Sumber Asli -- C0I -Tim Pelatda Pekan Olahraga Nasional (PON) DKI Jakarta akan bertolak ke China untuk menjalani training camp (TC) selama kurang lebih empat bulan. Tim yang akan diberangkatkan 6 – 10 atlet yang kini menjalani Pelatda.
Pegerasan ini dikemukakan Pelatih Kepada Pelatda Tenis Meja PON DKI Jakarta Arifin Tahir kepada Suara Karya di Jakarta, Rabu (13/1). Menurut dia, jika pengiriman tim ini dibantu dananya oleh KONI DKI maka seluruh atlet Pelatda akan dikirim ke China.
Namun kalau tidak ada bantuan dari KONI DKI maka yang diberangkatkan adalah atlet yang berada di bawah naungan yayasan Beelya, yakni sekitar enam atlet. Terdiri dari empat atlet putri dan dua atlet putra.
“Kita berharap semua anggota tim Pelatda dapat diberangkatkan ke China untuk mengasah kemampuan mereka menjelang PON. Tapi kalau tidak ada dukungan dari KONI DKI, maka enam atlet saja yang dapat dikirim,” kata Arifin.
Ke-10 anggota tim Pelatda PON tenis Meja DKI Jakarta adalah David Jacobs, Rocky Christopher, Bagus Adji Saputra, Ronald Kadiera, dan Taufik Dzikri di bagian putra, serta Stella Priska Palit, Mira Fitria, Rina Sintia, Desi Ramadanti, dan Tasya Fabian (putri).
“Untuk PON nanti PTMSI akan menetapkan delapan tim inti yang terdiri dari 4 putra dan 4 putri. Tapi karena waktunya masih panjang butuh teman latih tanding dalam Pelatda, maka ada 10 pemain yang kita latih di Pelatda,” lanjut Arifin.
Dikatakan, tenis meja menargetkan meraih tiga medali emas di PON XIX/2016 Jawa Barat Desember nanti. Nomor-nomor yang jadi bidikan adalah beregu putri, ganda putri, dan ganda campuran.
Arifin mengakui, lantaran kurangnya pemain berprestasi di luar Yayasan Beelya, maka mau tidak mau dirinya selaku pelatih kepala hanya mengandalkan pemain-pemain didikan Yayasan Beelya. Tapi untuk putra Arifin sangat optimis karena ada beberapa pemain potensial yang bisa diandalkan di kemudian hari.
“Untuk putra ada Fernando Pallar, Irvan Sumarta, Joshua, dan Benjamin yang diharapkan menjadi pemain pelapis nantinya. Semua pemain muda ini masih berusia 15 tahun, sehingga bisa diandalkan di PON Remaja 2017 di Jawa Tengah,” ungkap Arifin.
Ia menilai, regenerasi tenis meja di DKI Jakarta tidak jalan sehingga pemain yang muncul sangat sedikit. Padahal banyak klub di Jakarta yang membina atlet, namun hasilnya tidak maksimal.
“Kita kekurangan pelatih berkualitas. Makanya tidak banyak pemain berbakat yang muncul seperti era-era sebelumnya,” tegas Arifin yang pernah membina klub tenis meja Kuda Laut Jakarta ini.
--> Pegerasan ini dikemukakan Pelatih Kepada Pelatda Tenis Meja PON DKI Jakarta Arifin Tahir kepada Suara Karya di Jakarta, Rabu (13/1). Menurut dia, jika pengiriman tim ini dibantu dananya oleh KONI DKI maka seluruh atlet Pelatda akan dikirim ke China.
Namun kalau tidak ada bantuan dari KONI DKI maka yang diberangkatkan adalah atlet yang berada di bawah naungan yayasan Beelya, yakni sekitar enam atlet. Terdiri dari empat atlet putri dan dua atlet putra.
“Kita berharap semua anggota tim Pelatda dapat diberangkatkan ke China untuk mengasah kemampuan mereka menjelang PON. Tapi kalau tidak ada dukungan dari KONI DKI, maka enam atlet saja yang dapat dikirim,” kata Arifin.
Ke-10 anggota tim Pelatda PON tenis Meja DKI Jakarta adalah David Jacobs, Rocky Christopher, Bagus Adji Saputra, Ronald Kadiera, dan Taufik Dzikri di bagian putra, serta Stella Priska Palit, Mira Fitria, Rina Sintia, Desi Ramadanti, dan Tasya Fabian (putri).
“Untuk PON nanti PTMSI akan menetapkan delapan tim inti yang terdiri dari 4 putra dan 4 putri. Tapi karena waktunya masih panjang butuh teman latih tanding dalam Pelatda, maka ada 10 pemain yang kita latih di Pelatda,” lanjut Arifin.
Dikatakan, tenis meja menargetkan meraih tiga medali emas di PON XIX/2016 Jawa Barat Desember nanti. Nomor-nomor yang jadi bidikan adalah beregu putri, ganda putri, dan ganda campuran.
Arifin mengakui, lantaran kurangnya pemain berprestasi di luar Yayasan Beelya, maka mau tidak mau dirinya selaku pelatih kepala hanya mengandalkan pemain-pemain didikan Yayasan Beelya. Tapi untuk putra Arifin sangat optimis karena ada beberapa pemain potensial yang bisa diandalkan di kemudian hari.
“Untuk putra ada Fernando Pallar, Irvan Sumarta, Joshua, dan Benjamin yang diharapkan menjadi pemain pelapis nantinya. Semua pemain muda ini masih berusia 15 tahun, sehingga bisa diandalkan di PON Remaja 2017 di Jawa Tengah,” ungkap Arifin.
Ia menilai, regenerasi tenis meja di DKI Jakarta tidak jalan sehingga pemain yang muncul sangat sedikit. Padahal banyak klub di Jakarta yang membina atlet, namun hasilnya tidak maksimal.
“Kita kekurangan pelatih berkualitas. Makanya tidak banyak pemain berbakat yang muncul seperti era-era sebelumnya,” tegas Arifin yang pernah membina klub tenis meja Kuda Laut Jakarta ini.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
0 komentar:
Posting Komentar