Sumber Asli -- C0I - Pemain ganda campuran andalan, Liliyana Natsir bersyukur pasangan Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan juga diunggulkan pada turnamen bulu tangkis bergengsi Kejuaraan Dunia 2013 sehingga bebannya bersama pasangannya Tontowi Ahmad sedikit berkurang.
Selama ini, Liliyana bersama Tontowi yang merupakan pasangan ganda campuran terbaik Indonesia memang selalu menjadi tumpuan Indonesia dalam berbagai kejuaraan bulu tangkis bergengsi. Namun, dengan melesatnya prestasi Ahsan/Hendra, beban pun dibagi kepada kedua pasangan tersebut.
"Kalau sekarang beban berkurang, sekarang kan ada Hendra dan Ahsan. Rasanya lebih ringan," kata Liliyana, disela-sela buka puasa bersama keluarga besar PBSI, di Jakarta, Senin (29/7).
Liliyana mengaku harapan juara yang selama ini selalu dibebankan kepadanya dan Tontowi menjadi tantangan tersendiri.
"Namanya jadi unggulan satu-satunya pasti beban, meskipun berusaha tidak dipikirin. Tidur juga jadi tidak nyenyak," tutur Liliyana.
Kini, ia mengaku merasa lebih lega karena tidak menjadi satu-satunya yang ditargetkan PBSI untuk bisa meraih gelar.
Penampilan Ahsan/Hendra memang tengah melesat. Peringkat Ahsan/Hendra meroket ketujuh dunia setelah berjaya di kandang sendiri dengan memenangi Indonesia Terbuka mengalahkan pasangan nomor satu BWF Ko Sung-hyun/Lee Young-dae (Korea Selatan).
Hanya berselang sepekan, Ahsan/Hendra kembali menggondol gelar di Singapura Terbuka dengan mengalahkan lawan yang sama.
Tontowi/Liliyana dan Ahsan/Hendra ditargetkan oleh PBSI bisa memboyong gelar juara pada turnamen yang berlangsung di Guangzhou, China, 5-11 Agustus mendatang. Kejuaraan ini akan menjadi yang kedua bagi Tontowi/Liliyana dan pengalaman pertama bagi pasangan Ahsan/Hendra.
Selama ini, Liliyana bersama Tontowi yang merupakan pasangan ganda campuran terbaik Indonesia memang selalu menjadi tumpuan Indonesia dalam berbagai kejuaraan bulu tangkis bergengsi. Namun, dengan melesatnya prestasi Ahsan/Hendra, beban pun dibagi kepada kedua pasangan tersebut.
"Kalau sekarang beban berkurang, sekarang kan ada Hendra dan Ahsan. Rasanya lebih ringan," kata Liliyana, disela-sela buka puasa bersama keluarga besar PBSI, di Jakarta, Senin (29/7).
Liliyana mengaku harapan juara yang selama ini selalu dibebankan kepadanya dan Tontowi menjadi tantangan tersendiri.
"Namanya jadi unggulan satu-satunya pasti beban, meskipun berusaha tidak dipikirin. Tidur juga jadi tidak nyenyak," tutur Liliyana.
Kini, ia mengaku merasa lebih lega karena tidak menjadi satu-satunya yang ditargetkan PBSI untuk bisa meraih gelar.
Penampilan Ahsan/Hendra memang tengah melesat. Peringkat Ahsan/Hendra meroket ketujuh dunia setelah berjaya di kandang sendiri dengan memenangi Indonesia Terbuka mengalahkan pasangan nomor satu BWF Ko Sung-hyun/Lee Young-dae (Korea Selatan).
Hanya berselang sepekan, Ahsan/Hendra kembali menggondol gelar di Singapura Terbuka dengan mengalahkan lawan yang sama.
Tontowi/Liliyana dan Ahsan/Hendra ditargetkan oleh PBSI bisa memboyong gelar juara pada turnamen yang berlangsung di Guangzhou, China, 5-11 Agustus mendatang. Kejuaraan ini akan menjadi yang kedua bagi Tontowi/Liliyana dan pengalaman pertama bagi pasangan Ahsan/Hendra.
- ***
0 komentar:
Posting Komentar