Sumber Asli -- C0I - Peserta Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Motor Indonesia (IMI) secara aklamasi memilih Sadikin Aksa sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat IMI. Namun posisi Sadikin bisa berbuntut menjadi kasus yang masuk penanganan Badan Arbritase Olahraga Indonesia (Baori) karena ada pihak yang tidak puas atas tata cara pemilihan yang berlangsung Jumat (18/12) malam di Jakarta
Ketidakpuasan ditunjukkan langsung oleh calon lainnya, Prasetyo Edi Marsudi SH yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta. Pebalap offroad ini merasa dirugikan dengan diputuskannya pemungutan suara dilangsungkan secara terbuka.
"Selama ini pemungutan suara berlangsung secara tertutup dengan sidang yang terbuka, masa ini sidangnya tertutup tapi votingnya terbuka," kata Prasetyo mengungkap keanehan tata cara pemilihan yang jauh dari demokratis dan jiwa sportifitas itu.
Sebagai protes atas tata cara aneh itu Pras – demikian panggilan akrab Prasetyo - tidak tampil pada penyampaian visi dan misi pada Munas yang berlangsung menegangkan dengan hadirnya sejumlah petugas keamanan dari kepolisian itu. Saat keluar dari forum Munas, Pras menyatakan dirinya mundur dari pencalonannya, menyusul hasil keputusan sidang yang mensahkan pemungutan suara untuk pemilihan ketua umum IMI dilangsungkan secara terbuka.
"Saya menyatakan mundur dari pemilihan ini, dan kami tidak bertanggung jawab terhadap Munas ini, saya sangat kecewa," kata Pras ketika berada di luar sidang Munas IMI, sambil mengatakan bahwa dirinya akan mengambil langkah maju ke Baori nantinya.
Dari fakta yang terjadi maka Munas IMI kali ini menyisakan noda karena adanya keanehan dalam tata cara pemilihan itu. Padahal jika pemilihan dilangsungkan tertutup maka akan ada dinamika demokrasi yang bisa saja menelorkan hasil yang bisa diterima semua pihak. Baik Sadikin maupun Pras yang terpilih.
Apalagi mengingat Pras didukung oleh IMI DKI Jakarta, Sumatera Utara, Banten, Kalimantan Tengah, Lampung, Maluku Utara, Riau dan Maluku. Saat mundur ada 13 Pengprov IMI yang bergabung. Sedangkan Sadikin hanya mengklaim didukung oleh 25 pengurus provinsi IMI.
Kini nasib IMI bisa berlanjut ke Baori. Atau akankah IMI mengalami nasib seperti beberapa cabang olahraga yang terpecah? Tantangan berat bagi Sadikin untuk membuktikan diri mampu menjaga keutuhan IMI. Bisa merangkul semua kompenen IMI baik yang mendukung dirinya maupun yang tidak.
--> Ketidakpuasan ditunjukkan langsung oleh calon lainnya, Prasetyo Edi Marsudi SH yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta. Pebalap offroad ini merasa dirugikan dengan diputuskannya pemungutan suara dilangsungkan secara terbuka.
"Selama ini pemungutan suara berlangsung secara tertutup dengan sidang yang terbuka, masa ini sidangnya tertutup tapi votingnya terbuka," kata Prasetyo mengungkap keanehan tata cara pemilihan yang jauh dari demokratis dan jiwa sportifitas itu.
Sebagai protes atas tata cara aneh itu Pras – demikian panggilan akrab Prasetyo - tidak tampil pada penyampaian visi dan misi pada Munas yang berlangsung menegangkan dengan hadirnya sejumlah petugas keamanan dari kepolisian itu. Saat keluar dari forum Munas, Pras menyatakan dirinya mundur dari pencalonannya, menyusul hasil keputusan sidang yang mensahkan pemungutan suara untuk pemilihan ketua umum IMI dilangsungkan secara terbuka.
"Saya menyatakan mundur dari pemilihan ini, dan kami tidak bertanggung jawab terhadap Munas ini, saya sangat kecewa," kata Pras ketika berada di luar sidang Munas IMI, sambil mengatakan bahwa dirinya akan mengambil langkah maju ke Baori nantinya.
Dari fakta yang terjadi maka Munas IMI kali ini menyisakan noda karena adanya keanehan dalam tata cara pemilihan itu. Padahal jika pemilihan dilangsungkan tertutup maka akan ada dinamika demokrasi yang bisa saja menelorkan hasil yang bisa diterima semua pihak. Baik Sadikin maupun Pras yang terpilih.
Apalagi mengingat Pras didukung oleh IMI DKI Jakarta, Sumatera Utara, Banten, Kalimantan Tengah, Lampung, Maluku Utara, Riau dan Maluku. Saat mundur ada 13 Pengprov IMI yang bergabung. Sedangkan Sadikin hanya mengklaim didukung oleh 25 pengurus provinsi IMI.
Kini nasib IMI bisa berlanjut ke Baori. Atau akankah IMI mengalami nasib seperti beberapa cabang olahraga yang terpecah? Tantangan berat bagi Sadikin untuk membuktikan diri mampu menjaga keutuhan IMI. Bisa merangkul semua kompenen IMI baik yang mendukung dirinya maupun yang tidak.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
0 komentar:
Posting Komentar