Sumber Asli -- C0I - Indonesia kini memiliki dua kepengurusan dari organisasi tenis meja nasional. Yakni, PB PTMSI 2013-2017 yang diketuai oleh Wakapolri Komjen (Pol) Oegroseno dan PB PTMSI 2014-2014 pimpinan Ketua DPR RI Marzuki Alie.
Kepengurusan PB PTMSI 2013-2017 terbentuk melalui Munaslub pada 30 Oktober 2013 di Mapolda Jaya oleh perwakilan 23 pengprov PTMSI yang berseberangan dengan KONI Pusat.
Pelaksanaan Munas untuk pemilihan ketua umum dan kepengurusan PB PTMSI 2014-2018 dilakukan oleh KONI Pusat, dengan dukungan dari perwakilan 13 pengprov, yang beberapa diantaranya ikut dalam Munaslub yang menetapkan Oegroseno sebagai ketua umum.
Keberadaan dua kepengurusan tenis meja nasional ini tak terlepas dari perseteruan yang terjadi diantara KOI dan KONI. KOI disebutkan siap mengukuhkan kepengurusan PB PTMSI 2013-2017, sementara kepengurusan PB PTMSI 2014-2018 sudah pasti akan dilantik oleh KONI Pusat.
Kenyataan adanya dua organisasi yang memayungi tenis meja tentunya sangat memprihatinkan. Ini sekaligus seperti menunjukkan ketidak-siapan para pemangku kepentingan tenis meja nasional untuk melakukan rekonsiliasi demi kemajuan tenis meja itu sendiri, baik untuk tingkatan pembentukan organisasi atau pencapaian prestasi di depan.
'Legalitas' dari eskalasi konflik sebaiknya memang lebih dulu dikupas habis-habisan sebelumnya keseluruhannya berpikir positif untuk menggapai hari baru yang lebih kondusif.
Dari keterangan yang dihimpun wartawan, walau merasa kecewa, Marzuki Alie akan tetap meneruskan amanah dan kepercayaan yang sudah diberikan kepadanya untuk memimpin PB PTMSI 2014-2018. Pastinya, ketua DPR RI tak menyangka jika permasalahan organisasi tenis meja ini berkembang sedimikian rupa.
Marzuki Alie memiliki waktu 30 hari untuk membentuk kepengurusan PB PTMSI 2014-2018 bersama empat anggota formatur dari perwakilan pengprov. Meskipun secara psikologis berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, pembentukan kepengurusan PB PTMSI 2014-2018 ini tampaknya tetap menjadi perhatian bagi sebagian orang, termasuk mereka yang sebelumnya terlibat dalam pusaran konflik tenis meja itu sendiri.
Sehubungan dengan itu, Marzuki Alie seyogyanya berani mengambil langkah mengejutkan dengan tidak mengambil orang-orang dari kepengurusan lama, termasuk tentunya yang menjadi pendukung pencalonannya sendiri. Memberikan kepercayaan kepada wajah-wajah baru dengan latar-belakang profesional, bisa dianggap lebib baik dibanding tetap memberikan kesempatan kepada orang-orang lama namun integritasnya dipertanyakan.
========= Dukungan ANDA amat kami butuhkan agar lebih semangat dan berprestasi. Berapa pun dukungan Anda akan membuat kami lebih mengenal Anda dan kami pun tambah semangat untuk berkarya dan meningkatkan prestasi. Semua demi Anda. Terimakasih Dukungan bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Kepengurusan PB PTMSI 2013-2017 terbentuk melalui Munaslub pada 30 Oktober 2013 di Mapolda Jaya oleh perwakilan 23 pengprov PTMSI yang berseberangan dengan KONI Pusat.
Pelaksanaan Munas untuk pemilihan ketua umum dan kepengurusan PB PTMSI 2014-2018 dilakukan oleh KONI Pusat, dengan dukungan dari perwakilan 13 pengprov, yang beberapa diantaranya ikut dalam Munaslub yang menetapkan Oegroseno sebagai ketua umum.
Keberadaan dua kepengurusan tenis meja nasional ini tak terlepas dari perseteruan yang terjadi diantara KOI dan KONI. KOI disebutkan siap mengukuhkan kepengurusan PB PTMSI 2013-2017, sementara kepengurusan PB PTMSI 2014-2018 sudah pasti akan dilantik oleh KONI Pusat.
Kenyataan adanya dua organisasi yang memayungi tenis meja tentunya sangat memprihatinkan. Ini sekaligus seperti menunjukkan ketidak-siapan para pemangku kepentingan tenis meja nasional untuk melakukan rekonsiliasi demi kemajuan tenis meja itu sendiri, baik untuk tingkatan pembentukan organisasi atau pencapaian prestasi di depan.
'Legalitas' dari eskalasi konflik sebaiknya memang lebih dulu dikupas habis-habisan sebelumnya keseluruhannya berpikir positif untuk menggapai hari baru yang lebih kondusif.
Dari keterangan yang dihimpun wartawan, walau merasa kecewa, Marzuki Alie akan tetap meneruskan amanah dan kepercayaan yang sudah diberikan kepadanya untuk memimpin PB PTMSI 2014-2018. Pastinya, ketua DPR RI tak menyangka jika permasalahan organisasi tenis meja ini berkembang sedimikian rupa.
Marzuki Alie memiliki waktu 30 hari untuk membentuk kepengurusan PB PTMSI 2014-2018 bersama empat anggota formatur dari perwakilan pengprov. Meskipun secara psikologis berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, pembentukan kepengurusan PB PTMSI 2014-2018 ini tampaknya tetap menjadi perhatian bagi sebagian orang, termasuk mereka yang sebelumnya terlibat dalam pusaran konflik tenis meja itu sendiri.
Sehubungan dengan itu, Marzuki Alie seyogyanya berani mengambil langkah mengejutkan dengan tidak mengambil orang-orang dari kepengurusan lama, termasuk tentunya yang menjadi pendukung pencalonannya sendiri. Memberikan kepercayaan kepada wajah-wajah baru dengan latar-belakang profesional, bisa dianggap lebib baik dibanding tetap memberikan kesempatan kepada orang-orang lama namun integritasnya dipertanyakan.
- ***
========= Dukungan ANDA amat kami butuhkan agar lebih semangat dan berprestasi. Berapa pun dukungan Anda akan membuat kami lebih mengenal Anda dan kami pun tambah semangat untuk berkarya dan meningkatkan prestasi. Semua demi Anda. Terimakasih Dukungan bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar