Sumber Asli -- C0I - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Rexy Mainaky, meminta tim bulu tangkis waspada dan jeli melihat permainan lawan dalam Kejuaraan Dunia Badminton World Federation 2013.
Pasalnya, Rexy menilai ajang berkelas seperti superseries kerap membuat pemain tampil grogi. “Kesalahan sedikit saja bisa jadi peluang untuk menang,” kata peraih medali emas Olimpiade 1996 Atlanta ini, Senin, 29 Juli 2013.
Menurut Rexy, Indonesia berpeluang mendapatkan satu gelar pada kejuaraan yang berlangsung 5-11 Agustus mendatang itu. “Yang realistis memang satu gelar. Kalau mau lebih, bisa dua gelar pada ganda campuran dan ganda putra,” kata Rexy.
Ia mengatakan gelar dapat diraih lewat ganda putra dan ganda campuran. Ia menilai penampilan dua nomor unggulan Indonesia ini sedang berada dalam kondisi yang baik. Bahkan Rexy berharap penampilan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bisa mencapai puncaknya pada Kejuaraan Dunia nanti.
Pada kesempatan lain, pemain ganda putra Hendra Setiawan menyatakan tidak ada perbedaan antara Kejuaraan Dunia dan ajang superseries lainnya. Tapi, untuk kejuaraan sekelas Kejuaraan Dunia, salah satu kunci permainan adalah berani menyerang. “Harus semangat dan siap sejak babak pertama,” kata dia.
Lebih lanjut, dari peta persaingan, Rexy menjelaskan, ganda Cina yang menjuarai All England, Liu Xiaolong/Qiu Zihan, dan Korea Selatan, Koh Sung Hyun/Lee Yong Dae, masih menjadi pesaing terberat. Namun Rexy optimistis Hendra/Ahsan bisa bersaing dengan mereka. “Saya melihat kans ketiga ganda ini berpeluang untuk juara,” kata dia.
Indonesia terakhir kali merebut gelar juara pada nomor ganda putra dalam Kejuaraan Dunia pada 2007. Saat itu medali emas Indonesia disumbangkan oleh Hendra Setiawan, yang berpasangan dengan Markis Kido.
Pasalnya, Rexy menilai ajang berkelas seperti superseries kerap membuat pemain tampil grogi. “Kesalahan sedikit saja bisa jadi peluang untuk menang,” kata peraih medali emas Olimpiade 1996 Atlanta ini, Senin, 29 Juli 2013.
Menurut Rexy, Indonesia berpeluang mendapatkan satu gelar pada kejuaraan yang berlangsung 5-11 Agustus mendatang itu. “Yang realistis memang satu gelar. Kalau mau lebih, bisa dua gelar pada ganda campuran dan ganda putra,” kata Rexy.
Ia mengatakan gelar dapat diraih lewat ganda putra dan ganda campuran. Ia menilai penampilan dua nomor unggulan Indonesia ini sedang berada dalam kondisi yang baik. Bahkan Rexy berharap penampilan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bisa mencapai puncaknya pada Kejuaraan Dunia nanti.
Pada kesempatan lain, pemain ganda putra Hendra Setiawan menyatakan tidak ada perbedaan antara Kejuaraan Dunia dan ajang superseries lainnya. Tapi, untuk kejuaraan sekelas Kejuaraan Dunia, salah satu kunci permainan adalah berani menyerang. “Harus semangat dan siap sejak babak pertama,” kata dia.
Lebih lanjut, dari peta persaingan, Rexy menjelaskan, ganda Cina yang menjuarai All England, Liu Xiaolong/Qiu Zihan, dan Korea Selatan, Koh Sung Hyun/Lee Yong Dae, masih menjadi pesaing terberat. Namun Rexy optimistis Hendra/Ahsan bisa bersaing dengan mereka. “Saya melihat kans ketiga ganda ini berpeluang untuk juara,” kata dia.
Indonesia terakhir kali merebut gelar juara pada nomor ganda putra dalam Kejuaraan Dunia pada 2007. Saat itu medali emas Indonesia disumbangkan oleh Hendra Setiawan, yang berpasangan dengan Markis Kido.
- ***
0 komentar:
Posting Komentar