Sumber Asli -- C0I - Juara bertahan M88 Aspac Jakarta mengalahkan Garuda Kukar Bandung, 64-59, dalam lanjutan Seri V Liga Bola Basket Nasional (NBL) Indonesia 2013-2014 setelah melewati laga sengit di Hall Basket A Senayan, Jakarta, Sabtu.
Aspac membalikkan keadaan setelah tiga kuarter pertama bermain dalam keadaan tertekan oleh Garuda.
Berkat kemenangan tersebut, Aspac kembali ke puncak klasemen sementara dengan perolehan 49 poin dari 22 kemenangan dan lima kekalahan, sedangkan Garuda (40, 15-10) tidak beranjak dari peringkat keenam.
"Shooting guard" Garuda, Diftha Pratama menjadi pendulang angka terbanyak dalam laga tersebut dengan 18 poin, disusul "Guard" Aspac Andakara Prastawa Dhyaksa dengan 16 poin.
Namun pengubah permainan sebetulnya adalah Xaverius Prawiro. Di tengah tekanan ia mampu mengemas 15 angka dengan tingkat akurasi dua dari tiga tembakan dua angka dan tiga dari tujuh tembakan tiga angka serta dua dari tiga lemparan bebas.
Dia bahkan mampu mengirimkan enam "assist" yang banyak membantu timnya meraih kembali kepercayaan diri membalikkan keadaan.
Selanjutnya pada hari penutupan Seri V NBL, Minggu (27/4), Aspac berkesempatan untuk memperkokoh posisi mereka di puncak klasemen sementara kala menghadapi Pelita Jaya Energi Mega Persada (46, 21-4), sementara Garuda bertemu Satria Muda Britama Jakarta (48, 22-4).
Jalannya pertandinganAspac memasuki laga dengan lambat, bahkan mereka sempat tertinggal 8-14 di kuarter pertama, saat tembakan Galank menemui sasaran di sisa waktu satu menit 18 detik.
Tembakan tiga angka dari Xaverius Prawiro memberi Aspac keunggulan 15-14 dua detik jelang kuarter pertama berakhir.
Pada kuarter kedua Garuda justru menekan pedal gas lebih dalam, capaian pertama adalah menyamakan kedudukan lewat dua lemparan bebas Fadlan Minallah di sisa waktu tujuh menit 31 detik.
Semenjak itu, Garuda justru merebut kembali keunggulan dan mendapatkan keunggulan nyaman selisih tujuh angka lewat tembakan dua poin Fadlan Minallah yang mengubah kedudukan menjadi 27-20 di sisa waktu tiga menit 32 detik.
Paruh pertama pertandingan berakhir untuk keunggulan Garuda 31-21 atas sang juara bertahan.
Hingga dua kuarter pertama, bintang-bintang muda Aspac, yakni Prastawa dan Ebrahim Enguio "Biboy" Lopez tidak berhasil mencetak angka dari permainan terbuka. Dua angka yang diperoleh Prastawa keduanya berasal dari lemparan bebas.
Memasuki kuarter ketiga, Garuda berusaha memperbesar keunggulan, hal itu sukses dilakukan kala tembakan tiga angka Christ Gideon menemui sasaran di satu menit awal kuarter ketiga yang mengubah skor menjadi 36-22.
Meski demikian perlahan Aspac mulai mendekati perolehan angka Garuda, Biboy menuntaskan "three point play" yang mengubah kedudukan menjadi 31-36 di sisa waktu enam menit 45 detik kuarter ketiga.
Bukannya terdesak atas keadaan tersebut, Garuda justru kembali bangkit menjauh lewat enam angka yang dicetak Fadlan, Jonathan Elyaday dan Chandistira Pranatyo, mengubah kedudukan 42-33 di sisa waktu tiga menit 54 detik kuarter ketiga.
Mereka sukses membendung serangan Aspac, memperbesar keunggulan 48-37 kala menutup kuarter ketiga.
Memasuki kuarter keempat, Garuda berusaha menjaga keunggulan, pun demikian Aspac justru melesat perlahan memangkas selisih ketertinggalan.
Sebuah "steal" yang dilakukan Fandi Ramadhani atas umpan Jonathan ke Fadlan, diselesaikan dengan baik dengan sebuah "lay up" yang mengubah kedudukan menjadi 45-50 di sisa waktu tujuh menit 29 detik kuarter keempat.
Keadaan tersebut memaksa Wendha Wijaya, yang sudah terkena "foul trouble" atau empat kali pelanggaran, kembali turun melantai, untuk memimpin rekan-rekannya menjaga keunggulan.
Namun, kehadiran Wendha yang segera menyumbangkan tiga angka justru dijawab dengan kebangkitan Aspac.
Tembakan tiga angka Prastawa segera disusul dua lemparan bebas dari Rama yang membuat selisih tinggal satu poin saja dalam kedudukan 52-53 di sisa waktu empat menit tiga detik.
"Three point play" nan cantik dari Xaverius membawa Aspac membalikkan keadaan, unggul 55-53 di sisa waktu tiga menit 36 detik pertandingan.
Tiga poin dari Prastawa lantas memperjauh keunggulan Aspac, 58-53, di sisa waktu tiga menit enam detik.
Sempat disamakan 58-58, Aspac kembali unggul lewat tembakan tiga angka dari Xaverius yang mengubah kedudukan menjadi 61-58 di sisa waktu dua menit tiga detik.
Dalam keadaan tertinggal, Pelatih Garuda Antonius Ferry Rinaldo justru melakukan keputusan yang mengagetkan, menarik Wendha dari lapangan untuk digantikan Jonathan.
Pertandingan berakhir dengan kemenangan Aspac 64-59.
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Aspac membalikkan keadaan setelah tiga kuarter pertama bermain dalam keadaan tertekan oleh Garuda.
Berkat kemenangan tersebut, Aspac kembali ke puncak klasemen sementara dengan perolehan 49 poin dari 22 kemenangan dan lima kekalahan, sedangkan Garuda (40, 15-10) tidak beranjak dari peringkat keenam.
"Shooting guard" Garuda, Diftha Pratama menjadi pendulang angka terbanyak dalam laga tersebut dengan 18 poin, disusul "Guard" Aspac Andakara Prastawa Dhyaksa dengan 16 poin.
Namun pengubah permainan sebetulnya adalah Xaverius Prawiro. Di tengah tekanan ia mampu mengemas 15 angka dengan tingkat akurasi dua dari tiga tembakan dua angka dan tiga dari tujuh tembakan tiga angka serta dua dari tiga lemparan bebas.
Dia bahkan mampu mengirimkan enam "assist" yang banyak membantu timnya meraih kembali kepercayaan diri membalikkan keadaan.
Selanjutnya pada hari penutupan Seri V NBL, Minggu (27/4), Aspac berkesempatan untuk memperkokoh posisi mereka di puncak klasemen sementara kala menghadapi Pelita Jaya Energi Mega Persada (46, 21-4), sementara Garuda bertemu Satria Muda Britama Jakarta (48, 22-4).
Jalannya pertandinganAspac memasuki laga dengan lambat, bahkan mereka sempat tertinggal 8-14 di kuarter pertama, saat tembakan Galank menemui sasaran di sisa waktu satu menit 18 detik.
Tembakan tiga angka dari Xaverius Prawiro memberi Aspac keunggulan 15-14 dua detik jelang kuarter pertama berakhir.
Pada kuarter kedua Garuda justru menekan pedal gas lebih dalam, capaian pertama adalah menyamakan kedudukan lewat dua lemparan bebas Fadlan Minallah di sisa waktu tujuh menit 31 detik.
Semenjak itu, Garuda justru merebut kembali keunggulan dan mendapatkan keunggulan nyaman selisih tujuh angka lewat tembakan dua poin Fadlan Minallah yang mengubah kedudukan menjadi 27-20 di sisa waktu tiga menit 32 detik.
Paruh pertama pertandingan berakhir untuk keunggulan Garuda 31-21 atas sang juara bertahan.
Hingga dua kuarter pertama, bintang-bintang muda Aspac, yakni Prastawa dan Ebrahim Enguio "Biboy" Lopez tidak berhasil mencetak angka dari permainan terbuka. Dua angka yang diperoleh Prastawa keduanya berasal dari lemparan bebas.
Memasuki kuarter ketiga, Garuda berusaha memperbesar keunggulan, hal itu sukses dilakukan kala tembakan tiga angka Christ Gideon menemui sasaran di satu menit awal kuarter ketiga yang mengubah skor menjadi 36-22.
Meski demikian perlahan Aspac mulai mendekati perolehan angka Garuda, Biboy menuntaskan "three point play" yang mengubah kedudukan menjadi 31-36 di sisa waktu enam menit 45 detik kuarter ketiga.
Bukannya terdesak atas keadaan tersebut, Garuda justru kembali bangkit menjauh lewat enam angka yang dicetak Fadlan, Jonathan Elyaday dan Chandistira Pranatyo, mengubah kedudukan 42-33 di sisa waktu tiga menit 54 detik kuarter ketiga.
Mereka sukses membendung serangan Aspac, memperbesar keunggulan 48-37 kala menutup kuarter ketiga.
Memasuki kuarter keempat, Garuda berusaha menjaga keunggulan, pun demikian Aspac justru melesat perlahan memangkas selisih ketertinggalan.
Sebuah "steal" yang dilakukan Fandi Ramadhani atas umpan Jonathan ke Fadlan, diselesaikan dengan baik dengan sebuah "lay up" yang mengubah kedudukan menjadi 45-50 di sisa waktu tujuh menit 29 detik kuarter keempat.
Keadaan tersebut memaksa Wendha Wijaya, yang sudah terkena "foul trouble" atau empat kali pelanggaran, kembali turun melantai, untuk memimpin rekan-rekannya menjaga keunggulan.
Namun, kehadiran Wendha yang segera menyumbangkan tiga angka justru dijawab dengan kebangkitan Aspac.
Tembakan tiga angka Prastawa segera disusul dua lemparan bebas dari Rama yang membuat selisih tinggal satu poin saja dalam kedudukan 52-53 di sisa waktu empat menit tiga detik.
"Three point play" nan cantik dari Xaverius membawa Aspac membalikkan keadaan, unggul 55-53 di sisa waktu tiga menit 36 detik pertandingan.
Tiga poin dari Prastawa lantas memperjauh keunggulan Aspac, 58-53, di sisa waktu tiga menit enam detik.
Sempat disamakan 58-58, Aspac kembali unggul lewat tembakan tiga angka dari Xaverius yang mengubah kedudukan menjadi 61-58 di sisa waktu dua menit tiga detik.
Dalam keadaan tertinggal, Pelatih Garuda Antonius Ferry Rinaldo justru melakukan keputusan yang mengagetkan, menarik Wendha dari lapangan untuk digantikan Jonathan.
Pertandingan berakhir dengan kemenangan Aspac 64-59.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar