Sabtu, 23 Agustus 2014

Miris, Kondisi Latihan Atlet Angkat Besi Bekasi

Sumber Asli -- C0I - Pusat pelatihan angkat besi Kota Bekasi jauh dari kata memadai. Sebagian plafon gedung latihannya sudah mulai ambruk. Selain itu, gedung lama yang berlokasi di sekitar Stadion Internasional Bekasi itu tidak memiliki sirkulasi udara yang baik, dan fasilitas penunjang ideal seperti ruang ganti dan toilet.







Miris memang. Padahal, dari Gedung itu telah lahir sejumlah atlet angkat besi dunia. Dwi Mayassah Lestari, 16 misalnya. Berkali-kali Dwi mengharumkan nama Indonesia. Pada 2011 lalu, Dwi tampil di kejuaraan internasional Arafura Games di Australia, dan meraih dua medali emas di kelas angkat besi 63 kilogram kategori remaja dan junior, ditambah satu medali perunggu pada kategori senior.



Dua tahun kemudian, Dwi masuk dalam jajaran top dunia angkat besi kategori remaja. Namanya ada di peringkat 9 dunia dari 12 negara yang berlaga di kejuaraan Dunia di Uzbekistan dan berhasil melaju ke babak kualifikasi Olimpic Youth Games 2013. Prestasi kejuaraan internasional ini membuatnya disegani oleh lawan-lawannya dari berbagai negara.





Namun, prestasi bersinar itu tak sebanding dengan fasilitas yang diterimanya. Dengan bantuan dari KONI sebanyak Rp 300 ribu per bulan untuk tiap atlet, tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi para atlet. Akibatnya, mereka pun kekurangan suplemen makanan. "Kalau yang punya uang beli vitamin sendiri, yang enggak punya uang hanya minum air mineral," katanya.





Soal peralatan, sama menyedihkan. Peralatan latihan angkat besi belum pernah diganti, sehingga banyak yang berkarat. Lantai atlet saat mengangkat besi dari bahan tripleks telah pecah-pecah. Kondisi ini jelas tidak layak.





Menurut pelatih angkat besi Kota Bekasi, Bahagia Rumah Tangga, sejak 2010 lalu atau setelah penangkapan mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad karena tersangkut kasus korupsi, atlet angkat besi kehilangan induk semang yang rutin memberikan donasi dan aktif memotivasi atlet untuk terus mengejar prestasi. "Atlet latihan dengan fasilitas seadanya," kata Bahagia kepada Tempo, Jumat 22 Agustus 2014.



Alhasil, kini atlet pun berlatih dengan fasilitas seadanya. Dwi misalnya, menjelang akhir 2014 ini, Dwi akan turun di Pekan Olahraga Daerah Jawa Barat pada bulan Oktober dan PON Remaja pada bulan Desember 2014.





Dengan keterbatasan itu, Dwi yang turun di kelas 63 kilogram ini mendapatkan target tak ringan. “Aku targetkan meraih tiga medali emas dari masing-masing kejuaraan tersebut,” ujarnya.

- ***

========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========

-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi