>
--> Sumber Asli -- C0I - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat berharap, pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) bisa digelar dua tahun sekali. Selama ini, gelaran multieven olahraga terbesar di Indonesia ini digelar dalam rentang waktu empat tahun sekali.Ketua KONI Pusat, Tono Suratman menuturkan, saat ini perhatian pemerintah ke dunia olahraga dinilainya masih sangat kurang. Baik dari sisi kebijakan maupun dari sisi pengadaan sarana prasarana.
“Maraknya penyalahgunaan narkoba, hingga masalah LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender), Ini karena olahraga menjadi hal yang kurang diperhatikan. Padahal di negara maju, olahraga itu hampir setiap hari dilakukan warganya,” ujar Tono di sela-sela pelaksanaan Chief de Mission (CdM) Meeting di Manson Pine Hotel, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (11/3/2016).
Tono menambahkan, olahraga pun menjadi salah satu kegiatan harian di setiap sekolah di negara maju. Namun di sekolah-sekolah di Indonesia, olahraga hanya sebagai pelengkap dan hanya dilakukan seminggu sekali.
“Jadi sekolah itu harus mulai memerintahkan untuk wajib berolahraga. Tak hanya itu, sarana olahraga pun harus diperbanyak,” terangnya.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah pun harus mampu mengalokasikan anggaran yang cukup bagi pelaksanaan kegiatan olahraga. Baik untuk penyediaan sarana prasarana, maupun kegiatan kejuaraan di semua cabang olahraga.
“Untuk PON XIX saja, Pemprov Jabar cukup menggelontorkan dana sekitar Rp3 trilyun sangat jauh berbeda dengan anggaran untuk BNN yang mencapai Rp20 trilyun. Lebih baik anggaran itu diserahkan untuk olahraga, jadi penyelenggaraan PON bisa dilakukan dua tahun sekali,” tegasnya.
***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 ========= -->
0 komentar:
Posting Komentar