Sumber Asli -- C0I - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menunjuk Christian Hadinata untuk melakukan pembinaan dini ke seluruh provinsi dengan mengangkatnya sebagai Staf Ahli Pendidikan dan Pelatihan serta Pembinaan.
Sebelumnya legendaris bulu tangkis Indonesia itu menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Pelatnas, membawahi seluruh kegiatan pelatnas PBSI di Cipayung.
"Tetapi melihat Koh Chris (panggilan akrab Christian) punya banyak pengalaman dan pengetahuan, PBSI melihatnya sayang saja jika dia hanya di pelatnas," kata Wakil Sekretaris Jenderal PB PBSI, Ahmad Budiarto, di Jakarta, Rabu.
Menurut Budi, PBSI ingin memulai pembinaan dini ke seluruh Indonesia. Peran Christian yang dikenal bertangan dingin itu dinilai tepat untuk memberikan pelatihan kepada atlet serta pelatih di seluruh provinsi Indonesia.
"Nanti dia akan mendatangi satu provinsi ke provinsi lain agar perkembangan bulu tangkis Indonesia bisa merata," ujar Budi.
"Koh Chris akan bekerja sama dengan Basri Yusuf (Kepala Bidang Pengembangan PBSI) untuk menyusun program terkait," tambahnya.
Christian adalah mantan pemain spesialis ganda yang pernah menjadi juara dunia dalam berbagai turnamen internasional bergengsi seperti All England, Kejuaraan Dunia, dan masih banyak lagi.
Setelah gantung raket, ia terus berkontribusi di bulu tangkis Indonesia. Termasuk mencetak ganda yang paling menakutkan pada zamannya, yakni duet Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky. Christian sebagai pelatih pasangan itu berhasil membawa mereka menjadi juara Olimpiade Atlanta 1996.
PBSI melakukan beberapa perombakan struktur dalam kepengurusannya termasuk Sekjen PBSI Anton Subowo yang menggantikan Koesdarto. Koesdarto mundur karena alasan kesehatan. Anton, didampingi Ahmad Budiarto yang menjadi wakilnya. Sementara posisi Christian sebelumnya sebagai Kepala Sub Bidang Pelatnas digantikan Ricky Soebagdja. Ricky yang tadinya menjabat Kepala Bidang Humas dan Sosial Media digantikan mantan pebulu tangkis Yuni Kartika.
Surat Keputusan perombakan ini sudah keluar per Juli namun masih tertahan di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sekaligus berbarengan dengan perubahan penyebutan dari Pengurus Besar menjadi Pengurus Pusat.
"SK masih menunggu tanda tangan dari Pak Tono Suratman (Ketua Umum KONI)," jelas Budi.
Sebelumnya legendaris bulu tangkis Indonesia itu menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Pelatnas, membawahi seluruh kegiatan pelatnas PBSI di Cipayung.
"Tetapi melihat Koh Chris (panggilan akrab Christian) punya banyak pengalaman dan pengetahuan, PBSI melihatnya sayang saja jika dia hanya di pelatnas," kata Wakil Sekretaris Jenderal PB PBSI, Ahmad Budiarto, di Jakarta, Rabu.
Menurut Budi, PBSI ingin memulai pembinaan dini ke seluruh Indonesia. Peran Christian yang dikenal bertangan dingin itu dinilai tepat untuk memberikan pelatihan kepada atlet serta pelatih di seluruh provinsi Indonesia.
"Nanti dia akan mendatangi satu provinsi ke provinsi lain agar perkembangan bulu tangkis Indonesia bisa merata," ujar Budi.
"Koh Chris akan bekerja sama dengan Basri Yusuf (Kepala Bidang Pengembangan PBSI) untuk menyusun program terkait," tambahnya.
Christian adalah mantan pemain spesialis ganda yang pernah menjadi juara dunia dalam berbagai turnamen internasional bergengsi seperti All England, Kejuaraan Dunia, dan masih banyak lagi.
Setelah gantung raket, ia terus berkontribusi di bulu tangkis Indonesia. Termasuk mencetak ganda yang paling menakutkan pada zamannya, yakni duet Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky. Christian sebagai pelatih pasangan itu berhasil membawa mereka menjadi juara Olimpiade Atlanta 1996.
PBSI melakukan beberapa perombakan struktur dalam kepengurusannya termasuk Sekjen PBSI Anton Subowo yang menggantikan Koesdarto. Koesdarto mundur karena alasan kesehatan. Anton, didampingi Ahmad Budiarto yang menjadi wakilnya. Sementara posisi Christian sebelumnya sebagai Kepala Sub Bidang Pelatnas digantikan Ricky Soebagdja. Ricky yang tadinya menjabat Kepala Bidang Humas dan Sosial Media digantikan mantan pebulu tangkis Yuni Kartika.
Surat Keputusan perombakan ini sudah keluar per Juli namun masih tertahan di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sekaligus berbarengan dengan perubahan penyebutan dari Pengurus Besar menjadi Pengurus Pusat.
"SK masih menunggu tanda tangan dari Pak Tono Suratman (Ketua Umum KONI)," jelas Budi.
- ***
0 komentar:
Posting Komentar