Sumber Asli -- C0I - Panitia pelaksana tingkat daerah mengakui gaung pelaksanaan Islamic Solidarity Games (ISG) III sangat minim di Sumatera Selatan, meskipun perhelatan olahraga di Palembang akan digelar pada 22 September 2013.
"Diakui memang sosialisasi sangat minim meskipun Islamic Solidarity Games (ISG) akan digelar kurang dari satu bulan lagi, bahkan pertandingan basket sendiri akan dimulai pada 14 September," kata Ketua Pelaksana Islamic Solidarity Games (InaISGOC) Sumsel, Muddai Madang, di Palembang, Sabtu.
Ia mengemukakan, minimnya sosialisasi itu lantaran penetapan Provinsi Sumsel sebagai tuan rumah menggantikan Riau baru digelar pada 2 Juli 2013, dalam rapat koordinasi beberapa menteri.
Sementara, Keputusan Presiden terkait dengan peran sebagai penyelenggara itu dikeluarkan pada 29 Juli 2013.
"Jadi sangat mendadak sehingga sosialisasi yang dilakukan masih sangat minim, apalagi berdasarkan pembagian tanggung jawab menjadi kewenangan panitia pusat atau mata anggarannya tidak di daerah," ujarnya.
Ia menambahkan, ketersediaan dana juga menjadi kendala tersendiri, mengingat hingga kini panitia belum mendapatkan payung hukum berupa Keppres untuk pengadaan barang dengan cara penunjukan langsung.
"Uang satu rupiah pun hingga kini belum turun dari pos APBN, sementara kebutuhan dana semakin hari bertambah besar. Namun, panitia terus bekerja meskipun belum ada dananya, dengan kata lain ada pihak yang secara pribadi mau menalangi dahulu," ujarnya.
Terkait dengan sosialisasi itu, ia mengharapkan peran aktif dari media massa untuk menyampaikan informasi mengenai perhelatan ISG itu ke masyarakat.
"Harapan tentunya dengan para insan media karena dipandang cukup efektif, mengingat aksesnya sangat luas di masyarakat," ujarnya.
Sementara ini, sebanyak 38 negara telah memastikan sebagai peserta ISG, yakni Algeria, Azerbaijan, Brunei Darussaslam, Burkino Fasao, Mesir, Guyana, Indonesia, Iran, Iraq, Kuwait, Libya, Maladewa, Maroko, Malaysia, Oman, Pakistan, Palestina, Qatar, Saudi Arabia, Sudan, Suriah, Tajikistan, Turkmenistan, Turki, Uni Emirat Arab (UEA), Uganda, Yaman, Guinea, Mauritania, Gambia, Nigeria, Yordania, Togo, Pantai Gading, Senegal, Kamerun, Monzambik, dan Libanon.
Sedangkan, empat negara yang masih dinantikan konfirmasinya hingga hari ini, Gabon, Tunisia, Somalia, dan Jibuti.
"Diakui memang sosialisasi sangat minim meskipun Islamic Solidarity Games (ISG) akan digelar kurang dari satu bulan lagi, bahkan pertandingan basket sendiri akan dimulai pada 14 September," kata Ketua Pelaksana Islamic Solidarity Games (InaISGOC) Sumsel, Muddai Madang, di Palembang, Sabtu.
Ia mengemukakan, minimnya sosialisasi itu lantaran penetapan Provinsi Sumsel sebagai tuan rumah menggantikan Riau baru digelar pada 2 Juli 2013, dalam rapat koordinasi beberapa menteri.
Sementara, Keputusan Presiden terkait dengan peran sebagai penyelenggara itu dikeluarkan pada 29 Juli 2013.
"Jadi sangat mendadak sehingga sosialisasi yang dilakukan masih sangat minim, apalagi berdasarkan pembagian tanggung jawab menjadi kewenangan panitia pusat atau mata anggarannya tidak di daerah," ujarnya.
Ia menambahkan, ketersediaan dana juga menjadi kendala tersendiri, mengingat hingga kini panitia belum mendapatkan payung hukum berupa Keppres untuk pengadaan barang dengan cara penunjukan langsung.
"Uang satu rupiah pun hingga kini belum turun dari pos APBN, sementara kebutuhan dana semakin hari bertambah besar. Namun, panitia terus bekerja meskipun belum ada dananya, dengan kata lain ada pihak yang secara pribadi mau menalangi dahulu," ujarnya.
Terkait dengan sosialisasi itu, ia mengharapkan peran aktif dari media massa untuk menyampaikan informasi mengenai perhelatan ISG itu ke masyarakat.
"Harapan tentunya dengan para insan media karena dipandang cukup efektif, mengingat aksesnya sangat luas di masyarakat," ujarnya.
Sementara ini, sebanyak 38 negara telah memastikan sebagai peserta ISG, yakni Algeria, Azerbaijan, Brunei Darussaslam, Burkino Fasao, Mesir, Guyana, Indonesia, Iran, Iraq, Kuwait, Libya, Maladewa, Maroko, Malaysia, Oman, Pakistan, Palestina, Qatar, Saudi Arabia, Sudan, Suriah, Tajikistan, Turkmenistan, Turki, Uni Emirat Arab (UEA), Uganda, Yaman, Guinea, Mauritania, Gambia, Nigeria, Yordania, Togo, Pantai Gading, Senegal, Kamerun, Monzambik, dan Libanon.
Sedangkan, empat negara yang masih dinantikan konfirmasinya hingga hari ini, Gabon, Tunisia, Somalia, dan Jibuti.
- ***
-->
0 komentar:
Posting Komentar