Sumber Asli -- C0I - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pesimis Tim Sembilan yang dibentuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi bisa mengubah wajah olahraga di Indonesia.
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Menurut anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PPP, Reni Marlinawati, pembentukkan Tim Sembilan merupakan ikhtiar yang harus ditunggu efektivitas dan hasilnya. Tim ini jangan hanya diniatkan untuk mendongkrak prestasi di dunia olahraga.
"Prestasi di olahraga tidak bisa dilakukan dengan cara instan. Dapat dipastikan Tim Sembilan yang ad hoc ini juga tidak akan mampu mendongkrak prestasi olahraga di Indonesia dengan cara instan," ujarnya kepada wartawan, Selasa (6/1/2015).
Reni mengatakan, untuk meningkatkan prestasi olahraga, seharusnya pemerintah memenuhi dan memperkuat infrastruktur dan peningkatan pembinaan usia dini. Kemudian meningkatan sumber daya manusia (SDM) yang meliputi integritas para pelatih dan wasit.
Hanya saja, Reni mempertanyakan tokoh yang dipilih menjadi bagian Tim Sembilan, terutama yang berlatar belakang hukum. Apalagi, tugas pokok Tim Sembilan adalah perbaikan sistem, organisasi,, pengelolaan dan pembinaan.
"Apa relevansinya dalam konteks empat tugas pokok tersebut? Jangan sampai Tim Sembilan justru menjadi blunder (kesalahan besar) dan tidak menghasilkan apapun. Apalagi pembentukan tim ini pembiayaannya bersumber dari anggaran negara," terangnya.
Seperti diketahui, Menpora membentuk Tim Sembilan untuk mengevaluasi kinerja PSSI, dan semua cabang olahraga. Adapun, nama-nama yang menjadi bagian dalam Tim Sembilan meliputi, Imam Prasojo (Sosiolog UI), Budiarto Shambazy, Ricky Yakobi, Gatot S Dewabroto, Profesor Nushasan (Akademisi), Joko Susilo (mantan Dubes Indonesia untuk Swiss), Eko Ciptadi (mantan pejabat KPK), Yunus Husen (PPATK), dan Oegroseno (mantan Wakapolri).
"Prestasi di olahraga tidak bisa dilakukan dengan cara instan. Dapat dipastikan Tim Sembilan yang ad hoc ini juga tidak akan mampu mendongkrak prestasi olahraga di Indonesia dengan cara instan," ujarnya kepada wartawan, Selasa (6/1/2015).
Reni mengatakan, untuk meningkatkan prestasi olahraga, seharusnya pemerintah memenuhi dan memperkuat infrastruktur dan peningkatan pembinaan usia dini. Kemudian meningkatan sumber daya manusia (SDM) yang meliputi integritas para pelatih dan wasit.
Hanya saja, Reni mempertanyakan tokoh yang dipilih menjadi bagian Tim Sembilan, terutama yang berlatar belakang hukum. Apalagi, tugas pokok Tim Sembilan adalah perbaikan sistem, organisasi,, pengelolaan dan pembinaan.
"Apa relevansinya dalam konteks empat tugas pokok tersebut? Jangan sampai Tim Sembilan justru menjadi blunder (kesalahan besar) dan tidak menghasilkan apapun. Apalagi pembentukan tim ini pembiayaannya bersumber dari anggaran negara," terangnya.
Seperti diketahui, Menpora membentuk Tim Sembilan untuk mengevaluasi kinerja PSSI, dan semua cabang olahraga. Adapun, nama-nama yang menjadi bagian dalam Tim Sembilan meliputi, Imam Prasojo (Sosiolog UI), Budiarto Shambazy, Ricky Yakobi, Gatot S Dewabroto, Profesor Nushasan (Akademisi), Joko Susilo (mantan Dubes Indonesia untuk Swiss), Eko Ciptadi (mantan pejabat KPK), Yunus Husen (PPATK), dan Oegroseno (mantan Wakapolri).
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar