Sumber Asli -- C0I - Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) dibentuk dalam upaya mengangkat prestasi olahraga Indonesia. Program yang dibentuk melalui Surat Keputusan Presiden (Keppres) ini bertujuan untuk membantu menyempurnakan program pembinaan atlet elit dengan melibatkan sport science.
Mengawali kerjanya, Ahmad Soetjipto selaku komandan menginstruksikan jajarannya untuk melakukan tes medis kepada seluruh atlet yang sedang menjalani persiapan ke Olimpiade. Kemudian, tes yang sama diberlakukan kepada atlet yang dipersiapkan ke SEA Games Malaysia 2017 dan Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Test yang digelar meliputi kesehatan, vo2max, explosive power (daya ledak), kelenturan, kemampuan paru-paru, mengukur kekuatan lengan, dan mengukur kekuatan tungkai. Misinya, Satlak Prima untuk mengetahui kondisi fisik dan kesehatan atlet.
Dari hasil tes medis inilah, Satlak Prima bersama-sama pelatih induk-induk organisasi (PB/PP) menyusun program latihan.
"Atlet adalah aset yang paling berharga. Jadi, kita harus menjaganya dengan baik sehingga potensi mereka bisa terjaga dan dimaksimalkan. Tes medis ini sebagai acuan untuk menyusun program latihan guna meningkatkan prestasi puncak pada multi even SEA Games, Asian Games dan Olimpiade," kata Ketua Satlak Prima, Ahmad Soetijpto.
"Dari hasil medis itu juga bisa diketahui apakah kondisi atlet mengalami cidera atau tidak. Dengan demikian masalah cidera bisa diatasi lebih dini dan tidak ada pemaksaan yang menyebabkan fatalnya kondisi atlet," timpal Direktur Eksekutif Iptek Olahraga Satlak Prima, Hari Setiono.
Atlet pun menyambut baik adanya tes medis yang ditetapkan Satlak Prima. "Tak ada masalah adanya tes medis. Jadi, kita bisa tahu kondisi fisik yang sebenarnya. Apakah cidera atau tidak," kata lifter peraih perunggu Olimpiade London 2012, Eko Yuli Irawan.
"Ya, kita harus mendukung program tes medis itu. Semua kan demi kebaikan," timpal lifter peraih perak Olimpiade London 2012, Triyatno.
Satlak Prima dibangun dalam upaya mengangkat prestasi. Makanya, Satlak Prima itu dikhususkan bagi atlet elit yang akan dipersiapkan ke multi event.
"Satlak Prima itu tempatnya atlet elit yang menguasai teknik. Kita hanya tinggal memolesnya dengan sport science dan memberikan nutrisi sesuai dengan kebutuhannya," jelas Ahmad Soetjipto.
Berbicara masalah fasilitas, Achmad Sutjipto berusaha memberikan fasilitas memadai termasuk mengupayakan tidak ada lagi keterlambatan dana uang saku, dan akomodasi (penginapan dan makan). Dia mengatakan batas akhir buat Satlak Prima adalah setiap tanggal 7 setiap bulannya.
"Maksimum atlet sudah menerima anggaran tersebut sebelum tanggal 7," terangnya.
Menurut dia, upaya tersebut sebagai wujud memaksimalkan peran dan fungsi Satlak Prima yang kerap "bentrok" dengan PB terkait masalah anggaran pelatnas. "Kami akan mengupayakan supaya tidak ada lagi reimbursement dari PB/PP," lanjutnya.
Artinya, setiap pengajuan anggaran PB/PP terkait improvisasi pelatnas masing-masing akan dibayar kontan. Dengan catatan, administrasi yang disertakan juga harus klir.
Sejauh ini, anggaran untuk Satlak Prima sepanjang 2016 adalah Rp.570 miliar.- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
0 komentar:
Posting Komentar