Sumber Asli -- C0I - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menyatakan tidak akan mencoret cabang olahraga yang akan diikuti pada SEA Games ke-27 di Myanmar, 11-22 Desember mendatang. Ketua Umum KONI Tono Suratman menegaskan setiap induk cabang olahraga sudah mempersiapkan atletnya jauh-jauh hari untuk berlaga di SEA Games 2013.
"Kalau masalahnya ada pada dana, itu kan teknis," ucap Tono di Kantor KONI, Senin 22 Juli 2013. Menurut dia, sudah menjadi tugas pemerintah untuk menutupi kekurangan dari sisi pendanaan. Di sisi lain, Tono justru merasa prihatin persoalan dana selalu menjadi penghambat bagi atlet Indonesia untuk berlaga di ajang olahraga internasional.
Ia juga menyayangkan bila wacana pemotongan cabang olahraga menyeruak menjelang keberangkatan atlet menuju SEA Games. "Ironis kalau ada atlet dari satu cabang olahraga yang tidak berangkat hanya karena dana," kata Tono.
Lebih lanjut, Tono menjelaskan sasaran Indonesia tidak hanya SEA Games tapi juga Olimpiade. Segala hal yang menyangkut persiapan atlet untuk mengikuti kedua agenda multievent tersebut sudah dipersiapkan. Sehingga menurut dia, pemerintah tidak asal dalam melakukan pengurangan dana yang sudah diajukan oleh KONI dan induk organisasi cabang olahraga. "Kami sudah ajukan program sejak 2012," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dana sebesar Rp250 miliar yang dialokasikan untuk persiapan menuju SEA Games ke-27 Desember nanti ternyata tidak mencukupi. Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) mengalami kekurangan dana sebesar Rp60 miliar untuk memenuhi kebutuhan Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas).
Ketua Umum Satlak Prima Surya Dharma mengungkapkan akan melakukan efisiensi dengan cara mengurangi uji coba atau kompetisi yang dilakukan oleh atlet. Tak hanya menghemat anggaran, Satlak berencana mengurangi nomor pertandingan yang diikutsertakan dalam SEA Games.
Tono sendiri menyatakan tidak keberatan bila terjadi pengurangan nomor pertandingan. "Kami tidak ada masalah kalau ada pengurangan jenis (nomor) pertandingan," kata dia.
"Kalau masalahnya ada pada dana, itu kan teknis," ucap Tono di Kantor KONI, Senin 22 Juli 2013. Menurut dia, sudah menjadi tugas pemerintah untuk menutupi kekurangan dari sisi pendanaan. Di sisi lain, Tono justru merasa prihatin persoalan dana selalu menjadi penghambat bagi atlet Indonesia untuk berlaga di ajang olahraga internasional.
Ia juga menyayangkan bila wacana pemotongan cabang olahraga menyeruak menjelang keberangkatan atlet menuju SEA Games. "Ironis kalau ada atlet dari satu cabang olahraga yang tidak berangkat hanya karena dana," kata Tono.
Lebih lanjut, Tono menjelaskan sasaran Indonesia tidak hanya SEA Games tapi juga Olimpiade. Segala hal yang menyangkut persiapan atlet untuk mengikuti kedua agenda multievent tersebut sudah dipersiapkan. Sehingga menurut dia, pemerintah tidak asal dalam melakukan pengurangan dana yang sudah diajukan oleh KONI dan induk organisasi cabang olahraga. "Kami sudah ajukan program sejak 2012," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dana sebesar Rp250 miliar yang dialokasikan untuk persiapan menuju SEA Games ke-27 Desember nanti ternyata tidak mencukupi. Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) mengalami kekurangan dana sebesar Rp60 miliar untuk memenuhi kebutuhan Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas).
Ketua Umum Satlak Prima Surya Dharma mengungkapkan akan melakukan efisiensi dengan cara mengurangi uji coba atau kompetisi yang dilakukan oleh atlet. Tak hanya menghemat anggaran, Satlak berencana mengurangi nomor pertandingan yang diikutsertakan dalam SEA Games.
Tono sendiri menyatakan tidak keberatan bila terjadi pengurangan nomor pertandingan. "Kami tidak ada masalah kalau ada pengurangan jenis (nomor) pertandingan," kata dia.
- ***
0 komentar:
Posting Komentar