Sumber Asli -- C0I - Marzuki Alie terpilih sebagai ketua umum PB PTMSI periode 2014-2018 pada Musyawarah Nasional (Munas) di Hotel Atlet Century Jakarta, Selasa (4/2).
Pria yang juga Ketua DPR RI itu terpilih secara aklamasi karena tak ada calon lain yang maju. Marzuki mengemukakan, ada pekerjaan berat yang harus dilakukan usai Munas. Dia memahami induk organisasi tenis meja Indonesia tengah dilanda konflik. PB PTMSI pecah jadi dua karena sebelumnya ada 23 pengprov PTMSI menggelar Munaslub dengan memilih Wakapolri Komjen Oegroseno sebagai ketua umum.
Karena itulah, Marzuki berjanji bakal merangkul 23 provinsi yang mengusung Oegroseno.
“Kami akan akomodir mereka untuk bisa bergabung. Kami meminta para pengprov untuk bersama-sama agar kembali. Saya hadir dalam organisasi PTMSI sebagai bentuk kesiapan saya membangun olahraga tenis meja Indonesia,” katanya.
Sebenarnya, Marzuki kurang berhasrat memimpin PB PTMSI. Namun karena ada desakan dari berbagai pihak, pimpinan DPR RI tersebut bersedia maju demi Merah Putih.
"Saya mengetahui risiko yang ada. Tapi tujuan saya ikut dalam pengurus tenis meja untuk kepentingan Merah Putih. Selanjutnya saya berharap tak akan ada lagi kotak-kotak di kepengurusan. Saya yakin kalau kepengurusan solid, tenis meja bisa tumbuh dan berkembang dan atlet bisa beerbicara di tingkat internasional,” ungkapnya.
Pada Munas tersebut, dari 34 pengprov yang diundang, hanya 13 yang hadir. Mereka adalah perwakilan Sumbar, Sumsel, Riau, Bengkulu, Lampung, Jabar, Banten, NTB, Kalbar, Kaltara, Maluku, Sulut dan Papua Barat.
Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman mengemukakan, Munas sudah dijalankan sesuai aturan yang ada. Sesuai perintah Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) dan Pengadilan, lanjut dia, KONI Pusat diminta menggelar Munas karena terjadi kisruh di tubuh PB PTMSI.
“Walau yang hadir 13 pengprov, ini tetap sah karena sudah sesuai aturan. Panitia sudah mengundang 34 pengprov, namun sampai pelaksanaan Munas tidak juga hadir,” kata Tono.Karena itu, tidak ada yang salah dengan terpilihnya Marzuki Alie sebagai ketua umum PB PTMSI.
Pihaknya justru menyayangkan 23 pengprov yang menamakan diri sebagai Presidium PB PTMSI dengan menggelar Munaslub dan memilih Oegroseno. “Ada yang belum bisa menahan emosi, kemudian membuat kepengurusan sendiri. Mereka keliru karena menggunakan cara-cara yang tidak sesuai aturan, seperti membuat presidium. Untuk selanjutnya, persoalan itu akan diselesaikan Pak Marzuki Alie sebagai ketua umum PB PTMSI yang baru,” ungkapnya.
========= Dukungan ANDA amat kami butuhkan agar lebih semangat dan berprestasi. Berapa pun dukungan Anda akan membuat kami lebih mengenal Anda dan kami pun tambah semangat untuk berkarya dan meningkatkan prestasi. Semua demi Anda. Terimakasih Dukungan bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Pria yang juga Ketua DPR RI itu terpilih secara aklamasi karena tak ada calon lain yang maju. Marzuki mengemukakan, ada pekerjaan berat yang harus dilakukan usai Munas. Dia memahami induk organisasi tenis meja Indonesia tengah dilanda konflik. PB PTMSI pecah jadi dua karena sebelumnya ada 23 pengprov PTMSI menggelar Munaslub dengan memilih Wakapolri Komjen Oegroseno sebagai ketua umum.
Karena itulah, Marzuki berjanji bakal merangkul 23 provinsi yang mengusung Oegroseno.
“Kami akan akomodir mereka untuk bisa bergabung. Kami meminta para pengprov untuk bersama-sama agar kembali. Saya hadir dalam organisasi PTMSI sebagai bentuk kesiapan saya membangun olahraga tenis meja Indonesia,” katanya.
Sebenarnya, Marzuki kurang berhasrat memimpin PB PTMSI. Namun karena ada desakan dari berbagai pihak, pimpinan DPR RI tersebut bersedia maju demi Merah Putih.
"Saya mengetahui risiko yang ada. Tapi tujuan saya ikut dalam pengurus tenis meja untuk kepentingan Merah Putih. Selanjutnya saya berharap tak akan ada lagi kotak-kotak di kepengurusan. Saya yakin kalau kepengurusan solid, tenis meja bisa tumbuh dan berkembang dan atlet bisa beerbicara di tingkat internasional,” ungkapnya.
Pada Munas tersebut, dari 34 pengprov yang diundang, hanya 13 yang hadir. Mereka adalah perwakilan Sumbar, Sumsel, Riau, Bengkulu, Lampung, Jabar, Banten, NTB, Kalbar, Kaltara, Maluku, Sulut dan Papua Barat.
Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman mengemukakan, Munas sudah dijalankan sesuai aturan yang ada. Sesuai perintah Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) dan Pengadilan, lanjut dia, KONI Pusat diminta menggelar Munas karena terjadi kisruh di tubuh PB PTMSI.
“Walau yang hadir 13 pengprov, ini tetap sah karena sudah sesuai aturan. Panitia sudah mengundang 34 pengprov, namun sampai pelaksanaan Munas tidak juga hadir,” kata Tono.Karena itu, tidak ada yang salah dengan terpilihnya Marzuki Alie sebagai ketua umum PB PTMSI.
Pihaknya justru menyayangkan 23 pengprov yang menamakan diri sebagai Presidium PB PTMSI dengan menggelar Munaslub dan memilih Oegroseno. “Ada yang belum bisa menahan emosi, kemudian membuat kepengurusan sendiri. Mereka keliru karena menggunakan cara-cara yang tidak sesuai aturan, seperti membuat presidium. Untuk selanjutnya, persoalan itu akan diselesaikan Pak Marzuki Alie sebagai ketua umum PB PTMSI yang baru,” ungkapnya.
- ***
========= Dukungan ANDA amat kami butuhkan agar lebih semangat dan berprestasi. Berapa pun dukungan Anda akan membuat kami lebih mengenal Anda dan kami pun tambah semangat untuk berkarya dan meningkatkan prestasi. Semua demi Anda. Terimakasih Dukungan bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar