Sumber Asli -- C0I - Anthony Sinisuka Ginting menjadi satu-satunya harapan Indonesia untuk meraih medali di Youth Olympic Games (YOG) 2014 yang kini sedang berlangsung di Nanjing, China. Anthony melangkah ke semifinal dalam pertandingan Rabu (20/8) malam setelah menundukkan Kanta Tsuneyama dari Jepang dengan 21-8, 14-21, 21-12.
Kemenangan ini tak hanya membuka peluang bagi Anthony untuk merebut medali di olimpiade khusus atlet junior ini. Tetapi, Anthony juga menjadi unggul dalam rekor pertemuannya dengan pemain dari Negeri Sakura tersebut dengan skor 2-1.
Anthony sempat mengalami kekalahan pada pertemuan perdana kedua pemain di Asia Junior Championships 2014 dengan skor 13-21 dan 15-21. Anthony kemudian membalas kekalahannya dengan menumbangkan Tsuneyama di turnamen yang lebih bergengsi, BWF World Junior Championships 2014, dengan 21-13 dan 21-5.
Pada pertandingan babak perempat final Youth Olympic Games 2014 kemarin, Anthony sempat kehilangan game kedua setelah menang telak di game pertama. Hal ini diakuinya karena begitu banyak kesalahan yang diperbuatnya pada game kedua hingga lawan banyak mendapat angka.
“Saya sudah memegang kendali permainan di game pertama, tetapi pada game kedua saya malah banyak mati sendiri. Banyak bola-bola pukulan saya terlalu memanjang ke belakang lapangan lawan, soalnya saya dapat bagian lapangan yang searah angin.” jelas Anthony seperti dikutip dari rilis yang diterima Suara Karya, kemarin.
“Selain itu, di game kedua saya juga merasa bermain kurang sabar, tidak seperti di game pertama,” tambah pemain asal klub SGS PLN ini.
Anthony pun berusaha kembali untuk mengembalikan irama permainannya seperti di game pertama. Ia mengaku tampil lebih sabar dan lebih mengatur bola-bola pengembaliannya ke arah lawan dan terus bermain menekan area pertahanan lawan.
Pada perebutan tiket final, Anthony akan berjumpa dengan lawan yang cukup berat, Lin Guipu dari China. Pemain unggulan kedua ini adalah peraih medali emas BWF World Junior Championships 2014.
Anthony dan Lin tercatat belum pernah bertemu di lapangan. Namun jika melihat kekuatan di atas kertas, Anthony punya rangking yang lebih tinggi yaitu 229, sedangkan Lin di peringkat 412 dunia.
“Peluang pasti ada, tinggal lihat di lapangan saja seperti apa. Siapa yang paling siap, dia yang akan menang,” ujar Anthony.
Sementara itu di tunggal putri, Ruselli Hartawan belum berhasil melewati babak perempat final. Ia terhenti di tangan unggulan pertama asal Jepang, Akane Yamaguchi, 6-21, 21-18, 11-21.
Di sektor ganda campuran, Ruselli yang berpasangan dengan Daniel Guda (Australia), gagal di babak penyisihan setelah kalah dari Qin Jinjing (China)/Mek Narongrit (Thailand), 13-21, 19-21. Sedangkan Anthony yang berpasangan dengan Katarina Beton (Slovenia), terhenti di perempat final setelah ditaklukkan Sachin Premashan Dias Angodavidanalage (Sri Lanka)/He Bing Jiao (China), 21-18, 17-21, 17-21.
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Kemenangan ini tak hanya membuka peluang bagi Anthony untuk merebut medali di olimpiade khusus atlet junior ini. Tetapi, Anthony juga menjadi unggul dalam rekor pertemuannya dengan pemain dari Negeri Sakura tersebut dengan skor 2-1.
Anthony sempat mengalami kekalahan pada pertemuan perdana kedua pemain di Asia Junior Championships 2014 dengan skor 13-21 dan 15-21. Anthony kemudian membalas kekalahannya dengan menumbangkan Tsuneyama di turnamen yang lebih bergengsi, BWF World Junior Championships 2014, dengan 21-13 dan 21-5.
Pada pertandingan babak perempat final Youth Olympic Games 2014 kemarin, Anthony sempat kehilangan game kedua setelah menang telak di game pertama. Hal ini diakuinya karena begitu banyak kesalahan yang diperbuatnya pada game kedua hingga lawan banyak mendapat angka.
“Saya sudah memegang kendali permainan di game pertama, tetapi pada game kedua saya malah banyak mati sendiri. Banyak bola-bola pukulan saya terlalu memanjang ke belakang lapangan lawan, soalnya saya dapat bagian lapangan yang searah angin.” jelas Anthony seperti dikutip dari rilis yang diterima Suara Karya, kemarin.
“Selain itu, di game kedua saya juga merasa bermain kurang sabar, tidak seperti di game pertama,” tambah pemain asal klub SGS PLN ini.
Anthony pun berusaha kembali untuk mengembalikan irama permainannya seperti di game pertama. Ia mengaku tampil lebih sabar dan lebih mengatur bola-bola pengembaliannya ke arah lawan dan terus bermain menekan area pertahanan lawan.
Pada perebutan tiket final, Anthony akan berjumpa dengan lawan yang cukup berat, Lin Guipu dari China. Pemain unggulan kedua ini adalah peraih medali emas BWF World Junior Championships 2014.
Anthony dan Lin tercatat belum pernah bertemu di lapangan. Namun jika melihat kekuatan di atas kertas, Anthony punya rangking yang lebih tinggi yaitu 229, sedangkan Lin di peringkat 412 dunia.
“Peluang pasti ada, tinggal lihat di lapangan saja seperti apa. Siapa yang paling siap, dia yang akan menang,” ujar Anthony.
Sementara itu di tunggal putri, Ruselli Hartawan belum berhasil melewati babak perempat final. Ia terhenti di tangan unggulan pertama asal Jepang, Akane Yamaguchi, 6-21, 21-18, 11-21.
Di sektor ganda campuran, Ruselli yang berpasangan dengan Daniel Guda (Australia), gagal di babak penyisihan setelah kalah dari Qin Jinjing (China)/Mek Narongrit (Thailand), 13-21, 19-21. Sedangkan Anthony yang berpasangan dengan Katarina Beton (Slovenia), terhenti di perempat final setelah ditaklukkan Sachin Premashan Dias Angodavidanalage (Sri Lanka)/He Bing Jiao (China), 21-18, 17-21, 17-21.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar