Sumber Asli -- C0I - Kasus perseteruan wasit Malaysia dengan striker asal Indonesia yang bermain untuk klub T-Team, Patrich Wanggai, sampai ke telinga anggota Komite Wasit PSSI, Jimmy Napitupulu. Terkait kasus ini, Jimmy melihat perilaku wasit di lapangan juga bergantung pada karakter pribadi masing-masing.
Seperti diketahui, Patrich Wanggai memiliki masalah dengan wasit pada laga T-Team FC melawan Perak FA dalam laga lanjutan Liga Super Malaysia, akhir pekan lalu. Pemain asal Papua itu mengaku dimaki-maki oleh wasit, yang kemudian membuat dia naik pitam.
Patrich langsung bereaksi dengan menunjukkan kemarahannya kepada wasit. Bahkan, ia sampai harus dipisahkan rekan setimnya, Fabio Floryou. Patrich mengungkapkan sudah melapor kepada manajemen T-Team untuk diteruskan ke Federasi Sepakbola Malaysia (FAM). Namun, otoritas tertinggi bola sepak "Negeri Jiran" itu mengatakan belum dapat laporan resmi dari T-Team.
Terkait hal ini, Jimmy menyatakan, tak ada larangan bagi wasit untuk memaki para pemain di lapangan. Bahkan, Jimmy menganggap wajar jika seorang wasit memaki pemain yang dinilai sikapnya di lapangan sudah keterlaluan.
"Pemain juga sering memaki wasit, masa wasit tidak boleh memaki pemain? Semua juga tergantung personal masing-masing, ada wasit yang memang gampang kesal," jelas Jimmy saat dihubungi.
"Ini terkait etika, mungkin makian juga seperti peringatan untuk pemain. Saya tidak tahu makiannya sebatas apa, kata-kata kasarnya bagaimana. Tapi, saya rasa wasit tidak perlu dihukum karena hal ini," paparnya.
Menurut Jimmy, pemain di lapangan seharusnya menghormati wasit. Namun, pada kenyataannya, khususnya di Indonesia, wasit sering mendapat perlakuan kasar dari pemain. Jimmy menganggap, jika ada wasit yang berkata-kata kasar kepada pemain, hal itu juga harus diketahui apa penyebabnya.
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Seperti diketahui, Patrich Wanggai memiliki masalah dengan wasit pada laga T-Team FC melawan Perak FA dalam laga lanjutan Liga Super Malaysia, akhir pekan lalu. Pemain asal Papua itu mengaku dimaki-maki oleh wasit, yang kemudian membuat dia naik pitam.
Patrich langsung bereaksi dengan menunjukkan kemarahannya kepada wasit. Bahkan, ia sampai harus dipisahkan rekan setimnya, Fabio Floryou. Patrich mengungkapkan sudah melapor kepada manajemen T-Team untuk diteruskan ke Federasi Sepakbola Malaysia (FAM). Namun, otoritas tertinggi bola sepak "Negeri Jiran" itu mengatakan belum dapat laporan resmi dari T-Team.
Terkait hal ini, Jimmy menyatakan, tak ada larangan bagi wasit untuk memaki para pemain di lapangan. Bahkan, Jimmy menganggap wajar jika seorang wasit memaki pemain yang dinilai sikapnya di lapangan sudah keterlaluan.
"Pemain juga sering memaki wasit, masa wasit tidak boleh memaki pemain? Semua juga tergantung personal masing-masing, ada wasit yang memang gampang kesal," jelas Jimmy saat dihubungi.
"Ini terkait etika, mungkin makian juga seperti peringatan untuk pemain. Saya tidak tahu makiannya sebatas apa, kata-kata kasarnya bagaimana. Tapi, saya rasa wasit tidak perlu dihukum karena hal ini," paparnya.
Menurut Jimmy, pemain di lapangan seharusnya menghormati wasit. Namun, pada kenyataannya, khususnya di Indonesia, wasit sering mendapat perlakuan kasar dari pemain. Jimmy menganggap, jika ada wasit yang berkata-kata kasar kepada pemain, hal itu juga harus diketahui apa penyebabnya.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar