Sumber Asli -- C0I -Kontingen Jakarta Timur akhirnya keluar sebagai juara umum Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jakarta yang berlangsung 23 – 29 November 2015. Minus hasil pertandingan bola basket yang dimainkan Minggu (29/11) malam, Jakarta Timur sudah mengumpulkan 92 medali emas, 75 perak, dan 96 perunggu.
Pada partai final bola voli yang berlangsung di Gelanggang Olahraga Remaja, Jl Otista, Jakarta Timur, Minggu (29/11), kontingen Jakarta Timur dan Jakarta Selatan berbagi medali emas dan perak. Jakarta Timur merebut medali emas di nonor putri, sementara Jakarta Selatan meraihnya di nomor putra.
Di tempat kedua menyusul kontingen Jakarta Selatan dengan 72 medali emas, 82 perak, dan 88 perunggu. Peringkat ketiga ditempati juara umum dua tahun lalu, Jakarta Barat dengan meraih 67 medali emas, 61 perak dan 73 medali perunggu.
Jakarta Utara yang pada Porprov 2013 menduduki posisi runner up, kali ini turun dua tingkat ke peringkat 4 dengan meraih 44 medali emas, 51 medali perak dan 68 medali perunggu. Jakarta Pusat di tempat kelima dengan 42 medali emas, 40 perak, dan 84 medali perunggu. Sedangkan Kepulauan Seribu meraih 2 medali emas 10 perak dan 13 perunggu.
Ketua Panitia Penyelenggara Porprov VII DKI Jakarta Purwanto mengaku cukup puas dengan hasil yang dicapai anak asuhnya di Jakarta Timur. Selain sukses dalam prestasi, Jakarta Timur juga sukses dalam penyelenggaraan yang berjalan lancar meski terdapat kekurangan di sana sini.
“Penyelenggaraan Porprov tidak sempurna betul. Tetapi secara keseluruhan berjalan lancar dan sukses. Selain itu kita juga bangga dengan anak-anak yang sudah bertanding dengan penuh sportivitas. Tinggal bagaimana nanti merawat para juara ini untuk dibina ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Purwanto.
Ia melihat, para atlet muda potensial yang muncul di ajang Porprov ini sangat layak untuk dibina lebih lanjut menuju PON XX/2010 di Papua. Pasalnya, hampir disemua cabang olahraga muncul bibit-bibit atlet berbakat yang perlu pembinaan serius.
“Ini tugas KONI DKI untuk mengasah kemampuan anak-anak yang sangat potensial ini agar dibina dengan benar. Porprov ini hanya sebagai sarana untuk mencari bahan atlet, selanjutnya adalah tugas KONI DKI,” lanjut Purwanto yangh juga Ketua Umum KONI Kota Administratif Jakarts Timur ini.
Menyinggung hasil Porprov VII yang melambungkan prestasi Jakarta Timur dari tempat kelima pad Porprov VI di Jakarta Barat 2013, Purwanto mengatakan bahwa itu adalah berkat kerja keras para pelatih di cabang olahraga masing-masing. Selain itu, batasan peserta yang tidak boleh menurunkan pemain pelatda lapis 1 dan 2 DKI Jakarta juga sangat bermanfaat untuk memberikan ruang kepada atlet muda yang baru muncul untuk berprestasi.
“Kita ini mencari bibit atlet potensial. Oleh karena itu mereka yang sudah melewati fase itu dengan menjadi atlet pelatda sudah tidak boleh lagi ikut. Beri kesempatan kepada yang muda-muda,” kata Purwanto.
--> Pada partai final bola voli yang berlangsung di Gelanggang Olahraga Remaja, Jl Otista, Jakarta Timur, Minggu (29/11), kontingen Jakarta Timur dan Jakarta Selatan berbagi medali emas dan perak. Jakarta Timur merebut medali emas di nonor putri, sementara Jakarta Selatan meraihnya di nomor putra.
Di tempat kedua menyusul kontingen Jakarta Selatan dengan 72 medali emas, 82 perak, dan 88 perunggu. Peringkat ketiga ditempati juara umum dua tahun lalu, Jakarta Barat dengan meraih 67 medali emas, 61 perak dan 73 medali perunggu.
Jakarta Utara yang pada Porprov 2013 menduduki posisi runner up, kali ini turun dua tingkat ke peringkat 4 dengan meraih 44 medali emas, 51 medali perak dan 68 medali perunggu. Jakarta Pusat di tempat kelima dengan 42 medali emas, 40 perak, dan 84 medali perunggu. Sedangkan Kepulauan Seribu meraih 2 medali emas 10 perak dan 13 perunggu.
Ketua Panitia Penyelenggara Porprov VII DKI Jakarta Purwanto mengaku cukup puas dengan hasil yang dicapai anak asuhnya di Jakarta Timur. Selain sukses dalam prestasi, Jakarta Timur juga sukses dalam penyelenggaraan yang berjalan lancar meski terdapat kekurangan di sana sini.
“Penyelenggaraan Porprov tidak sempurna betul. Tetapi secara keseluruhan berjalan lancar dan sukses. Selain itu kita juga bangga dengan anak-anak yang sudah bertanding dengan penuh sportivitas. Tinggal bagaimana nanti merawat para juara ini untuk dibina ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Purwanto.
Ia melihat, para atlet muda potensial yang muncul di ajang Porprov ini sangat layak untuk dibina lebih lanjut menuju PON XX/2010 di Papua. Pasalnya, hampir disemua cabang olahraga muncul bibit-bibit atlet berbakat yang perlu pembinaan serius.
“Ini tugas KONI DKI untuk mengasah kemampuan anak-anak yang sangat potensial ini agar dibina dengan benar. Porprov ini hanya sebagai sarana untuk mencari bahan atlet, selanjutnya adalah tugas KONI DKI,” lanjut Purwanto yangh juga Ketua Umum KONI Kota Administratif Jakarts Timur ini.
Menyinggung hasil Porprov VII yang melambungkan prestasi Jakarta Timur dari tempat kelima pad Porprov VI di Jakarta Barat 2013, Purwanto mengatakan bahwa itu adalah berkat kerja keras para pelatih di cabang olahraga masing-masing. Selain itu, batasan peserta yang tidak boleh menurunkan pemain pelatda lapis 1 dan 2 DKI Jakarta juga sangat bermanfaat untuk memberikan ruang kepada atlet muda yang baru muncul untuk berprestasi.
“Kita ini mencari bibit atlet potensial. Oleh karena itu mereka yang sudah melewati fase itu dengan menjadi atlet pelatda sudah tidak boleh lagi ikut. Beri kesempatan kepada yang muda-muda,” kata Purwanto.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
0 komentar:
Posting Komentar