Jumat, 29 Januari 2016

Inilah Pemecah Kebuntuan Sepakbola Indonesia

Sumber Asli -- C0I -Kompetisi merupakan jantung pembinaan olahraga. Jadi, janganlah pernah berbicara prestasi sepakbola bilamana kompetisi tidak berjalan. Ya, tidak terasa memang sepakbola Indonesia tanpa kompetisi sudah mau memasuki tahun kedua paska SK pembekuan yang dikeluarkan Menpora Imam Mahrawi. Dan, sejak itu lah nadi pembinaan sepakbola tersumbat. Bahkan, denyut jantung pembinaan sepakbola Indonesia terhenti  tatkala Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) menjatuhkan sanksi terhadap PSSI dengan batas waktu yang tidak ditentukan.

    Dalam kondisi tersebut memang kegiatan sepakbola tidak terhenti. Ada beberapa turnamen yang digelar seperti Piala Presiden 2015, Piala Jenderal Sudirman yang baru berakhir dan rencana beberapa turnamen lagi. Namun, tindakan menggelar turnamen yang dipelopori Kemenpora itu tidak bermanfaat dalam pembinaan sepakbola Indonesia. Boleh dibilang turnamen itu hanya sekedar pelepas dahaga. Atau mengisi kekosongan kompetisi dan menjaga agar pemain tidak kehilangan penghasilan.
    Di tengah kebuntuan itu, PT Liga Indonesia (LI) sebagai operator ISL mencoba mengakomodir desakan klub-klub agar kompetisi kembali berjalan dengan membuat terobosan mengganti ISL menjadi Indonesian Super Competition (ISC). Rencananya, PT Liga juga akan mendirikan PT baru sebagai operator untuk menggelar kompetisi yang dijadwalkan Maret hingga Nopember 2016. Tujuannya agar bisa mulus mendapatkan rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) sebagai syarat mendapatkan izin keramaian dari pihak kepolisian.
    Ya, ISC memang diharapkan sebagai pemecah kebuntuan dari buntut konflik PSSI dan Kemenpora.  Dan, beberapa turnamen yang sudah direncanakan seperti Piala Gubernur Kaltim, Piala Wali Kota Padang, hingga Piala Marah Halim bisa dijadikan ajang pramusim.
Dan, ISC juga bisa sebagai peredam kampanye aksi menolak turnamen yang telah diproklamirkan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI).
    Kini dengan rencana bergulirnya ISC, bukan hanya pemain elit yang terakomodir.  Namun, para pemain kelas dua yang biasa bermain di Divisi Utama dan Liga Nusantara serta Piala Soeratin U 18 juga akan mendapatkan panggung. Bravo ISC.
    "Kami menyambut baik diputarnya ISC sebagai pengganti ISL. Kompetisi ini dapat menjadi kebangkitan sepak bola di Indonesia,"kata Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho.
    Agung juga sepakat bahwa jika kompetisi ISC bisa diputar, tak menutup kemungkinan kompetisi level di bawahnya, seperti Divisi Utama dan Liga Nusantara juga dapat digelar. "Banyak klub yang rindu kompetisi. Mudah-mudahan, ISC tidak hanya sekadar wacana.     Pihak-pihak terkait harus serius menyiapkannya, termasuk perizinan," jelasnya.
Keinginan tampil di ISC juga diungkapkan bek sayap Persib Bandung, Tony Sucipto
Bahkan, dia memilih fokus menyiapkan diri menghadapi ISC. "Target kita di ISC, jadi sampai saat ini kita persiapan buat ISC," ujarnya.


- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi