Rabu, 24 Juli 2013

Gelar Juara Perdana Si Penghenti "Kulkas Tiga Pintu"

Sumber Asli -- C0I - Kejutan besar dilakukan tim Jakarta yang mewakili Indonesia dengan menjadi kampiun di FIBA 3X3 World Tour Tokyo Masters 2013. Gelar juara ini bagaikan mimpi untuk pebasket berdarah Papua-Manado, Vinton Nollan Surawi.

Vinton mulai bekecimpung di basket nasional sejak 14 tahun lalu. Power forward berusia 32 tahun itu mengaku belum sekali pun mencicipi gelar juara, baik di kompetisi lokal maupun internasional.



Menjajal permainan baru di 3X3, Vinton akhirnya merasakan bagaimana menjadi tim terbaik. Ia pun merasa bisa melebihi prestasi bintang sepakbola asal Papua, Boaz Solossa, di kancah internasional.



"Rasa campur aduk, ada senang dan ada juga terharunya. Ini adalah pengalaman baru buat saya. Setelah 14 tahun di basket, jujur, kemarin baru merasakan jadi juara. Rasanya seperti melebihi Boaz," ujarnya sambil terkekeh pada wartawan.



Dengan tinggi 191 cm, pemain yang sekarang memperkuat Garuda Kukar di pentas National Basketball League (NBL)-Indonesia ini menjadi penghenti pemain lawan yang memiliki badan sebesar "kulkas tiga pintu", begitu deskripsi Sekjen PB Perbasi, Agus Mauro.



"Badan mereka lebih besar. Semua pemain harus bekerja ekstra keras. Kami sampai jatuh-jatuh dan benturan-benturan. Dan akhirnya bisa juara. Semoga ini jadi titik kemajuan basket Indonesia," lanjut Vinton.



Selain Vinton, tim 3X3 Jakarta juga diperkuat bintang Aspac Jakarta, Fandi Andhika Ramadhani. Pemain yang merasakan juara juara NBL musim 2013 sekaligus gelar Most Valueable Player (MVP) Final itu menceritakan kesulitan selama di Tokyo.



"Hari pertama benar-benar berantakan. Benar-benar buta dengan situasi 3X3 dengan bermain outdoor (di luar ruangan), cuaca panas, dan angin. Tiga kali bertanding dalam dua hari beruntun juga menyulitkan kami," ujar Rama menambahkan.



"Apalagi, ini pengalaman pertama kali, jadi belum tahu program recovery yang tepat di jadwal padat seperti ini. Kami benar-benar memikirkan hanya satu laga ke satu laga. Pas masuk 4 besar anak-anak makin semangat dan kami bersyukur akhirnya bisa juara," lanjut pemain 28 tahun tersebut.



Keberhasilan ini membuat Indonesia berhak tampil di Grand Final FIBA 3x3 di Istanbul, Turki, Oktober mendatang. Sejauh ini, baru dua tim yang lolos ke Istanbul yaitu Jakarta dan Nagoya. FIBA masih menunggu hasil rangkaian seri selanjutnya, yaitu seri San Juan di Puerto Rico (10-11 Agustus), seri Praha di Republik Ceko (24-25 Agustus), seri Lausanne di Swiss (30-31 Agustus), dan seri Rio de Janeiro di Brasil (14-15 September).

- ***



0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi