Sumber Asli -- C0I - Gong pesta olahraga terakbar negara-negara Asia sudah dibunyikan. Atlet-atlet terbaik pun sudah mulai unjuk gigi di event empat tahunan, Asian Games.
Tuan rumah, Korea Selatan membuka Asian Games dengan begitu semarak. Dentuman lagu-lagu khas 'K-Pop' plus goyangan yang sempat menghebohkan dunia 'Gangnam Style' menjadi penyambut para pahlawan-pahlawan olahraga. Sekilas, pembukaan tersebut mengisyaratkan tidak mau kalah dengan pesta sepakbola dunia, Piala Dunia yang beberapa waktu lalu bergulir.
Belum lagi, pesta kembang api yang menggelegar di langit Asiad Main Stadium--tempat dilangsungkannya acara, menandakan event empat tahunan tersebut resmi dibuka. Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye bersama Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach tidak ketinggalan menghadiri acara ini bersama 9.500 atlet dari 45 negara lainnya. Itulah sekilas pembukaan Asian Games yang berlangsung kemarin di Incheon.
Memulai hari pertama, Tiongkok langsung mengambil alih perolehan medali. Cabang menembak 10 meter putri dan 50 meter putra menjadi raihan awal pundi-pundi medali emas. Berlanjut di cabang olahraga lainnya seperti renang indah dan wushu ikut menyumbangkan medali kepada tim Negeri Tirai Bambu tersebut. Tidak ayal, sampai sore hari WIB, Tiongkok masih memimpin dengan raihan enam medali (4 emas dan 2 perunggu).
Tidak ketinggalan, tuan rumah Korea Selatan pun seakan ingin membuktikan kapasitasnya dengan terus membuntuti raihan Tiongkok. Negeri Gingseng pun 'unjuk gigi' dengan mengoleksi tiga medali (1 emas dan dua perak). Korea Selatan berhasil meraih medali dari cabang wushu dan ice skating.
Lalu, bagaimanakah dengan nasib Indonesia? Sejauh ini, sudah mendapatkan dua perak. Medali pertama disumbangkan oleh Juwita Niza Wasni dari cabang Wushu dan Sri Wahyuni dari cabang angkat berat. Terakhir, Indonesia berada di peringkat ketujuh. Jika melihat dari beberapa cabang yang sudah dipertandingkan, nampaknya tidak berlebihan kalau kita berharap tim Merah Putih bisa menembus 10 besar di akhir gelaran Asian Games nanti.
Ya, target masuk 10 besar memang sudah dipancangkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo saat melepas kontingen Indonesia di Kemenpora. Kala itu, dengan tegas Roy meminta atlet memberikan performa maksimal demi mencapai target. Pasalnya, di Asian Games sebelumnya di Guangzhou, Indonesia hanya berhasil berada di peringkat 15.
"Pesan saya kepada para atlet: 250 juta penduduk Indonesia mengharapkan benar prestasi kalian," ujar Roy Suryo.
Kontingen Indonesia sendiri memberangkatkan 186 atlet yang terdiri dari 115 putra dan 71 putri. Dari 36 cabang yang dipertandingkan Indonesia mengikuti 23 cabang olahraga.
Tim Merah Putih ikut bersaing di cabang Atletik, Angkat Besi, Anggar, Badminton, Balap Sepeda, Berkuda, Bola Voli Pantai, Bowling, Canoeing, Gulat, Judo, Karate, Layar, Panahan, Renang, Rowing, Sepakbola, Sepaktakraw, Soft Tennis, Taekwondo, Tennis, Tinju, dan Wushu.
Jika melihat sampai hari ini, potensi untuk mendapatkan prestasi terbaik memang terbuka lebar. Asalkan, performa konsisten dan tidak mudah menyerah terus dipancangkan para atlet harapan bangsa.
Wushu dan angkat besi sudah menyumbangkan medali. Masih tersisa cukup banyak peluang untuk menambah pundi-pundi medali. Cabang favorit, sepakbola juga telah mendapatkan hasil yang cukup baik. Setidaknya, sudah berhasil meraih target yang dicanangkan PSSI yakni lolos ke babak selanjutnya. Indonesia U-23 yang bertarung di Asian Games sukses membungkam Timor Leste dan Maladewa. Bahkan torehan gol cukup fantastis 11 gol dan belum sebiji gol mengoyak gawang Indonesia.
Hasil itu memang patut kita syukuri, tapi jangan sampai terlena. Sebab, tantangan lebih besar sudah menunggu di depan mata. Pindah di cabang bulu tangkis, tim putri akan berlaga di perempat final kontra Jepang. Jika berhasil melewati Jepang, sudah barang tentu, perjalanan menuju tangga juara sudah semakin dekat.
Belum lagi tradisi emas di cabang perahu naga yang kerap menorehkan emas. Jika dimaksimalkan, bukan tidak mungkin target 10 besar bisa dicapai. Potensi-potensi besar di cabang karate, taekwondo,sepaktakraw, bowling, dan panahan bisa saja memberikan andil pada perolehan medali di Asian Games.
Sementara itu, tim Indonesia juga bisa menjadikan ajang ini menjadi motivasi sebelum Asian Games bergulir tahun 2018 di Tanah Air. Setidaknya, kejuaraan ini menjadi pembuktian sebelum menjadi tuan rumah di Asian Games ke-18. Akankah target menembus 10 besar tercapai? Semoga!
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Tuan rumah, Korea Selatan membuka Asian Games dengan begitu semarak. Dentuman lagu-lagu khas 'K-Pop' plus goyangan yang sempat menghebohkan dunia 'Gangnam Style' menjadi penyambut para pahlawan-pahlawan olahraga. Sekilas, pembukaan tersebut mengisyaratkan tidak mau kalah dengan pesta sepakbola dunia, Piala Dunia yang beberapa waktu lalu bergulir.
Belum lagi, pesta kembang api yang menggelegar di langit Asiad Main Stadium--tempat dilangsungkannya acara, menandakan event empat tahunan tersebut resmi dibuka. Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye bersama Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach tidak ketinggalan menghadiri acara ini bersama 9.500 atlet dari 45 negara lainnya. Itulah sekilas pembukaan Asian Games yang berlangsung kemarin di Incheon.
Memulai hari pertama, Tiongkok langsung mengambil alih perolehan medali. Cabang menembak 10 meter putri dan 50 meter putra menjadi raihan awal pundi-pundi medali emas. Berlanjut di cabang olahraga lainnya seperti renang indah dan wushu ikut menyumbangkan medali kepada tim Negeri Tirai Bambu tersebut. Tidak ayal, sampai sore hari WIB, Tiongkok masih memimpin dengan raihan enam medali (4 emas dan 2 perunggu).
Tidak ketinggalan, tuan rumah Korea Selatan pun seakan ingin membuktikan kapasitasnya dengan terus membuntuti raihan Tiongkok. Negeri Gingseng pun 'unjuk gigi' dengan mengoleksi tiga medali (1 emas dan dua perak). Korea Selatan berhasil meraih medali dari cabang wushu dan ice skating.
Lalu, bagaimanakah dengan nasib Indonesia? Sejauh ini, sudah mendapatkan dua perak. Medali pertama disumbangkan oleh Juwita Niza Wasni dari cabang Wushu dan Sri Wahyuni dari cabang angkat berat. Terakhir, Indonesia berada di peringkat ketujuh. Jika melihat dari beberapa cabang yang sudah dipertandingkan, nampaknya tidak berlebihan kalau kita berharap tim Merah Putih bisa menembus 10 besar di akhir gelaran Asian Games nanti.
Ya, target masuk 10 besar memang sudah dipancangkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo saat melepas kontingen Indonesia di Kemenpora. Kala itu, dengan tegas Roy meminta atlet memberikan performa maksimal demi mencapai target. Pasalnya, di Asian Games sebelumnya di Guangzhou, Indonesia hanya berhasil berada di peringkat 15.
"Pesan saya kepada para atlet: 250 juta penduduk Indonesia mengharapkan benar prestasi kalian," ujar Roy Suryo.
Kontingen Indonesia sendiri memberangkatkan 186 atlet yang terdiri dari 115 putra dan 71 putri. Dari 36 cabang yang dipertandingkan Indonesia mengikuti 23 cabang olahraga.
Tim Merah Putih ikut bersaing di cabang Atletik, Angkat Besi, Anggar, Badminton, Balap Sepeda, Berkuda, Bola Voli Pantai, Bowling, Canoeing, Gulat, Judo, Karate, Layar, Panahan, Renang, Rowing, Sepakbola, Sepaktakraw, Soft Tennis, Taekwondo, Tennis, Tinju, dan Wushu.
Jika melihat sampai hari ini, potensi untuk mendapatkan prestasi terbaik memang terbuka lebar. Asalkan, performa konsisten dan tidak mudah menyerah terus dipancangkan para atlet harapan bangsa.
Wushu dan angkat besi sudah menyumbangkan medali. Masih tersisa cukup banyak peluang untuk menambah pundi-pundi medali. Cabang favorit, sepakbola juga telah mendapatkan hasil yang cukup baik. Setidaknya, sudah berhasil meraih target yang dicanangkan PSSI yakni lolos ke babak selanjutnya. Indonesia U-23 yang bertarung di Asian Games sukses membungkam Timor Leste dan Maladewa. Bahkan torehan gol cukup fantastis 11 gol dan belum sebiji gol mengoyak gawang Indonesia.
Hasil itu memang patut kita syukuri, tapi jangan sampai terlena. Sebab, tantangan lebih besar sudah menunggu di depan mata. Pindah di cabang bulu tangkis, tim putri akan berlaga di perempat final kontra Jepang. Jika berhasil melewati Jepang, sudah barang tentu, perjalanan menuju tangga juara sudah semakin dekat.
Belum lagi tradisi emas di cabang perahu naga yang kerap menorehkan emas. Jika dimaksimalkan, bukan tidak mungkin target 10 besar bisa dicapai. Potensi-potensi besar di cabang karate, taekwondo,sepaktakraw, bowling, dan panahan bisa saja memberikan andil pada perolehan medali di Asian Games.
Sementara itu, tim Indonesia juga bisa menjadikan ajang ini menjadi motivasi sebelum Asian Games bergulir tahun 2018 di Tanah Air. Setidaknya, kejuaraan ini menjadi pembuktian sebelum menjadi tuan rumah di Asian Games ke-18. Akankah target menembus 10 besar tercapai? Semoga!
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar