Sumber Asli -- C0I - Tuan rumah Indonesia juara umum pesta olahraga negara-negara Islam (Islamic Solidarity Games III) di Palembang, Sumatera Selatan, 22 September--1 Oktober 2013, setelah hari terakhir, Selasa, meraih medali terbanyak dari 46 negara peserta.
Kontingen tuan rumah mengumpulkan 36 medali emas, 35 perak, dan 34 perunggu, disusul Iran pada urutan kedua dengan meraih 30 emas, 17 perak, dan 12 perunggu.
Sedangkan peringkat ketiga ditempati Mesir dengan meraup 26 emas, 28 perak, dan 31 perunggu.
Keberhasilan para atlet Indonesia yang berlaga pada 13 cabang olahraga (atletik, bola basket, bola voli indoor, bola voli pantai, taekwondo, karate, wushu, renang, bulu tangkis, sepak bola, tenis lapangan, panahan, dan angkat besi) itu mendapatkan apresiasi dari pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo yang pada awalnya sebatas menargetkan masuk 10 besar.
"Pemerintah hanya menargetkan 10 besar karena pada ISG pertama di Mekkah berada pada urutan 18. Tapi, bersyukur sekali justru melebihi harapan dengan menjadi juara umum," ujar Roy Suryo.
Ia menyatakan, kontingen Indonesia pada perhelatan olahraga negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ini diperkuat oleh sebagian besar atlet lapis pertama yang tergabung dalam pemusatan latihan nasional persiapan SEA Games Myanmar ke-27 tahun 2013.
Para atlet itu mampu memberikan prestasi terbaik meski dihadapkan dengan sejumlah kendala, seperti keterlambatan pembayaran uang saku Pelatnas selama tiga bulan.
"Saya mewakili pemerintah sangat berterima kasih atas perjuangan atlet pada ajang ISG ini yang dilandasi rasa cinta terhadap bangsa dan negara. Meskipun pemerintah tidak pernah menjanjikan bonus tapi dengan keberhasilan ini akan dipertimbangan untuk memberikan penghargaan kepada atlet," ujarnya.
Perolehan medali Indonesia sejak awal ISG tidak pernah lepas dari urutan lima besar, namun persaingan mulai terasa menjelang hari terakhir.
Namun, pada satu hari sebelum penutupan, Senin (30/9), Indonesia telah memastikan posisi pada tempat teratas, dan disempurnakan dengan tambahan dua medali emas pada hari ini dari cabang wushu.
Sebanyak 46 negara dengan 1.677 orang atlet dan 599 orang ofisial terlibat dalam perhelatan olahraga multievent ini, yakni Aljazair, Azerbaijan, Brunei Darussalam, Mesir, Guyana, Indonesia, Iran, Irak, Kuwait, Libya, Maladewa, Maroko, Oman, Pakistan, Palestina, Qatar, Saudi Arabia, Sudan, Suriah, Tajikistan, Turkmenistan, Turki, Uni Emirat Arab (UEA).
Kemudian, Uganda, Yaman, Guinea, Mauritania, Gambia, Nigeria, Yordania, Togo, Pantai Gading, Senegal, Kamerun, Mozambik, Libanon, Tunisia, Somalia, Bahrain, Jibouti, Bangladesh, Chad, Komoro, Sierra Lione, dan Mali.
Pelaksanaan ISG III resmi ditutup oleh Menpora pada Selasa malam ini di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
Kontingen tuan rumah mengumpulkan 36 medali emas, 35 perak, dan 34 perunggu, disusul Iran pada urutan kedua dengan meraih 30 emas, 17 perak, dan 12 perunggu.
Sedangkan peringkat ketiga ditempati Mesir dengan meraup 26 emas, 28 perak, dan 31 perunggu.
Keberhasilan para atlet Indonesia yang berlaga pada 13 cabang olahraga (atletik, bola basket, bola voli indoor, bola voli pantai, taekwondo, karate, wushu, renang, bulu tangkis, sepak bola, tenis lapangan, panahan, dan angkat besi) itu mendapatkan apresiasi dari pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo yang pada awalnya sebatas menargetkan masuk 10 besar.
"Pemerintah hanya menargetkan 10 besar karena pada ISG pertama di Mekkah berada pada urutan 18. Tapi, bersyukur sekali justru melebihi harapan dengan menjadi juara umum," ujar Roy Suryo.
Ia menyatakan, kontingen Indonesia pada perhelatan olahraga negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ini diperkuat oleh sebagian besar atlet lapis pertama yang tergabung dalam pemusatan latihan nasional persiapan SEA Games Myanmar ke-27 tahun 2013.
Para atlet itu mampu memberikan prestasi terbaik meski dihadapkan dengan sejumlah kendala, seperti keterlambatan pembayaran uang saku Pelatnas selama tiga bulan.
"Saya mewakili pemerintah sangat berterima kasih atas perjuangan atlet pada ajang ISG ini yang dilandasi rasa cinta terhadap bangsa dan negara. Meskipun pemerintah tidak pernah menjanjikan bonus tapi dengan keberhasilan ini akan dipertimbangan untuk memberikan penghargaan kepada atlet," ujarnya.
Perolehan medali Indonesia sejak awal ISG tidak pernah lepas dari urutan lima besar, namun persaingan mulai terasa menjelang hari terakhir.
Namun, pada satu hari sebelum penutupan, Senin (30/9), Indonesia telah memastikan posisi pada tempat teratas, dan disempurnakan dengan tambahan dua medali emas pada hari ini dari cabang wushu.
Sebanyak 46 negara dengan 1.677 orang atlet dan 599 orang ofisial terlibat dalam perhelatan olahraga multievent ini, yakni Aljazair, Azerbaijan, Brunei Darussalam, Mesir, Guyana, Indonesia, Iran, Irak, Kuwait, Libya, Maladewa, Maroko, Oman, Pakistan, Palestina, Qatar, Saudi Arabia, Sudan, Suriah, Tajikistan, Turkmenistan, Turki, Uni Emirat Arab (UEA).
Kemudian, Uganda, Yaman, Guinea, Mauritania, Gambia, Nigeria, Yordania, Togo, Pantai Gading, Senegal, Kamerun, Mozambik, Libanon, Tunisia, Somalia, Bahrain, Jibouti, Bangladesh, Chad, Komoro, Sierra Lione, dan Mali.
Pelaksanaan ISG III resmi ditutup oleh Menpora pada Selasa malam ini di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
- ***
-->
0 komentar:
Posting Komentar