Sri Sudono Sumarto. (Antara) |
Sumber Asli -- C0I -SENGKARUT di tingkat elite olahraga Indonesia, antara KONI dan KOI, sama seperti kisruh Komite Olahraga Republik Indonesia (KORI) dan Persatuan Olagraga Republik Indonesia (PORI) sekitar 60 tahun lalu.
Hal itu diungkapkan Sri Sudono Sumarto, mentan pengurus KONI Pusat era Surono hingga Rita Subowo, kepada Sportanews.com, Rabu (19/2).
“Sengketa ini akhirnya diselesaikan melalui jalur Kongres Olahraga Indonesia. Kedua institusi olahraga itu kemudian melebur menjadi satu dengan nama KONI di zaman Alm. Sri Sultan Hamengkubowono IX,” kata Sri Sudono.
Dikatakan, persengkataan antara kedua institusi olahraga di Indonesia itu harus dicarikan jalan keluarnya agar prestasi olahraga nasional tidak terus jatuh ke titik nadir.
“Keduanya harus duduk bersama dengan menyampingkan ego masing-masing. Yang terjadi saat ini antara KONI dan KOI tidak bisa sinkron karena saling menjatuhkan,” tandas pria yang akrab dipanggil Pak Don itu.
Ia juga mengatakan, seharusnya Menpora menjadi jembatan dalam kisruh ini. Adanya rencana Menpora Roy Suryo membuat Peraturan Pemerintah (Permen) yang akan mengatur tugas dan fungsi masing-masing institusi itu dinilai sangat tepat.
“Ya, kalau untuk melebur kedua institusi itu memang harus mngubah UU-SKN. Terpenting, Pak Menpora menjadi jembatan untuk mendudukkan kedua institusi ini dalam satu meja. Rencana Permen sudah cukup bagus, karena di situ keduanya akan terikat sesuai dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) masing-masing,” tandasnya.
“Tidak seperti sekarang, kedua institusi itu masih tetap mengedepankan ego masing-masing sehingga merugikan prestasi olahraga yag semakin terpuruk. Saat ini, kondisi olahraga Indonesia seperti 60 tahun lalu.”
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar