Selasa, 19 Januari 2016

Ketua DPR RI: Selesaikan Segera Konflik Sepakbola

Sumber Asli -- C0I -Ternyata Ketua DPR-RI, Ade Komarudin memberikan perhatian serius terhadap kemelut PSSI dan Menpora Imam Nahrawi. Buktinya, politisi asal Golkar berjanji akan mendorong Komisi X DPR-RI untuk segera menyelesaikannya konflik sepakbola yang terus berkepanjangan.

    "Konflik sepakbola sudah memakan korban dimana banyak yang kehilangan pekerjaannya. Makanya, saya akan berkoordinasi dengan pihak Komisi X untuk mendorong
Kemenpora dan pemangku kebijakan sepakbola agar menyelesaikan dengan bijak," kata Ade Komarudin dalam acara syukuran panitia penyelengara Piala Presiden 2015 di  Kunstring Paleis Art Galery Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/1).
    Menurut Ade Komarudin, konflik sepakbola yang berdampak banyaknya pemain kehilangan pekerjaan itu sebaiknya menjadi pelajaran berharga.
"Mudah-mudahan itu (kisruh Kemenpora VS PSSI) menjadi pelajaran berharga dan ke depannya bisa lebih baik lagi," tambahnya.
    Pria kelahiran Purwakarta itu mengatakan beruntungnya banyak pihak mau membantu menggelar turnamen seperti Piala Presiden yang dihelat pihak swasta. Sebab, turnamen tersebut bisa menjadi pelepas dahaga di tengah kemarau panjang yang dirasakan pemain dan stakeholder sepakbola Indonesia.

    "Beruntung, di tengah konflik yang panjang itu, ada tokoh yang mampu menyelengarakan Piala Presiden. Tentu itu seperti Hujan di temgah kemarau panjang.," ujarnya.
    "Dunia sepak bola itu tanpa dorongan pemilik modal tidak akan besar. Kerjasana pemilik modal dan tim tentu sangat penting," tambahnya.
    Sementara itu, Ketua Steering Comittee (SC) Piala Presiden 2015, Maruarar Sirait, berterima kasih kepada banyak pihak yang turut menyukseskan sepakbola baik pada para klub, televisi yang siarkan (Indosiar), pelatih, pemain, manajer, sponsor, media dam tim audit.
    "Ada lima arahan dari Bapak Presiden Jokowi terkait pergelaran Piala Presiden 2015 yang membangkitkan olahraga nasional kita khususnya sepakbola ini," katanya.
    Pertama, semua harus transparan baik dana masuk, keluar dan saldo. Piala Presiden 2015 tidak menggunakan APBN maupun APBD dan murni berasal dari swasta, bahkan hasil audit adalah wajar tanpa pengecualian (WTP).
    "Kepercayaan jadi nomor satu, kalau tak dipercaya akan sulit rasanya bisa mengulang berikutnya. Saat ini, sudah banyak sponsor dan televisi yang berebut untuk mensponsori Piala Presiden 2015," jelas pria yang akrab disapa Ara.
    Kedua, fairplay. Sikap ini sangat bagus dalam mengawal wasit yang tidak bisa dibeli dan ditekan sehingga menghasilkan sikap yang profesional. Hal ini membuat wasit Indonesia berkualitas.
    Ketiga, melahirkan banyak prestasi dari turnamen, baik manajer, pelatih dan pemain sepakbola. Ini menjadi kematangan akan kedewasaa  yang mengahirkan kreativitas dan sikap sportif yang ditunjukkan juga oleh para suporter sepakbola.
    Keempat, pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Selama turnamen berlangsung membuat roda perekonomian berputar dan membuat para pedagang bisa hidup.
    Kelima, jadi hiburan rakyat, dimana ada pertumbuhan sebesar 45 persen masyarakat Indonesia yang menonton televisi saat Piala Presiden yang dinilai berkualitas.
Ara mengaku, meski ada beberapa kekurangan, pihaknya akan segera membenahi kedepannya, karena tak ada superman tapi membangun super tim demi nama baik bangsa dan negara.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi