Sumber Asli -- C0I - Gagal memperbesar keunggulan tim Piala Davis Indonesia, David Agung Susanto mengakui keunggulan lawannya, Phillip King. David menilai lawan memiliki mental pertandingan yang lebih baik. David harus menyerah 2-6, 6-2, 6-7 dan 1-6.
Dalam pertandingan tersebut memang terlihat jelas perbedaan kualitas kedua pemin, khususnya dalam mental bertanding. Tunggal putra kedua Indonesia berkali kali melakukan kesalahan yang seharusnya bisa di hindarkan.
Bahkan sebuah momentum untuk menutup set ketiga dengan keunggulan tidak dapat dimanfaatkn dengan baik. Setelahnya, petenis kelahiran tahun 1991 seperti kehilangan akal untuk membalikan keadaan. Tekanan sebagai petenis tuan rumah mungkin membebani penampilnnya diatas lapangan.
"Sepanjang pertandingan saya merasa tegang, hal tersebut yang menyebabkan saya tidak dapat tampil secara maksimal. Apalagi ketika saya tidak dapat memanfaatkan kesempatan pada set ketiga saat unggul 5-4," kata David, kepada Wartawan, Jumat (25/4/2014).
"Secara kondisi fisik dan permainan saya tidak kalah dengan Phillip. Kekalahan sebenarnya ada pada faktor mental saya, itu saja," sambungnya.
Sementara itu sang pelatih, Roy Therik mengamini hal tersebut. Masalah mental adalah hal yang harus diatasi dan menjadi lawan terberat bagi David.
"David memang kalah mental di pertandingan tadi, ketika ia memiliki kesempatan di set ketiga dan membuangnya, itu menjadi beban yang menghantui penampilannya di set keempat," ungkap Roy.
"Ya, seperti itulah jika kita memakai pemain. Mereka masih kalah pengalaman dan juga secara mental. Hari ini saya hanya perintahkan David untuk bermain selama mungkin dengan Phillip, mengingat Phillip juga akan tampil keesokan harinya. Saya tidak bisa menjamin siapa yang akan turun diganda putra besok, susunan pemain bisa berubah kapan saja," tutup pelatih tim Piala Davis Indonesia.
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Dalam pertandingan tersebut memang terlihat jelas perbedaan kualitas kedua pemin, khususnya dalam mental bertanding. Tunggal putra kedua Indonesia berkali kali melakukan kesalahan yang seharusnya bisa di hindarkan.
Bahkan sebuah momentum untuk menutup set ketiga dengan keunggulan tidak dapat dimanfaatkn dengan baik. Setelahnya, petenis kelahiran tahun 1991 seperti kehilangan akal untuk membalikan keadaan. Tekanan sebagai petenis tuan rumah mungkin membebani penampilnnya diatas lapangan.
"Sepanjang pertandingan saya merasa tegang, hal tersebut yang menyebabkan saya tidak dapat tampil secara maksimal. Apalagi ketika saya tidak dapat memanfaatkan kesempatan pada set ketiga saat unggul 5-4," kata David, kepada Wartawan, Jumat (25/4/2014).
"Secara kondisi fisik dan permainan saya tidak kalah dengan Phillip. Kekalahan sebenarnya ada pada faktor mental saya, itu saja," sambungnya.
Sementara itu sang pelatih, Roy Therik mengamini hal tersebut. Masalah mental adalah hal yang harus diatasi dan menjadi lawan terberat bagi David.
"David memang kalah mental di pertandingan tadi, ketika ia memiliki kesempatan di set ketiga dan membuangnya, itu menjadi beban yang menghantui penampilannya di set keempat," ungkap Roy.
"Ya, seperti itulah jika kita memakai pemain. Mereka masih kalah pengalaman dan juga secara mental. Hari ini saya hanya perintahkan David untuk bermain selama mungkin dengan Phillip, mengingat Phillip juga akan tampil keesokan harinya. Saya tidak bisa menjamin siapa yang akan turun diganda putra besok, susunan pemain bisa berubah kapan saja," tutup pelatih tim Piala Davis Indonesia.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar