>
--> Sumber Asli -- C0I - Sikap tegas ditunjukkan Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji yang mendukung gelaran sepakbola di wilayah yang dipimpinnya. Dia bahkan tak segan-segan untuk memecat para Kapolres di Jatim yang menghalang-halangi pelaksanaan sepakbola. Anton berharap kompetisi maupun turnamen di Jatim dapat kembali bergulir dengan lancar.Terhentinya denyut nadi sepakbola di Jatim ternyata menarik perhatian Kapolda Irjen Pol Anton Setiadji. Apalagi, ketika dia mengetahui sejumlah agenda resmi Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim turut mandeg. Padahal, PSSI Jatim memiliki tugas melakukan pembinaan usia muda dan jenjang kompetisi amatir.
"Saya prihatin karena di Jatim tidak ada turnamen sepakbola dari berbagai jenjang. Sejak saya memimpin di Jatim, belum lihat pertandingan antar klub-klub disini. Padahal, Jatim punya banyak klub dari level Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama," jlentreh Anton usai menggelar Forum Silaturahmi Pecinta Sepakbola di Wilayah Jatim di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Rabu (2/3).
Peraih penghargaan Adhi Makayasa 1983 ini menegaskan siap membuat Jatim kembali menjadi barometer sepakbola nasional. Jenderal bintang dua kelahiran Malang ini cukup fasih dengan sepakbola Jatim. Anton mengaku bangga karena sepakbola Jatim masih menjadi raja di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) dengan empat medali emas beruntun.
"Harus diingat, Jatim pernah meraih medali emas empat kali beruntun di PON. Mulai dari PON XIV/1996 Jakarta, PON XV/2000 Jatim, PON XVI/2004 Sumatera Selatan dan PON XVII/2008 Kalimantan Timur. Sayang, saat PON XVIII/2012 Riau, kita gagal. Saya berharap pada PON XIX/2016 Jawa Barat, Jatim bisa kembali berjaya," harap Anton.
Dia juga berharap sejumlah agenda PSSI Jatim pada 2016 ini bisa kembali berjalan. Karena sepanjang 2015 lalu, sejumlah agenda PSSI Jatim harus dibatalkan. Saat itu, gagalnya agenda PSSI Jatim digelar lantaran konflik yang terjadi antara Kemenpora dengan PSSI Pusat. Sebab, pihak Kemenpora sempat mengeluarkan edaran kepada Mabes Polri untuk melarang pelaksanaan turnamen sepakbola pada jenjang apapun.
Salah satu program PSSI Jatim yang batal adalah turnamen Piala Gubernur Jatim. Padahal, turnamen ini digeber untuk para pemain kelompok umur (KU) 15, 17 dan 19 tahun. Andai turnamen ini bisa bergulir sesuai jadwal, PSSI Jatim kini telah memiliki kerangka tim untuk PON Remaja dan PON 2020 mendatang.
"Saya siap mendukung program PSSI Jatim maupun turnamen demi kemajuan sepakbola Jatim, khususnya, dan sepakbola nasional. Bahkan, kalau perlu, kapolres yang menghalangi perhelatan sepakbola dari jenjang apapun di wilayah Jatim akan saya pecat," tegas Anton.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Asprov PSSI Jatim Wardi Azhari Siagian menyambut positif dukungan dari Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji. Menurut pria bertubuh tambun ini, sepakbola Jatim bisa kembali menjadi barometer di Tanah Air.
"Kami tentu berterima kasih dengan adanya dukungan ini. Kami siap kembali menggelar agenda sepakbola di wilayah Jatim," terangnya.
Sementara itu, Gubernur Soekarwo di acara yang juga dihadiri perwakilan suporter klub-klub asal Jatim, meminta suporter ikut cari solusi menuntaskan konflik yang terjadi di antara mereka. Tim kecil bahkan sudah dibentuk yang dipimpin Kapolda, Pangdam, Kejati, Bupati, dan Kapolres dengan melibatkan suporter.
“Yang bisa mencari perumusan penyelesaian masalah adalah suporter sendiri. Yang melakukan harus ambil keputusan bersama,” jelas Gubernur sambil menyebutkan alasan pembentukan tim kecil. “Agar suporter memahami pentingnya kebersamaan dan kekompakan tanpa memandang golongan,” tambahnya.
***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 ========= -->
0 komentar:
Posting Komentar