Sumber Asli -- C0I - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memeriksa adik mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault, Adhyrusman Dault, terkait kasus pembangunan kompleks olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
"Yang bersangkutan akan kita periksa sebagai saksi," ujar Kabag Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, Rabu (17/7/2013).
Sebelumnya, Adhyrusman juga pernah diperiksa terkait kasus yang sama pada 14 Februari 2013.
Selain adik Adhyaksa tersebut, KPK juga kembali memeriksa Purwadi Hendro Pratomo selaku Project Manager Adhi-Karya, Dirut PT Methapora Solusi Global Rizal Syarifuddin serta Manager Kontruksuksi dan Team Leader Project Ciriajasa Malemta Ginting.
KPK telah menetapkan mantan Menpora Andi Mallarangeng dan mantan Kepala Biro Rumah Tangga Deddy Kusdinar, serta mantan Ketua KSO Teuku Bagus Muhammad Noor sebagai tersangka.
Mereka diduga menyalahgunakan wewenang yang menguntungkan diri sendiri atau orang lain hingga menimbulkan kerugian negara. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melansir, total kerugian dari proyek bernilai Rp 2,5 triliun itu mencapai Rp243 miliar.
Dari tiga tersangka di atas, KPK telah menahan Deddy Kusnidar dengan pertimbangan sebagai tersangka pertama. Tersangka lain ada kemungkinan segera menyusul dalam waktu dekat ini.
"Yang bersangkutan akan kita periksa sebagai saksi," ujar Kabag Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, Rabu (17/7/2013).
Sebelumnya, Adhyrusman juga pernah diperiksa terkait kasus yang sama pada 14 Februari 2013.
Selain adik Adhyaksa tersebut, KPK juga kembali memeriksa Purwadi Hendro Pratomo selaku Project Manager Adhi-Karya, Dirut PT Methapora Solusi Global Rizal Syarifuddin serta Manager Kontruksuksi dan Team Leader Project Ciriajasa Malemta Ginting.
KPK telah menetapkan mantan Menpora Andi Mallarangeng dan mantan Kepala Biro Rumah Tangga Deddy Kusdinar, serta mantan Ketua KSO Teuku Bagus Muhammad Noor sebagai tersangka.
Mereka diduga menyalahgunakan wewenang yang menguntungkan diri sendiri atau orang lain hingga menimbulkan kerugian negara. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melansir, total kerugian dari proyek bernilai Rp 2,5 triliun itu mencapai Rp243 miliar.
Dari tiga tersangka di atas, KPK telah menahan Deddy Kusnidar dengan pertimbangan sebagai tersangka pertama. Tersangka lain ada kemungkinan segera menyusul dalam waktu dekat ini.
- ***
0 komentar:
Posting Komentar