Sumber Asli -- C0I -Kabar duka datang dari Berry Angriawan, ganda putra Indonesia yang tengah bertanding di Jerman Terbuka bersama pasangannya, Rian Agung Saputro. Ayah Berry meninggal dunia karena stroke.
Kabar duka tersebut diketahui Berry sebelum bertanding di babak pertama Jerman Terbuka melawan pasangan Jerman, Fabian Holzer/Mark Lamsfuss. Meski dalam kondisi berduka, Berry/Ryan berhasil menang dengan skor 21-10, 16-21, dan 21-12.
"Berry/Rian hari ini tampil bagus, mereka juga kan sebenarnya punya kemampuan yang masih di atas lawan. Hanya saja tadi di game kedua mereka sempat kendor, Rian seperti kurang konsentrasi," kata Chafidz Yusuf, Pelatih ganda putra.
"Untuk Berry sendiri nggak ada masalah, walaupun dia sedang dapat musibah dengan kehilangan Ayahnya, tapi dia justru kelihatan lebih termotivasi dan ingin menunjukkan kemampuannya," ia menambahkan.
Berry mendapat kabar Ayahnya meninggal dunia Rabu (25/2/2015) pagi sebelum bertanding. Ayah Berry, Ade Suhandi, telah lama mengidap stroke.
"Waktu di lapangan saya tidak terpengaruh, tapi begitu selesai main rasanya sedih, pengen nangis, karena nggak bisa lihat wajah papa untuk terakhir kali," kata Berry.
"Saya tahunya malah dari teman-teman yang nge-chat di line dan facebook, sempet kaget, karena mama di rumah juga nggak ngabarin. Mungkin sengaja biar konsentrasi saya tidak terpecah. Papa sudah dimakamkan langsung siang tadi. Sekarang saya tinggal mendoakan saja, karena memang tidak bisa apa-apa lagi," ungkap Berry.
Kondisi sang Ayah mulai menurun sejak Agustus tahun lalu. Kala itu Berry yang tengah bertanding di Kejuaraan Dunia di Denmark mendapat kabar Ayahnya harus dirawat karena stroke.
"Dari situ sudah tidak ada peningkatan. Kondisi Papa semakin drop, makin kurus dan nggak mau makan. Sebelum berangkat ke Austria saya sempat pamit. Papa mendoakan supaya pertandingannya lancar, kalau bisa juara. Makanya di sini saya ingin tetap semangat demi Papa," Berry menutup.
Berry mengaku sempat mendapat firasat kemarin malam. Ia dan rekannya Edi Subaktiar mendengar lagu berjudul 'Kehilangan' dari Rhoma Irama.
"Di situ saya bilang ke Edi, ini lagunya untuk kehilangan orang tua ya, coba dengerin lagu ini, kalau sudah kehilangan baru kerasa ya. Mungkin ini semacam firasat. Ternyata paginya saya dapet kabar duka seperti ini," ungkap atlet kelahiran Sukabumi, 3 Oktober 1991 tersebut.
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Kabar duka tersebut diketahui Berry sebelum bertanding di babak pertama Jerman Terbuka melawan pasangan Jerman, Fabian Holzer/Mark Lamsfuss. Meski dalam kondisi berduka, Berry/Ryan berhasil menang dengan skor 21-10, 16-21, dan 21-12.
"Berry/Rian hari ini tampil bagus, mereka juga kan sebenarnya punya kemampuan yang masih di atas lawan. Hanya saja tadi di game kedua mereka sempat kendor, Rian seperti kurang konsentrasi," kata Chafidz Yusuf, Pelatih ganda putra.
"Untuk Berry sendiri nggak ada masalah, walaupun dia sedang dapat musibah dengan kehilangan Ayahnya, tapi dia justru kelihatan lebih termotivasi dan ingin menunjukkan kemampuannya," ia menambahkan.
Berry mendapat kabar Ayahnya meninggal dunia Rabu (25/2/2015) pagi sebelum bertanding. Ayah Berry, Ade Suhandi, telah lama mengidap stroke.
"Waktu di lapangan saya tidak terpengaruh, tapi begitu selesai main rasanya sedih, pengen nangis, karena nggak bisa lihat wajah papa untuk terakhir kali," kata Berry.
"Saya tahunya malah dari teman-teman yang nge-chat di line dan facebook, sempet kaget, karena mama di rumah juga nggak ngabarin. Mungkin sengaja biar konsentrasi saya tidak terpecah. Papa sudah dimakamkan langsung siang tadi. Sekarang saya tinggal mendoakan saja, karena memang tidak bisa apa-apa lagi," ungkap Berry.
Kondisi sang Ayah mulai menurun sejak Agustus tahun lalu. Kala itu Berry yang tengah bertanding di Kejuaraan Dunia di Denmark mendapat kabar Ayahnya harus dirawat karena stroke.
"Dari situ sudah tidak ada peningkatan. Kondisi Papa semakin drop, makin kurus dan nggak mau makan. Sebelum berangkat ke Austria saya sempat pamit. Papa mendoakan supaya pertandingannya lancar, kalau bisa juara. Makanya di sini saya ingin tetap semangat demi Papa," Berry menutup.
Berry mengaku sempat mendapat firasat kemarin malam. Ia dan rekannya Edi Subaktiar mendengar lagu berjudul 'Kehilangan' dari Rhoma Irama.
"Di situ saya bilang ke Edi, ini lagunya untuk kehilangan orang tua ya, coba dengerin lagu ini, kalau sudah kehilangan baru kerasa ya. Mungkin ini semacam firasat. Ternyata paginya saya dapet kabar duka seperti ini," ungkap atlet kelahiran Sukabumi, 3 Oktober 1991 tersebut.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar