Sumber Asli -- C0I -Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) DKI Jakarta, Alex Asmasoebrata mengancam akan melaporkan PB PON Jawa Barat 2016, PP Pordasi, panitia penyelenggara PON XIX/2016 Jabar ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Tinggi. Hal ini terkait adanya dugaan penyimpangan anggaran dalam pembangunan venue Pacuan Kuda Pantai Indah Legok Jawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran.
"Pacuan kuda yang akan dipakai untuk ajang PON nanti, masih tidak siap dan amburadul," kata Alex Asmasoebrata di Jakarta, Senin (18/1).
Melihat fasilitas yang ada di pacuan kuda tersebut banyak yang tidak sesuai dengan standar Pordasi, Alex menduga adanya penyimpangan dana. Salah satu yang disorotinya adalah panjang trek yang tidak sesuai dengan standarisasi minimum sepanjang 1.200 meter.
“Saya bersama sejumlah anggota Pengprov Pordasi lain yang kebetulan datang pada babak kualifikasi pacuan kuda yang berlangsung di Legok Jawa, 9-10 Januari lalu sempat mengukur langsung trek. Melihat hasilnya kita cukup kaget juga karena panjangnya cuma 1.157,5 meter. Tentunya itu tidak sesuai dengan standarisasi minimum Pordasi,” katanya.
Lebih lanjut, Alex menyampaikan, selain masalah trek masih banyak hal yang menurutnya pacuan kuda Legok Jawa tidak siap untuk ajang PON XIX/2016 nanti. Di antaranya rambu-rambu yang tidak nampak ke trek serta terlalu pendek, pandangan yang terhalang oleh karang, tidak adanya tribun di garis start dan finish, kandang kuda yang dinilainya tidak sesuai, serta tidak adanya room atau kamar untuk atlet.
“Pembangunan venue pacuan kuda ini menghabiskan anggaran sekitar Rp 5,3 miliar. Kalau melihat hasilnya saya bilang itu cuma menghambur-hamburkan uang saja. Karena hasilnya banyak yang tidak sesuai dengan standar Pordasi.Tidak cuma saya yang punya pendapat seperti itu Pengprov lain sperti Sumbar, Sumut, Jateng, Jatim, NTT pun punya penilaian sama. Itulah kenapa saya menduga ada penyimpangan yang terjadi dalam pembangunan venue pacuan kuda ini,” tegasnya.
Alex menuturkan sebelum melaporkan dugaannya itu ke KPK dan Kejaksaan Tinggi, pihaknya terlebih dulu akan melayangkan surat kepada seluruh pihak terkait dalam hal ini Gubernur selaku Ketua Umum PB PON, Pordasi Pusat, KONI Jabar dan pihak terkait lainnya, agar bisa memperbaiki kualitas venue pacuan kuda di Legok Jawa. Sehingga saat penyelenggaraan PON nanti venue sudah layak digunakan.
“Senin (18/1) surat itu saya layangkan. Jika surat itu tidak ditanggapi maka saya akan membuat laporan tentang dugaan penyimpangan pembangan venue pacuan kuda di Legok Jawa itu,” tandasnya.
--> "Pacuan kuda yang akan dipakai untuk ajang PON nanti, masih tidak siap dan amburadul," kata Alex Asmasoebrata di Jakarta, Senin (18/1).
Melihat fasilitas yang ada di pacuan kuda tersebut banyak yang tidak sesuai dengan standar Pordasi, Alex menduga adanya penyimpangan dana. Salah satu yang disorotinya adalah panjang trek yang tidak sesuai dengan standarisasi minimum sepanjang 1.200 meter.
“Saya bersama sejumlah anggota Pengprov Pordasi lain yang kebetulan datang pada babak kualifikasi pacuan kuda yang berlangsung di Legok Jawa, 9-10 Januari lalu sempat mengukur langsung trek. Melihat hasilnya kita cukup kaget juga karena panjangnya cuma 1.157,5 meter. Tentunya itu tidak sesuai dengan standarisasi minimum Pordasi,” katanya.
Lebih lanjut, Alex menyampaikan, selain masalah trek masih banyak hal yang menurutnya pacuan kuda Legok Jawa tidak siap untuk ajang PON XIX/2016 nanti. Di antaranya rambu-rambu yang tidak nampak ke trek serta terlalu pendek, pandangan yang terhalang oleh karang, tidak adanya tribun di garis start dan finish, kandang kuda yang dinilainya tidak sesuai, serta tidak adanya room atau kamar untuk atlet.
“Pembangunan venue pacuan kuda ini menghabiskan anggaran sekitar Rp 5,3 miliar. Kalau melihat hasilnya saya bilang itu cuma menghambur-hamburkan uang saja. Karena hasilnya banyak yang tidak sesuai dengan standar Pordasi.Tidak cuma saya yang punya pendapat seperti itu Pengprov lain sperti Sumbar, Sumut, Jateng, Jatim, NTT pun punya penilaian sama. Itulah kenapa saya menduga ada penyimpangan yang terjadi dalam pembangunan venue pacuan kuda ini,” tegasnya.
Alex menuturkan sebelum melaporkan dugaannya itu ke KPK dan Kejaksaan Tinggi, pihaknya terlebih dulu akan melayangkan surat kepada seluruh pihak terkait dalam hal ini Gubernur selaku Ketua Umum PB PON, Pordasi Pusat, KONI Jabar dan pihak terkait lainnya, agar bisa memperbaiki kualitas venue pacuan kuda di Legok Jawa. Sehingga saat penyelenggaraan PON nanti venue sudah layak digunakan.
“Senin (18/1) surat itu saya layangkan. Jika surat itu tidak ditanggapi maka saya akan membuat laporan tentang dugaan penyimpangan pembangan venue pacuan kuda di Legok Jawa itu,” tandasnya.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
0 komentar:
Posting Komentar