Selasa, 08 Desember 2015

Wawancara > ICUK SUGIARTO: Hidup Saya Untuk Bulutangkis


Sumber Asli -- C0I -Dunia  bulutangkis seperti sudah mendarah daging dalam diri Icuk Sugiarto. Sejak menjadi atlet hingga kini sudah berusia lebih dari setengah abad, juara dunia 1983 ini tak pernah berhenti bergulat di bulutangkis. Baik sebagai pelatih maupun sebagai pembina di klub Pelita Bakrie yang hingga kini masih ditukangginya.

Sebagai bentuk kecintaannya terhadap bulutangkis, Icuk pun membangun sebuah sarana pelatihan yang ia beri nama Icuk Sugiarto Training Camp (ISTC) di Desa Dampit, Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat. Sebuah fasilitas latihan yang cukup mewah dengan 6 lapangan dan 60 kamar bagi atlet yang berlatih di tempat itu.

Minggu (6/12) ISTC diresmikan Menpora Imam Nahrowi dengan dihadiri para tokoh olahraga Jawa Barat, seperti Ketua Umum KONI Jawa Barat Ahmad Saefudin, Walikota Sukabumi, Ketua KONI Kabupaten Sukabumi, serta dari unsur kepolisian dan tokoh olahraga setempat.
Lantas apa motivasi Icuk membangun sarana olahraga bulutangkis di daerah tersebut? Berikut penuturan Icuk Sugiarto kepada wartawan  yang ditulis dalam bentuk tanya jawab :

Bagaimana perasaan Anda setelah Menpora Imam Nahrowi berkesempatan meresmikan ISTC ?

Senang, bangga bercampur haru. Saya tidak menyangka Menpora Imam Nahrowi yang sangat sibuk begitu merespons undangan saya. Padahal dia baru saja pulang dari Singapura menyaksikan atlet Indonesia berlaga di Asean Paragames dan langsung ke sini sekaligus menginap di tempat ini.
Dan saya juga sangat berterima kasih kepada Ketua Umum KONI Jawa Barat Ahmad Saefudin yang juga sangat antusias menghadiri peresmian gedung ini. Boleh dibilang hampir semua pejabat teras Sukabumi hadir, termasuk juga Ketua KONI Kabupaten Sukabumi. Saya berharap sarana ini dapat menjadi kawah candradimuka atlet bulutangkis masa depan Indonesia di kemudian hari.

Apa motivasi Anda membangun sarana yang begitu lengkap untuk latihan bulutangkis di tempat ini?

Sebenarnya lokasi itu bukan menjadi pilihan bagi saya. Mulanya saya punya tanah di sini. Dibeli bersama-sama dengan Pak Atiek Jauuhari, pelatih nasional bulutangkis dan juga Joko Suprianto. Kemudian ada yang menjual tanah di kiri dan kanan lokasi tanah saya, saya beli dan ternyata cukup untuk membangun sebuah gedung olahraga. Akhirnya berdirilah seperti ini.

Berapa dana yang dialokasikan untuk membangun ISTC sampai diresmikan?

Saya tak pernah menghitung nilai. Apalagi mengkalkukasi biaya pembangunannya. Ini semuanya dibangun dengan konsep apa yang ada di hati saya saja. Tanpa arsitek, dan dikerjakan bertahap sesuai keinginan saya saja. Makanya bentuknya jadi unik kalau diperhatikan sampai ke belakang.

Kenapa Anda begitu konsen membangun fasilitas bulutangkis?
 
Saya sudah mendedikasikan hidup saya sepenuhnya untuk bulutangkis. Bahkan keluarga saya menghabiskan hidupnya untuk bulutangkis. Tommy Sugiarto sudah pernah menduduki peringkat 3 dunia, sementara Jauza Fadhila Sugiarto yang masih berusia 15 tahun sudah pernah menjadi bagian dari tim Indonesia merebut runner up Kejuaraan Dunia Beregu junior.

Sampai kapan Anda akan berhenti mengurusi bulutangkis?

Mungkin sampai akhir hayat hidup saya. Tapi keluarga saya tidak akan berhenti sekalipun saya sudah tidak bisa memberikan kontribusi dalam bentuk apa pun. ***

- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi