juga harus disiapkan," kata Lukman.
IOA juga berhasrat menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Kongres Olimpiade yang diikuti mantan-mantan atlet Olimpiade. Hal tersebut sudah diutarakan kepada AOOA. "Kita disuruh siap-siap dan kami pastikan sudah siap," ujar Anton.
Tak hanya mantan atlet, calon atlet juga menjadi target IOA. Saat ini, menurut Anton, usia muda kerap dihadapkan pada pilihan sulit: menjadi atlet atau menjadi murid yang baik.
"Padahal atlet juga berhak mendapat pendidikan yang sama dengan siswa lain. Masalah seperti ini yang akan kami tangani," ungkapnya.
IOA, yang akan merayakan ulang tahunnya Selasa malam nanti (3/12/13) WIB di Hotel Atlet Century, ingin bela diri pencak silat lebih dikenal dunia.
"Kalau Korea punya taekwondo, Cina identik dengan wushu, kita juga harus punya cabang andalan, yaitu pencak silat. Kami ingin olahraga ini bisa diperlombakan di Olimpiade dan tentunya bisa menjadi potensi medali emas bagi Indonesia," ia mengakhiri.
- ***
========= Dukungan ANDA amat kami butuhkan agar lebih semangat dan berprestasi. Berapa pun dukungan Anda akan membuat kami lebih mengenal Anda dan kami pun tambah semangat untuk berkarya dan meningkatkan prestasi. Semua demi Anda. Terimakasih Dukungan bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar