Sumber Asli -- C0I - Pelatih loncat indah nasional Harli Ramayani berharap pemerintah menyediakan trampolin untuk keperluan latihan kering para peloncat indah di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Menurut Harli, latihan kering (dry training) diperlukan untuk memperbaiki teknik para atlet.
"Kami perlu setidaknya dua trampolin untuk latihan," ucap Harli di Jakarta, Selasa 27 Agustus 2013. Harli pada Juli lalu mendampingi anak asuhannya ke Kejuaraan Dunia Akuatik di Barcelona. Menurut dia, para atlet peraih medali, semisal dari Cina, memberikan porsi latihan yang cukup besar di tempat kering.
Selain untuk memperbaiki kualitas teknik atlet loncat indah, penggunaan trampolin pada sesi latihan kering berguna juga untuk menghindarkan atlet dari cedera. "Trampolin sudah jadi bagian yang harus dipakai. Karena kalau latihan di air terus menerus atlet berisiko terpeleset dan jatuh," ucap Harli. Dari sisi waktu pun, latihan di tempat kering akan menjadi lebih efisien dan atlet bisa belajar lebih detail.
Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia telah mengajukan permohonan untuk menambah fasilitas latihan kering. Namun hingga kini pemerintah belum mengabulkan. Menurut Harli, saat ini dari dua trampolin yang ada hanya satu yang bisa digunakan. Satu trampolin lagi rusak.
"Pegasnya sudah karatan, sehingga membahayakan kalau dipakai," ucapnya. Harli menuturkan, Kementerian Pemuda dan Olahraga juga sudah mengetahui kebutuhan trampolin yang sudah mendesak itu.
Menpora pernah mengunjungi tempat latihan loncat indah dan melihat langsung trampolin yang tak layak pakai tetapi masih digunakan tersebut. Saat itu pegas trampolin rusak persis di depan Menpora Roy Suryo. "Mungkin belum ada dananya sehingga sampai sekarang permintaan kami belum dikabulkan," ucap Harli.
Sementara itu, peloncat indah nomor papan 3 meter sinkronisasi, Eka Purnama Indah, mengatakan latihan kering menghemat tenaga bila dibandingkan dengan di kolam renang. Sebab saat latihan di air, para atlet mesti naik turun kolam. "Bahu jadi lelah kalau naik turun terus," jelas Eka.
Pada September mendatang tujuh atlet pelatnas akan mengikuti Kejuaraan Asia Loncat Indah di Singapura. "Saya belum menentukan siapa yang akan dikirim. Yang pasti yang terbaik," kata Harli.
"Kami perlu setidaknya dua trampolin untuk latihan," ucap Harli di Jakarta, Selasa 27 Agustus 2013. Harli pada Juli lalu mendampingi anak asuhannya ke Kejuaraan Dunia Akuatik di Barcelona. Menurut dia, para atlet peraih medali, semisal dari Cina, memberikan porsi latihan yang cukup besar di tempat kering.
Selain untuk memperbaiki kualitas teknik atlet loncat indah, penggunaan trampolin pada sesi latihan kering berguna juga untuk menghindarkan atlet dari cedera. "Trampolin sudah jadi bagian yang harus dipakai. Karena kalau latihan di air terus menerus atlet berisiko terpeleset dan jatuh," ucap Harli. Dari sisi waktu pun, latihan di tempat kering akan menjadi lebih efisien dan atlet bisa belajar lebih detail.
Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia telah mengajukan permohonan untuk menambah fasilitas latihan kering. Namun hingga kini pemerintah belum mengabulkan. Menurut Harli, saat ini dari dua trampolin yang ada hanya satu yang bisa digunakan. Satu trampolin lagi rusak.
"Pegasnya sudah karatan, sehingga membahayakan kalau dipakai," ucapnya. Harli menuturkan, Kementerian Pemuda dan Olahraga juga sudah mengetahui kebutuhan trampolin yang sudah mendesak itu.
Menpora pernah mengunjungi tempat latihan loncat indah dan melihat langsung trampolin yang tak layak pakai tetapi masih digunakan tersebut. Saat itu pegas trampolin rusak persis di depan Menpora Roy Suryo. "Mungkin belum ada dananya sehingga sampai sekarang permintaan kami belum dikabulkan," ucap Harli.
Sementara itu, peloncat indah nomor papan 3 meter sinkronisasi, Eka Purnama Indah, mengatakan latihan kering menghemat tenaga bila dibandingkan dengan di kolam renang. Sebab saat latihan di air, para atlet mesti naik turun kolam. "Bahu jadi lelah kalau naik turun terus," jelas Eka.
Pada September mendatang tujuh atlet pelatnas akan mengikuti Kejuaraan Asia Loncat Indah di Singapura. "Saya belum menentukan siapa yang akan dikirim. Yang pasti yang terbaik," kata Harli.
- ***
-->
0 komentar:
Posting Komentar