Sumber Asli -- C0I - Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menegaskan induk organisasi sepak bola Indonesia tetap membutuhkan pemerintah demi pembinaan dan prestasi sepak bola baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pernyataan orang nomor satu di PSSI itu disampaikan usai bertemu dengan perwakilan Kemenpora di Kantor PSSI yang berada di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu.
"Kita harus sinergi. Tidak mungkin kita meninggalkan pemerintah," kata Djohar Arifin Husin usai pertemuan dengan perwakilan Kemenporan yang dipimpin Deputi II Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Djoko Pekik itu.
Menurut dia, pada pertemuan yang baru pertama kali digelar ini kedua pihak menjabarkan program-program yang selama ini telah ada. Hanya saja, program dimasing-masing pihak belum sepenuhnya sinergi sehingga belum terlaksana dengan baik.
"Program pemerintah untuk pembinaan sepak bola bagus. Sekarang tinggal bagaimana menyinergikan. Butuh waktu untuk pembicaraan selanjutnya," katanya menambahkan.
Djohar menjelaskan, pada pertemuan yang juga dihadiri Tim Ad Hoc Sinergi bentukan PSSI ini, juga mulai dibicarakan batasan-batasan yang seharusnya menjadi tugas masing-masing pihak baik untuk PSSI maupun pemerintah dalam hal ini Kemenpora.
"Untuk membahas peran masing-masing akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Untuk waktu akan dibicarakan lagi. Yang jelas, PSSI sangat mengapresiasi langkah dari pemerintah," katanya menegaskan.
Sementara itu, Juru Bicara Kemenpora Gatot S Dewa Broto menegaskan, pemerintah tidak akan melakukan intervensi kepada PSSI. Dalam pertemuan tersebut hanya membahas perkembangan persepakbolaan nasional serta peran masing-masing pihak.
"Pertemuan tadi tidak saling menghakimi. Hanya pertemuan biasa saja. Kami juga membicarakan grand design (pola besar,red) sepak bola Indonesia," katanya usai pertemuan.
Hubungan antara PSSI dan Kemenpora sempat kurang harmonis setelah pihak pemerintah membentuk Tim Sembilan yang salah satu tugasnya menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada persepakbolaan nasional. Dibentuknya tim tersebut dinilai sebuah intervensi.
Hanya saja, saat diundang Tim Sembilan, Kamis (22/1) lalu, pihak PSSI tetap hadir meski akhirnya meninggalkan Kemenpora karena menilai pihak Tim Sembilan kurang menghargai kehadiran mereka yang sudah tepat waktu.
Setelah itu, Tim Sembilan melakukan penjadwalan ulang pertemuan tersebut pada hari Rabu. Hanya saja diwaktu yang sama, PSSI mengundang langsung Menpora Imam Nahrawi untuk melakukan pertemuan. Pihak Kemenpora akhirnya memutuskan untuk menghadiri undangan PSSI dan membatalkan pertemuan Tim Sembilan dengan PSSI.
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Pernyataan orang nomor satu di PSSI itu disampaikan usai bertemu dengan perwakilan Kemenpora di Kantor PSSI yang berada di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu.
"Kita harus sinergi. Tidak mungkin kita meninggalkan pemerintah," kata Djohar Arifin Husin usai pertemuan dengan perwakilan Kemenporan yang dipimpin Deputi II Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Djoko Pekik itu.
Menurut dia, pada pertemuan yang baru pertama kali digelar ini kedua pihak menjabarkan program-program yang selama ini telah ada. Hanya saja, program dimasing-masing pihak belum sepenuhnya sinergi sehingga belum terlaksana dengan baik.
"Program pemerintah untuk pembinaan sepak bola bagus. Sekarang tinggal bagaimana menyinergikan. Butuh waktu untuk pembicaraan selanjutnya," katanya menambahkan.
Djohar menjelaskan, pada pertemuan yang juga dihadiri Tim Ad Hoc Sinergi bentukan PSSI ini, juga mulai dibicarakan batasan-batasan yang seharusnya menjadi tugas masing-masing pihak baik untuk PSSI maupun pemerintah dalam hal ini Kemenpora.
"Untuk membahas peran masing-masing akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Untuk waktu akan dibicarakan lagi. Yang jelas, PSSI sangat mengapresiasi langkah dari pemerintah," katanya menegaskan.
Sementara itu, Juru Bicara Kemenpora Gatot S Dewa Broto menegaskan, pemerintah tidak akan melakukan intervensi kepada PSSI. Dalam pertemuan tersebut hanya membahas perkembangan persepakbolaan nasional serta peran masing-masing pihak.
"Pertemuan tadi tidak saling menghakimi. Hanya pertemuan biasa saja. Kami juga membicarakan grand design (pola besar,red) sepak bola Indonesia," katanya usai pertemuan.
Hubungan antara PSSI dan Kemenpora sempat kurang harmonis setelah pihak pemerintah membentuk Tim Sembilan yang salah satu tugasnya menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada persepakbolaan nasional. Dibentuknya tim tersebut dinilai sebuah intervensi.
Hanya saja, saat diundang Tim Sembilan, Kamis (22/1) lalu, pihak PSSI tetap hadir meski akhirnya meninggalkan Kemenpora karena menilai pihak Tim Sembilan kurang menghargai kehadiran mereka yang sudah tepat waktu.
Setelah itu, Tim Sembilan melakukan penjadwalan ulang pertemuan tersebut pada hari Rabu. Hanya saja diwaktu yang sama, PSSI mengundang langsung Menpora Imam Nahrawi untuk melakukan pertemuan. Pihak Kemenpora akhirnya memutuskan untuk menghadiri undangan PSSI dan membatalkan pertemuan Tim Sembilan dengan PSSI.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
Jakarta, Aktual.com – Direktur Hukum PSSI, Aristo Pangaribuan menegaskan bahwa, kompetisi di Indonesia tidak memerlukan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), untuk melakukan rekomendasi.
BalasHapus“BOPI tidak diperlukan selama ada induk cabang olahraga (PSSI),” kata Aristo dalam siaran persnya yang diterima wartawan, rabu (5/8).
BACA SELENGKAPNYA DI :
PSSI Tak Butuh BOPI